Gara-gara semakin populernya dunia blogging, banyak orang yang tertarik untuk membuat artikel.
Membuat artikel itu sepertinya gampang…
…tinggal ngetik.
Tapi jangan anggap remeh.
Membuat artikel yang menarik itu tidak mudah.
Apalagi untuk website!
Website beda dengan buku. Saat orang-orang browsing website, mereka biasanya tidak suka baca artikel yang terlalu panjang.
Inilah masalah terbesar dari pemilik website dan blog.
Sudah capek-capek bikin artikel…
Tidak ada yang baca sampai selesai…
Lalu tidak ada yang berkunjung ke websitenya…
Akhirnya artikel mereka gagal mendapatkan peringkat di Google. Meskipun sudah belajar yang namanya SEO.
Tapi jangan khawatir, ada solusinya.
Di dalam panduan ini saya akan mengajarkan anda bagaimana cara menulis artikel yang tidak membosankan bagi pengunjung website.
Mari kita mulai.
0. Lupakan SEO
Kalau anda baca di situs-situs lain, katanya supaya website kita banyak yang baca, maka artikelnya harus dioptimasi untuk mesin pencari atau SEO.
Istilahnya “artikel SEO-friendly”.
Sayangnya, konsep ini sudah ketinggalan jaman.
Yang terjadi justru sebaliknya.
Mereka yang mengaplikasikan teknik SEO (jadul) justru gagal, dan mereka yang melupakan SEO ketika menulis artikel justru mendapatkan peringkat tinggi.
Gila kan?
Ini karena mereka yang fokus dengan SEO secara tidak sadar malah membuat artikel untuk mesin.
Artikel yang tidak menarik dibaca oleh manusia.
Oleh karena itu, dalam panduan ini saya mengajak anda untuk melupakan SEO-friendly dan fokus ke “human-friendly”.
Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini:
- Memiliki keyword density sekian persen
- Panjang minimal 300/500 kata
- Bold, underline, italic di setiap keyword
- Keyword di judul, paragraf pertama, paragraf terakhir
- Keyword di meta description
- Menggunakan subheader (h2-h6) yang berisi keyword
Tapi sekarang…lupakan semua aturan tadi.
Ini alasannya:
Google menggunakan perilaku manusia untuk menentukan peringkat di hasil pencarian
Bingung?
Maksud saya begini…
…ketika kita (manusia) membaca artikel, kita tahu jelas bedanya antara yang bagus dan jelek.
Artikel yang bagus biasanya dibaca dalam waktu lama, sering direkomendasikan kepada orang lain, dan pembaca tidak perlu mencari artikel yang lain lagi.
Google bisa menerjemahkan perilaku ini menjadi data.
Data perilaku inilah yang digunakan untuk menentukan peringkat.
Makanya saya bilang Google menggunakan perilaku manusia.
Sudah dapat maksudnya?
Ini gambarnya supaya agak lebih jelas lagi:
Mari kita balik lagi ke 6 aturan jadul di atas…
Anggaplah anda menulis buku.
Buku fisik, bukan website.
Apakah menggunakan banyak bold, italic, underline, dan keyword density tertentu bisa membuat buku anda jadi lebih menarik?
Mestinya tidak berpengaruh.
Emangnya iya kalau kita nulis kata ABC sekian kali lalu artikelnya tiba-tiba jadi lebih menarik?
Nggak logis…
Justru kalau menggunakan suatu kata secara berlebihan malah akan membuat manusia yang membaca artikel anda jadi lebih terganggu.
Akibatnya, mereka tidak jadi baca.
Nah, karena kita sudah tahu bahwa artikel di website SAMA dengan artikel di buku (sama-sama dinilai oleh manusia) maka caranya mesti sama.
Anda harus melupakan teknik SEO jadul dan fokus kepada manusia.
Itulah artikel yang akan bisa jadi viral, dibaca banyak orang, dan mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari.
Inilah caranya.
1. Pelajari karakter calon pembaca
Beda topik, peminatnya juga beda.
Anak muda, dewasa, mayoritas pria, mayoritas wanita, dan lain-lain.
Misalnya artikel tentang “keuangan” mungkin pembacanya usia 25 ke atas, ya kan? Lalu artikel mengenai game peminatnya lebih muda.
Jadi cara nulisnya juga beda.
Repot ya…
…Untuk apa sih kita mesti mempelajari karakter?
Tujuannya supaya anda bisa menyesuaikan isi artikel terutama gaya penulisan dengan karakter pembaca anda.
Dengan kata lain:
Supaya artikel anda enak dibaca.
Supaya pembaca tidak bosan.
Contohnya, kalau pembaca anda mayoritas anak muda, anda gunakan bahasa yang lebih santai. Kalau anda kaku, maka mereka bakal merasa aneh.
Kalau sudah begitu, mereka akan pergi.
Ada satu hal lagi, anda tidak harus menulis sesuai EYD seperti yang diajarkan bu guru di sekolah.
Yang penting enak dibaca.
Mari kita balik ke karakter pembaca…
Untuk mengetahui demografi pembaca website, anda bisa lihat dari beberapa media berikut:
- Google Analytics (Audience > Demographics > Overview)
- Situs komunitas dimana orang-orang yang antusias terhadap topik anda berkumpul
Gambar di atas merupakan demografi pembaca situs ini.
Diambil dari Google Analytics.
Dari situ saya bisa tahu bahwa pembaca situs PanduanIM ini adalah mayoritas pria berumur 18-24 tahun. Tulisan saya juga menyesuaikan.
2. Pancing pembaca dengan judul yang menarik
Tahukah anda…kalau ada 100 orang yang mampir ke website anda, 80 orang akan membaca judul artikelnya.
Tapi hanya 20 orang yang lanjut baca isinya.
Parah ya.
Artinya anda kehilangan potensi pembaca yang sangat besar.
Coba kita ingat kembali ketika melakukan pencarian di Google. Apa yang membuat kita memilih salah satu website?
Judulnya…ya kan?
Jadi pertempuran kita dimulai dari judul.
Kalau artikelnya bagus, sebagus apapun, kalau judulnya jelek maka tidak akan ada yang membaca.
Satu hal lagi:
Kalau kita bicara rangking. Judul juga salah satu faktor terbesar yang akan membuat peringkat artikel anda di Google jadi tinggi.
Lihat gambar berikut untuk memahami logikanya:
Google mengikuti perilaku manusia…
Manusia akan mengeklik judul yang lebih menarik…
Maka kalau manusia menganggap artikel kedua lebih baik, maka Google akan menaikkan peringkat artikel tersebut jadi ke peringkat satu.
Itu logikanya, sekarang kita lihat caranya.
Misalkan kalau anda search di Google dengan kata kunci “cara mengusir lalat”, kemudian di peringkat 1-3 ada artikel berjudul seperti ini:
- 5 Cara Mengusir Lalat
- 5 Cara Praktis untuk Mengusir Lalat dari Rumah dalam 30 Menit
- Tutorial Tips Cara Mengusir Lalat Secara Alami Terbaru Terlengkap
Judul artikel pertama…biasa.
Format penulisan judul seperti nomor 1 terlalu standar, tidak ada faktor X yang membuat orang lain tertarik untuk membaca.
Sekarang kita lihat judul kedua:
Ada kata-kata seperti “praktis” dan “dalam 30 menit”.
Dari judulnya kita bisa membayangkan bahwa artikel kedua punya nilai lebih dari artikel pertama. Kalau saya cuma boleh baca 1 artikel, saya akan pilih yang kedua.
Judul pertama itu ibarat makan tahu.
Judul kedua ibarat makan tahu + kecap.
Manusia yang melakukan pencarian di Google selalu ingin solusi terbaik dan termudah dari permasalahan mereka.
Inilah yang harus kita tawarkan.
Karena itu, di judul harus ada “kecapnya”.
TAPI bukan hanya judulnya saja…
Artikel anda juga harus ada kecapnya.
Kalau anda menulis seperti contoh di atas (tips praktis 30 menit), maka isinya juga harus sesuai dengan judulnya. Jangan membohongi pembaca.
Oh ya, kita belum bahas judul ketiga.
Intinya sih jangan buat judul seperti nomor tiga.
Judul ketiga adalah korban dari optimasi berlebihan dengan memasukkan kata-kata yang terlihat heboh, padahal justru jadi aneh dibaca.
Ini tren konyol yang sering dilakukan blogger Indonesia.
Jangan pernah gunakan judul ke-3.
Untuk cara ngeceknya, coba ucapkan judul tersebut. Kalau tidak lazim diucapkan, berarti judulnya aneh, jangan digunakan.
Teknik pembuatan judul sangat penting.
Bahkan karena pentingnya maka saya membuat 1 artikel khusus yang membahas judul. Silahkan baca 7 teknik pembuatan judul konten ini.
3. Artikel anda tidak akan dibaca kata-per-kata, lakukan ini untuk mengakali
Saya tadi sempat bilang ini:
Artikel di website beda dengan buku.
Saat baca buku atau koran atau majalah, kita memang sedang ingin fokus membaca.
Di internet tidak demikian.
Di internet, orang-orang ingin bergerak dengan cepat dari website A ke website B. Maka mereka tidak akan membaca artikel kata per kata.
Anda pun juga pasti sudah melewati sebagian besar tulisan di atas.
Ini wajar.
Pola pembaca ini diberi nama F-shaped pattern, karena seperti huruf F.
Jadi mereka melakukan scanning secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka membaca secara horizontal.
Gambar berikut ini didapatkan dari penelitian menggunakan alat pelacak gerakan mata ketika membaca konten di website.
Seperti terlihat dalam gambar, sebagian besar orang hanya membaca lengkap di bagian atas. Semakin ke bawah, semakin sedikit yang mereka baca.
Seperti huruf F kan?
Sebagai penulis, kita ingin meminimalisir yang seperti ini.
Kita ingin supaya mereka membaca selama mungkin.
Alasannya penting:
Semakin lama mereka menghabiskan waktu di website anda, maka akan tercipta “ikatan” yang kuat antara anda dengan pembaca.
Pembaca akan semakin “cinta” dengan anda dan tulisan anda.
Untuk itu, ada 2 cara untuk mengakali.
Jangan ikuti saran dari guru Bahasa Indonesia
Sebuah paragraf sebaiknya terdiri dari minimal 5 kalimat dan harus mengandung sebuah ide pokok. Kalau tidak, saya beri nilai nol.
Itu waktu di sekolah.
Ini tidak bagus untuk artikel di website.
Kenapa?
Karena paragraf yang berisi terlalu banyak tulisan akan membuat mata lelah.
Karena itulah sebaiknya satu paragraf untuk artikel website maksimal 3-4 baris (bukan kalimat), dengan panjang horizontal tidak lebih dari 20 kata.
Selain paragraf singkat, anda juga bisa menggunakan subheader untuk memotong atar bagian supaya artikel anda jadi lebih “ringan”.
Lihat gambar ini sebagai perbandingan:
Lebih enak mana, baca yang kiri atau yang kanan?
Yang kanan, pasti.
Terapkan inverted-pyramid (piramida terbalik)
Mulai nulis itu susah.
Apa yang ditulis duluan? Apa selanjutnya? Apakah ini perlu dibahas atau tidak?
Bingung.
Untungnya, ada suatu metode yang bisa memperjelas kebingungan anda.
Metode piramida terbalik.
Metode ini sering digunakan oleh jurnalis untuk membuat berita yang menarik untuk dibaca.
Teknik ini akan kita manfaatkan.
Kira-kira seperti ini:
Bagian atas (depan) artikel harus mengandung gambaran utama dari artikel anda dan alasan mengapa mereka harus membaca artikel tersebut lebih lanjut.
Paham maksudnya?
Jadi di bagian awal artikel mesti ada suatu informasi berupa “manfaat” dan “iming-iming” supaya pembaca mau melanjutkan membaca sampai habis.
Lalu di tengah artikel kita jelaskan lebih lanjut detailnya.
Butuh contoh?
Coba scroll sedikit ke atas ke awal bagian metode ini.
Di awal saya menjelaskan bahwa metode ini bisa membantu anda mengatasi kebingungan dan bisa digunakan untuk membuat artikel yang menarik.
Itu manfaat dan iming-imingnya.
Dengan demikian akan semakin banyak pembaca yang akan melanjutkan membaca sampai akhir.
4. Ikuti format berikut agar tulisan anda terbaca
Saya sering nemu artikel seperti ini:
Topiknya menarik.
Tapi tulisannya SUSAH dibaca.
Akhirnya meskipun sepertinya menarik tapi jadi susah dibaca.
Coba deh, apa perasaan anda kalau anda harus membaca artikel yang:
- Hurufnya terlalu kecil
- Jarak antar barisnya kecil
- Menggunakan jenis font yang sulit dibaca
Sebagus apapun isi artikelnya, percuma kalau tidak terbaca.
Saya sering dengar orang-orang berusia 40+ yang mengeluh ketika membaca artikel di depan komputer, katanya terlalu kecil dan sulit dibaca.
Jangan menyiksa mereka.
Gunakan font dan ukuran yang mudah untuk dibaca.
Font-font seperti Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto, Georgia, merupakan font yang umum dipakai di website, gunakan font seperti ini daripada yang tidak umum.
Kalau bingung, lebih baik tidak usah gunakan font khusus.
Lebih jelasnya:
- Gunakan font yang mudah dibaca atau tidak usah gunakan font khusus kalau anda bingung
- Ukuran antara 14-22px
- Lebar horizontal antara 480-720px
- Line-height antara 1.5-2em
- Margin di bawah paragraf antara 1.5-2em
Itu secara tulisan…
…masih ada lagi.
Ini beberapa cara yang bisa anda lakukan supaya artikel anda jadi lebih mudah dibaca:
- Gunakan banyak gambar
- Gunakan subheader supaya artikel panjang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
- Gunakan list (seperti ini)
5. Tingkatkan kualitas dan bobot isi artikel anda
Akhirnya, kita masuk ke inti utama dari artikel ini.
Bobot dan kualitas adalah faktor utama penentu bagus-tidaknya artikel anda.
Semakin berbobot artikel anda, maka pembaca semakin puas.
Masuk akal kan?
Enak mana baca 1 artikel dapat informasi yang lengkap atau baca 10 artikel yang isinya sepotong-sepotong dan bikin bingung?
Enak yang pertama.
Untuk membuat artikel berbobot yang bisa memuaskan pembaca anda harus melakukan riset.
Tapi masalahnya ini:
Artikel yang berbobot hanya bisa dibuat oleh penulis yang paham betul mengenai topiknya.
Anda tidak akan bisa menciptakan artikel yang berbobot tanpa mengerti apa yang dibahas dan hanya bermodal contek sana contek sini.
Solusinya mudah…
Kalau anda bukan seorang ahli dalam topik artikel yang akan anda buat, perbanyak waktu untuk membaca artikel-artikel lain yang sejenis.
Kemudian gunakan metode KTP untuk membuat konten berkualitas.
Tahap riset ini sering dilewatkan oleh blogger.
Oleh karena itu, sayangnya, di Indonesia masih banyak artikel-artikel yang tidak berbobot.
Salah satunya contoh berikut:
Artikel ini saya temukan di Google, topiknya adalah “cara meningkatkan produktivitas“.
Coba perhatikan inti dari artikel tersebut:
- Pengertian produktivitas
- Pentingnya produktivitas
- Bangun lebih pagi
- Miliki tujuan
- Belajar dari orang lain
- Hindari merasa kewalahan
- Ambil waktu beristirahat
- Berdoa sebelum bekerja
Ini ekspresi saya setelah baca artikel tadi:
Mari kita bedah satu per satu inti dari artikel tadi (tanpa bermaksud menjelekkan penulisnya):
- Pengertian produktivitas — Kalau seseorang mencari info tentang cara meningkatkan produktivitas, mereka TIDAK perlu diberitahu apa itu pengertian produktivitas, mereka sudah paham.
- Pentingnya produktivitas — sama seperti nomor 1
- Bangun lebih pagi — ya iyalah, ini sih sudah jelas
- Miliki tujuan — kalau nggak punya tujuan ya sudah pasti tidak bisa produktif
- Belajar dari orang lain — justru baca artikel ini karena mau belajar, kok malah disuruh belajar ke orang lain lagi
- Hindari merasa kewalahan — semua orang juga sudah tahu
- Ambil waktu beristirahat — sama seperti nomor 6
- Berdoa sebelum bekerja — kalau orangnya religius, berdoa memang bagus, tapi ini bukan langkah yang bisa meningkatkan produktivitas
Sudah jelas?
Mari kita bahas lebih lanjut.
Jenis artikel yang umum di internet ada 2:
Informasi atau panduan.
Kalau artikel berupa panduan, isinya harus benar-benar bisa menjadi panduan.
Bukan sekedar bacaan…
…harus bisa langsung digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.
(Contoh artikel tadi mestinya sih panduan)
Artikel panduan yang baik isinya dapat digunakan sebagai pedoman pegangan ketika pembaca akan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan artikel tersebut.
Misalnya:
- Resep makanan yang bisa langsung dilakukan ketika mereka memasak
- Panduan membeli HP bekas yang bisa dijadikan panduan ketika membeli HP bekas
- Cara meningkatkan produktivitas kerja yang bisa langsung dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
Kalau kita cuma memberikan informasi yang tidak berbobot (seperti contoh di atas), maka artikel anda tidak bermanfaat.
Kembali ke contoh artikel di atas.
Setelah membaca isi artikel tersebut kira-kira apa yang dilakukan pembaca?
Apakah produktivitas mereka meningkat?
Saya rasa mereka langsung menutup tab browser tanpa melakukan apapun yang bisa meningkatkan produktivitas, kemudian langsung lupa isinya dalam 10 menit.
Ada beberapa panduan yang bisa anda baca setelah ini untuk menciptakan konten yang berbobot:
- Metode KTP untuk membuat konten yang berkualitas
- Strategi content marketing untuk bisnis
- Membuat konten unggulan yang mampu mendapatkan backlink
Satu hal lagi yang perlu anda ingat:
Artikel berbobot biasanya lebih panjang, tapi artikel yang lebih panjang belum tentu berbobot
Ada kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh penulis konten, yaitu menulis terlalu banyak basa-basi karena ingin mendapatkan jumlah kata tertentu.
Ini gara-gara orang bilang artikel panjang = bagus untuk SEO.
Tapi yang penting sebetulnya bukan panjangnya, tapi bobotnya.
Berikut 2 contoh komposisi artikel:
- Artikel A hanya dibuat untuk sekedar mencapai jumlah kata tertentu tanpa memberikan manfaat
- Artikel B dibuat untuk mengedukasi. Melalui proses riset dan perencanaan yang mendetail sehingga hasilnya “berdaging”
Sadar atau tidak, banyak penulis yang membuat Artikel A.
Karena mudah…
Tinggal basa-basi.
Untuk membuat artikel B, anda mau-tidak-mau harus paham tentang topiknya. Kalau tidak, maka artikel anda tidak akan bisa “mengajarkan” sesuatu kepada orang lain.
Karena itulah ikuti Metode KTP ini sebelum menulis artikel.
Tapi bagaimana kalau topiknya cuma bisa dibahas singkat?
Gampang:
Jangan dipanjang-panjangkan.
Topik sangat berpengaruh dengan panjang artikel.
Kalau topik yang anda pilih memang sempit, maka artikelnya memang akan jadi pendek.
Tapi ini berlaku sebaliknya juga:
Kalau topiknya besar, jangan buat artikel yang pendek (karena malas). Ini jadinya artikel yang tidak berbobot.
Atau kalau bisa, pilihlah topik yang memang bisa dibahas jadi panjang. Karena rata-rata memang artikel panjang mendapatkan hasil yang lebih bagus di search engine:
Ini gambar penelitian yang menunjukkan bahwa artikel di halaman 1 Google saat ini rata-rata panjangnya melebihi 2000 kata.
Saya simpulkan:
Kalau bisa, pilih topik yang luas.
Lalu buat artikel yang berbobot.
Tapi kalau memang topiknya singkat, jangan dipanjang-panjangkan.
6. Temukan dan gunakan keyword LSI
Sejujurnya saya belum mau bahas yang ini…
…tapi banyak pembaca yang protes, kenapa saya tidak bahas tentang SEO padahal ini panduan membuat artikel website.
Oleh karena itu, sekarang kita masuk ke teknikal SEO.
(kalau anda belum tahu SEO, saya sarankan baca ini dulu)
Ini salah satu tips paling ampuh untuk membuat keyword yang bisa mendapatkan peringkat tinggi.
Ada 2 manfaat menggunakan keyword LSI:
- Mendapatkan peringkat untuk berbagai long tail keyword
- Meningkatkan relevansi & rangking untuk keyword utama
Untuk anda yang belum pernah mendengar istilah ini, mari kita bahas dulu…
…apa sih LSI?
Singkatnya, LSI (Latent Semantic Index) adalah fitur yang diadopsi oleh mesin pencari seperti Google supaya bisa mengerti maksud dari artikel.
Misalnya “Apple”.
Istilah Apple bisa ambigu antara buah atau nama perusahaan.
Mesin pencari mampu membedakan mana yang buah dan mana yang perusahaan dengan cara membaca kata-kata yang mengelilingi kata utamanya.
Jadi kalau anda mencari di Google dengan kata kunci “apple store”, maka Google paham yang dimaksud bukan toko buah apel melainkan tokonya perusahaan Apple.
Tapi apa hubungan LSI dengan SEO?
Begini…
Masih ingat teknik SEO jadul tadi?
Mengulang-ulang keyword untuk mencapai persentase tertentu.
Daripada seperti itu, lebih baik manfaatkan keyword LSI untuk memberitahu mesin pencari bahwa artikel kita relevan dengan yang diinginkan user.
Hasilnya, peringkat anda akan jadi lebih baik.
Pembaca juga jadi tidak merasa aneh.
Teknik ini juga jadi lebih ampuh daripada SEO jadul (keyword density) karena kita tidak melakukan banyak pengulangan kata kunci yang sama.
Tidak hanya itu.
Anda juga akan mendapatkan rangking untuk berbagai variasi keyword LSI.
Mencari keyword LSI tidak sulit. Lakukan pencarian di Google dengan keyword utama anda.
Dalam contoh ini saya gunakan “belajar gitar”.
Scroll ke bagian bawah. anda akan menemukan ini:
Inilah berbagai variasi yang bisa anda gunakan.
Yang perlu anda perhatikan sekarang adalah penggunaannya.
Anda bisa tulis kalimat-kalimat yang menggunakan kata yang dicetak tebal. Tapi ingat, kalimat-kalimat anda harus alami, menggunakan tata bahasa yang baik.
Ini contohnya:
Hari ini kita akan belajar cara bermain gitar untuk pemula.
10 tahun yang lalu saya pertama kali belajar bermain gitar secara otodidak menggunakan suatu teknik yang sangat efektif sehingga saya bisa jadi mahir dalam 6 bulan. Kali ini saya akan mengajarkan teknik yang sama agar anda juga bisa jadi mahir dengan cepat.
Silahkan persiapkan gitar akustik atau klasik. Pertama-tama, kita akan belajar bermain melodi dari beberapa lagu mudah.
Ingat, anda tidak perlu menggunakan semuanya.
Menggunakan sebagian saja sudah cukup, yang penting masuk akal.
7. Lakukan pemeriksaan tata bahasa dan ejaan
Kedengarannya sangat sepele, tapi sebetulnya sangat penting…
…apalagi karena di Indonesia kita sangat jarang menggunakan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari.
Akibatnya, bahkan di situs-situs berita pun banyak terjadi kesalahan.
Sepele memang, tapi ketika terjadi kesalahan penulisan maka artikel anda langsung mendapatkan kesan tidak profesional. Ini berbahaya.
Bayangkan kalau anda mengunjungi sebuah website yang menjual produk seharga Rp 10juta, tapi ternyata di kontennya banyak terdapat kesalahan penulisan.
“Gimana mau dianggap serius, nulis aja nggak becus.”
Masalahnya lagi:
Untuk artikel berbahasa Indonesia kita belum punya software yang mampu memeriksa kesalahan tata bahasa (grammar). Hanya ejaan yang bisa kita periksa.
Jadi satu-satunya solusi yaitu memeriksa secara manual.
Lakukan tahapan seperti berikut:
- Tulis artikel anda sampai selesai tanpa melakukan pemeriksaan
- Baca artikel anda dengan suara (bukan dalam hati)
- Perbaiki setiap kalimat yang terdengar janggal ketika diucapkan
Poin terpenting di nomor 2.
Ada 2 alasannya…
Pertama, karena kalau anda membaca dalam hati maka kesalahan-kesalahan kecil akan terlewatkan.
Kedua, saya yakin ini pasti terjadi, di artikel anda akan muncul BANYAK kalimat-kalimat yang terdengar aneh ketika diucapkan. Keanehan ini baru akan muncul kalau artikelnya dibaca dengan suara.
Ketika membaca, bayangkan anda sedang presentasi di depan umum atau sedang bercerita dengan teman anda (tergantung jenis artikelnya).
8. Lakukan optimasi on-page SEO lainnya
Lho katanya lupakan SEO, kok bahas SEO lagi?
Saat menulis, lupakan SEO. Tapi optimasi on-page SEO ini kita lakukan SETELAH artikel selesai ditulis.
Lupakan SEO saat menulis, ingat SEO lagi saat selesai menulis.
Proses SEO ini tidak lama, paling-paling hanya memakan waktu 1 menit. Tapi banyak orang yang terlalu pusing dengan ini dan mengabaikan yang lebih penting di atas.
Maka dari itu, ini saya bahas di akhir.
Meta description
Meta description terkadang akan muncul di hasil pencarian sebagai ringkasan artikel anda. Ini bisa meningkatkan klik ke website anda apabila dimanfaatkan dengan tepat.
Hati-hati:
Kesalahan terbesar dalam penulisan meta description adalah menumpuk terlalu banyak keyword.
Sebetulnya tidak perlu menyertakan keyword….
…tapi kalau anda memang ingin menulis keyword, jangan lebih dari 1.
Yang terpenting adalah teknik penulisannya bagaimana anda bisa mengundang calon pembaca untuk mengunjungi website anda.
URL
Umumnya URL website akan muncul secara otomatis, dibuat sama dengan judul artikel anda. Tetapi beberapa orang (seperti saya) lebih suka menggunakan URL yang dimodifikasi.
Tips dalam penulisan URL:
- Mengandung keyword utama
- Tidak terlalu panjang
- Usahakan tidak mengandung preposisi
Gambar
Artikel tanpa gambar itu membosankan.
Jangan mentang-mentang karena menulis artikel, lantas anda merasa tidak perlu menyertakan gambar. Entah karena malas atau alasan lain.
Jangan pula sekedar untuk penghias.
Gambar dalam artikel untuk menerangkan konsep yang susah dijelaskan hanya dengan tulisan.
Melihat lebih jauh, ini manfaat gambar dalam artikel:
- Tingkat bacaan jadi lebih tinggi (artikel dibaca lebih jauh)
- Share ke FB dan Twitter meningkat 216% dan 110%
- Jumlah retweet meningkat 35%
- Jumlah share di Facebook meningkat 85%
Dalam HTML, gunakan atribut alt untuk gambar. Jika memang berhubungan dengan gambarnya, gunakan keyword LSI dalam alt.
Link ke halaman lain dan ke website lain
Apabila memungkinkan, sertakan internal link ke artikel lain yang berhubungan dengan topik artikel yang sedang anda tulis karena akan meningkatkan struktur website.
Selan internal link, link ke website lain juga sangat penting.
Lihat alasannya di penjelasan on-page SEO ini.
9. Sekarang saatnya mencari pembaca
Banyak penulis artikel website yang merasa setelah menekan tombol ‘publish’ maka tugasnya selesai.
Belum, tantangan sebetulnya baru akan dimulai.
Di hari yang sama ketika anda menerbitkan artikel, ada jutaan artikel lain yang juga diterbitkan.
Artikel anda tidak akan ditemukan kalau tidak dipromosikan.
Kalau tidak ada manusia yang membaca, maka Google tidak akan tahu kualitasnya sehingga artikel anda tidak akan mendapatkan peringkat tinggi.
Jadi jangan puas dulu setelah menerbitkan artikel.
Tidak cukup membuat konten yang berkualitas kemudian ditinggalkan begitu saja. Anda harus mendistribusikan artikel yang sudah anda tulis barusan.
Bahkan website yang sudah sukses pun secara konsisten mempromosikan kontennya.
Distribusi yang tepat akan meningkatkan jumlah pengunjung anda hingga berkali-kali lipat.
Ada beberapa tips mendasar yang bisa anda lakukan untuk memasarkan konten:
- Beritahukan orang lain di jejaring sosial dan situs komunitas (forum). Jangan spam, lakukan hanya kalau ada yang membutuhkan info terkait
- Pasang tombol share di setiap artikel untuk mempermudah pembaca sharing artikel
- Beritahukan ke akun Twitter yang membahas topik serupa
Ketiga tips di atas hanya yang paling dasar.
Masih ada yang lainnya, baca panduan 13 teknik mempromosikan konten yang lebih lanjut.
Kalau anda membaca panduan membuat artikel ini sampai habis, anda mungkin akan tertarik dengan panduan-panduan berikut:
Kang Mas SEO
Dari semua artikel yang pernah saya baca tentang “cara menulis artikel” yang katanya “seo friendly” , hanya artikel ini yang menurut saya cocok dengan algoritma sekarang 😀 .
Kang Mas SEO
acul
Sebelumnya saya banyak-banyak terima kasih karena mas sudah bersedia membagikan ilmu kepada kita. Jujur sudah lama saya ngeblog, tapi baru kali ini saya baca artikel cara membuat artikel seo friendly. Artikelnya sangat lengkap, dan terlalu banyak menurut saya yang malas menbaca. Tapi walaupun penjelasannya sangat banyak saya tidak merasa bosan membacanya malahan penasaran untuk melanjutkan ke poin berikutnya.
Mantaap pokonya mas, keren
Kasamata Indonesia
Bener juga sih… Kadang kalo lagi serching sesuatu gitu, tiba2 mendapatkan content yang gak masuk akal dengan judul dan keyword yang saya cari. Di situ kadang jengkel juga. “Iki maksudte piye to? Dong ora e sing nulis content!” Hahahaha…
Google lama2 bisa menjadi “like human” kali ya…. 😀
Jefry Kurniawan
Terimakasih mas sudah berbagi, saya sudah banyak baca artikel tentang bagaimana cara menulis dengan baik di blog tapi kebanyakan inti dari artikelnya sama. Untung ketemu web ini, apa yang dijabarkan di artikel ini langsung membuka pola pikir saya. Terus berbagi tips-tips yang menarik ya mas…
Sarah
Beruntung sekali saya nyampe di page ini, begitu baca judulnya sangat tertarik, tapi lebih puas lagi setelah membaca artikelnya sampai akhir. Banyak artikel tentang bagaimana menulis artikel SEO friendly, tapi kebanyakan ngebahas teknik2 jadul. Teknik2 gitu mah saya juga sudah aplikasikan dari dulu-dulu, dan hasilnya kurang efektif. Bersemangat sekali rasanya untuk menerapkan panduan dari artikel ini, meskipun saya penulis web Bahasa Inggris tapi ya esensinya tetap sama. Pembaca bule juga butuh artikel yang “human-friendly”. Makasih tips-tips nya mas, terus berkarya.
Christian Dwi Wijaya
Menarik, saya setuju dengan artikel human-friendly sudah pasti SEO-friendly. Artikel kita ditujukan untuk manusia, bukan untuk robot. Pakai bahasa yang acak adul gak apalah yang penting enak dibaca. Saya juga biasanya menggunakan bahasa sehar-hari dalam artikel, jumlah kata gak nentu, tapi lumayan hasilnya 😀
Rayhan Maheswara
Artikelnya sangat menarik mas 🙂
Didukung oleh desain web yang sangat menarik 🙂
Banyak yang lupa bahwa yang nantinya baca artikelnya adalah manusia, bukan bot.
Micko
Saya baru sadar bahwa selama ini saya banyak melakukan kesalahan dalam membuat artikel. Pantas saja apa yang telah saya publish tidak pernah mampu untuk mendapatkan ranking yang baik. Setelah mengikuti Panduan IM ini, rasanya seperti baru lulus kuliah online marketing. Optimis kedepan akan berusaha lebih baik dengan konten yang berkualitas. Tetapi ada satu pertanyaan yang sangat membuat saya bimbang, Bagaimana dengan konten buruk yang telah saya publish sebelumnya, apakah akan menjadi penghalang untuk perubahan kedepan yang lebih baik? apa mesti di hapus semuanya terlebih dahulu? sebab akan sangat melelahkan jika harus memperbaiki satu per satu. sedangkan untuk build domain baru saya rasa masih menyayangkan untuk meninggalkan domain yang sudah terlanjur saya bangun. Mohon pencerahannya. Terimakasih.
Darmawan
Jangan pernah ngerasa malas atau rugi buat upgrade artikel lama mas. Artikel itu aset buat website.
Saya di PanduanIM juga rutin tiap minggu upgrade salah satu artikel terutama yang belum memuaskan.
stony si puchai
Wah ini referensi yang luar biasa hebat, bisa saya gunakan sebagai panduan dalam bertindak untuk penulisan artikel di blog saya. . . Hebat Mas Ini dapat memberikan saya gambaran seperti apa seharusnya artikel di buat…. Dengan prinsip pembaca puas Mesin pencari Puas mungkin Itulah poin terpenting yang bisa saya ambil dari Ulasan di atas . . . Sekali lagi terimakasih Mas telah memberikan saya pengetahuan yang luar biasa ini dalam menulis artikel di Internet….
good luck…
Virania Azzahra
Oh ternyata begitu ya,
memang sih jika memperhatikan kebanyakan blog indo isinya bisa dibilang keyword semua. Seperti judul artikel kebanyakan yang maruk hendak meraup banyak keyword seperti “Cara Tutorial Membuat Nasi Goreng Pete Gila Enak Spesial”, isi artikel dengan pengulangan keyword di setiap paragraf dan terus terang saya juga masih terpengaruh hehe,,
Mungkin inti utama yang saya tangkap dari artikel ini adalah demografi, selama ini saya tidak pernah memperhatikannya dan cenderung terobsesi dengan kekuatan keyword dengan harapan mendapatkan SERP yang bagus.
hmm mesti coba bereksperiment dulu nih,
Terimakasih kak, salam sukses !
Julius
saya setuju banget kalau sebuah artikel terlalu kaku dan cenderung aneh karena ingin meningkatkan SEO justru hal ini membuat pengunjung cepat keluar dari blog ( disini saya memposisikan sebagai pembaca blog) . lebih baik membuat artikel yang cenderung memberi manfaat , tidak kaku dan jelas saat pengunjung membaca. terimakasih sudah berbagi Mas Darmawan.
claudia lima
artikel yang sangat berguna, meski jujur saya juga skimming. selama ini saya mengusahakan membuat artikel yang cukup panjang, karena dari beberapa referensi tentang SEO yang saya baca, banyaknya karakter di dalam sebuah artikel akan berpengaruh terhadap rating kita di mata google. tapi setelah saya skimming disini, sepertinya akan lebih baik membuat artikel yang humand firendly drpd seo friendly, ngapain cape2 buat artikel panjang kalo gk dibaca sama orang lain. yakan??
toh pada dasarnya hampir semua orang memang hanya skimming.
Thanks Infonya!!
Marjun Harzeg
Saya sangat setuju dengan apa yang mas bagikan disini. Saya sendiri masih blogger pemula yang hanya mengejar kata kunci untuk saya masukkan ke dalam sebuah artikel yang pada akhirnya akan membuat artikel itu sendiri menjadi rancu. Sehingga ketika para user yang membaca akan menjadi bingung karena pemaksaan kata kunci yang kita masukkan di dalamnya.
Didik Iskandar
Sebelumnya terima kasih atas ilmunya mas Darmawan.
Jujur aja, sebelumnya saya belum pernah menemukan website dengan kualitas penulisan sebaik yang mas tulis di website mas ini.
Panduan ini bisa menjadi pedoman para blogger untuk lebih baik dalam membuat artikel yang lebih memuaskan dahaga ilmu dari para pembacanya.
Pujianto
Terima kasih mas.. artikel yang seperti ini masih jarang ditemukan,
setuju sekali dengan human-friendly = SEO-friendly, karena pada dasarkan mesin pencari diciptakan untuk membantu manusia menemukan artikel yang cocok buat manusia. Jadi mau tidak mau semakin kedepan mesin pencari juga mencari artikel yang human-friendly banget..
sam iphull
Dari beberapa tulisan yg pernah saya baca di internet yg membahas tentang cara penulisan artikel dg target SEO, artikel ini yg mudah dipahami dan logis. Terus berkarya dg artikel2 lain yg semakin berkualitas dan bermanfaat bagi kita semua. Mohon ijin share, boleh kan Mas?….hehehe. Matur Nuwun.
Darmawan
Terima kasih mas Sam. Nggak perlu ijin…langsung share aja 🙂
waroong artikel seo
Wah..artikelnya keren mas darmawan. Saya sangat setuju bahwa human friendly juga seo friendly karena algoritma seo di buat berdasarkan human interest, human behavior dan human recognition. DAN… karena ketiga faktor tersebutlah kenapa algoritma mesin pencarian selalu berusaha mengikuti dan menyesuaikan perkembangan kebiasaan manusia sebagai visitor dalam melakukan aktifitas di dunia maya.
Namun demikian, setelah membaca beberapa kalimat dalam artikel mas darmawan, saya punya pemikiran dan pengalaman yang berbeda.
Misalnya tentang pernyataan bahwa kita harus melupakan 8 aturan yang mas sebutkan diatas dengan alasan bahwa “Seandainya anda adalah penulis buku. Supaya buku anda laris apakah anda akan memikirkan mengenai penempatan kunci, kata yang di-bold, jumlah subheader?”
Alasan tidak mengikuti 8 aturan tersebut dihubungkan dengan penulisan sebuah buku menurut saya kurang tepat. KENAPA?? karena apabila buku tersebut di terbitkan secara offline berarti aturan yang dipakai adalah aturan umum yang dipakai dalam dunia offline salah satunya judul yang menarik dan isi yang berbobot. Walaupun secara umum salah satu dari 8 aturan tersebut dipakai di dunia offline namun keyword density bisa diabaikan karena manusia membaca menggunakan sisi psikologis berbeda dengan robot (engine) membaca memakai aturan algoritma logika matematika dengan rumus-rumus tertentu.
Sedangkan buku online yang berbentuk artikel dapat cepat terkenal dan tersebar luas, selain karena faktor nama besar penciptanya atau nama besar publishernya dalam hal ini website, faktor optimasi mesin pencarian juga memegang peranan penting untuk menyebarluaskan konten tersebut. Optimasi mesin pencarian atau SEO dunia maya memakai aturan-aturan yang berbeda dengan dunia nyata.
Walaupun kemudian kita mengenal kecerdasan buatan yang dimiliki oleh search engine atau robot crawler, namun hal tersebut tidak terlepas dari rumus, scripts dan data berbentuk logika pemograman yang telah diinput ke dalam mesin. Semua informasi tersebut tentunya didapatkan dari kebiasaan manusia dalam berinteraksi dengan mesin pencarian dan mesin-mesin lainnya di dunia maya.
Robot mengenal kata “cinta” namun tidak dapat merasakannya. Untuk mengetahui fungsi, akibat dan dampak kata tersebut maka robot memerlukan data-data baik dalam bentuk angka maupun huruf dan menjadikan “cinta” tersebut sebagai kata kunci agar mudah dihubungkan dengan kata atau kalimat lain yang serupa ataupun senada atau penjelasan mengenai cinta tersebut sehingga robot paham apa itu “cinta” menurut pengertian manusia.
Selain itu mas darmawan menjelaskan bahwa kita harus melupakan aturan SEO dan menganggapnya jadul dalam petikan kalimat “Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini”, sedangkan penjelasan pada point 8 yaitu:
======================================================================
8. Lakukan optimasi on-page SEO lainnya
Meta description
Selain bisa meningkatkan rangking, meta description juga akan meningkatkan klik ke website anda karena bisa muncul di hasil pencarian.
Tapi hati-hati:
Kesalahan terbesar dalam penulisan meta description adalah menumpuk terlalu banyak keyword.
=======================================================================
Mas darmawan malah menganjurkan meta deskripsi. Karena saya menangkap kata-kata menumpuk terlalu banyak keyword berarti membolehkan menggunakan keyword namun tidak dalam jumlah yang berlebihan dilihat dari sisi permintaan SEO.
Secara umum saya sejalan dengan artikel ini tetapi karena komentar saya memakai sudut pandang berbeda maka seolah-olah saya punya pemahaman yang berbeda dengan ulasan yang telah ada. Semoga mas darmawan berkenan memberikan tanggapan pencerahan. Thx 🙂
Darmawan
Pertama, karena mereka yang nyusun algoritma Google pasti ingin supaya mesin pencari itu semirip mungkin dengan cara berpikir manusia dalam mengasumsikan bacaan mana yang bagus dan bacaan mana yang tidak bagus. Nah dengan keinginan seperti itu, secara logika Google tidak akan peduli dengan jumlah keyword/bold/italic/underline.
Saya di artikel ini bilang bahwa kita menulis untuk manusia karena kita memang betul-betul menulis untuk manusia. Google sekarang (dan di masa depan) menggunakan kepuasan manusia sebagai faktor rangking dalam SEO, misalnya time on page, bounce rate, short-long click, dsb. Bukan lagi keyword density, bold, italic, underline.
Maka dari itu nulis di online-offline tidak ada bedanya. Yang menilai sama-sama pembaca.
Kedua, poin 8 itu dilakukan setelah kita selesai nulis artikel. Jadi mestinya nggak akan mengganggu isi dari artikel.
Saya dalam tulisan ini tidak pernah menganjurkan untuk tidak menggunakan meta description. Saya cuma bilang bahwa meta description itu tidak akan membuat artikel kita secara ajaib jadi “artikel yang SEO-friendly”. Selain itu, karena sebagian besar orang yang mampir ke artikel ini nyari tentang SEO – maka masih perlu saya bahas cara membuat meta description yang betul.
waroong artikel seo
Alhamdulillah dapat pencerahan dari mas darmawan. Saya setuju sekali dengan tanggapan dari mas darmawan.
Sebenarnya komentar saya diatas bertujuan untuk menerapkan beberapa point artikel untuk tujuan yang berbeda.
Point artikel pertama yaitu:
Pelajari karakter calon pembaca
Sejauh mana keseriusan pembaca artikel di situs mas darmawan. Apakah hanya membaca sepintas lalu atau seluruhnya sampai pada kolom komentar.
Dengan mempelajari karakter visitor selanjutnya saya mencoba menerapkan point artikel kedua untuk menarik trafik yaitu:
Pancing pembaca dengan judul yang menarik.
Karena situs mas darmawan merupakan salah satu situs favorit saya dan saya yakin memiliki trafik yang tinggi dengan minat pembaca yang sama dengan situs saya yaitu tentang seo maka saya mencoba membuat sebuah komentar yang sedikit kontroversi dengan harapan memancing pembaca dengan komentar yang menarik di sebuah situs besar.
Dan Alhamdulillah point 1 dan 2 dalam artikel ini terbukti.
Komentar seperti ini, idenya saya dapatkan dari komentar-komentar cerdas mas darmawan yang saya ikuti di situs-situs besar luar negeri. Walaupun mungkin tidak kontroversi seperti yang saya lakukan namun saya lihat cara mas darmawan berkomentar setingkat dengan ahli-ahli SEO yang ada diluar sana (perfect) sehingga mampu menarik minak pembaca masuk ke situs mas darmawan sekaligus memperbesar sinyal autorisasi dari mesin pencarian.
Supri
Bussseeett cakep artikelnya, bukan blogger biasa ne yg bikin. 1 kata pun tak terlewatkan, besok mau mampir lagi bos tolong sediain kopi yaa.. ???
surianta
Bermanfaat sekali, trims …. artikelnya bagus banget….
Selama ini belajar SEO jadul ternyata saya …… pantesan beberapa artikel yang saya buat yang “ngasal” malah banyak yang baca……tapi justru yang dibikin pakai SEO jadul malahan tdk seramai yang “ngasal” itu…..
Baru sekarang paham, justru yang ngasal itu malah lebih “human friendly” dibandingkan yang “seo friendly” tsb…….. asyik jadi paham sekarang…..:)
Sekali lagi trims banget ilmunya mas……..kerenn banget…….
Endik
Busyet, panjang amir tulisannya gan.. *ini bukan bahasa baku.
Setelah membaca tulisan di atas secara seksama, sekarang saya mengetahui bagaimana cara menulis artikel seo yang baik dan benar *nampaknya yg ini rada baku.
Hikmah yang bisa dipetik, mulai sekarang saya harus menulis artikel dengan cara baru, untuk dikonsumsi oleh manusia, bukan lagi untuk robot gedek yang hanya terasa nikmat sesaat saja.
Tengkyu atas tips nulis artikel seo yang telah agan jabarin, ane bener2 ngerasa klik & bakal mraktekin ilmunya mulai sekarang juga *jiah, kumat lagi bahasanya.
IhsanSFD
Setiap artikel yang diterbitkan oleh PanduanIM.com memang berbeda, isinya ‘daging’ semua, tidak terkesan menggurui, malah lebih terkesan kita seperti diajak berdiskusi.
Selama ini saya menggunakan teknik SEO jadul, memang sih pertama-tama selalu mendapatkan peringkat yang memuaskan di Google. Namun selalu saja berulang kali yang tadinya page one jadi ke halaman 5-10, malah pernah nggak ditemukan. Ternyata memang teknik saya salah..
Oh ya, ngmng2 di web Anda menggunakan font apa ya? Enak dilihat fontnya.
Darmawan
Ini nama font nya Proxima Nova
Diatama
Dahsyaaaaaaat!!!! artikel ini mantap pokoknya! selama ubek2 google, cuma artikel iniyang bisa menjelaskan secara detail dan mudah dipahami..
Bayu kurniawan
Jadi begitu yah mas? Bahasa juga turut menentukan kualitas artikel. Selama ini saya kalau nulis artikel buat blog saya jojong2 aja mas kebanyakan menggunakan kata2 tidak baku.
Saya mau bertanya mas, di blog saya kan mengambil 3 tema aka gado-gado, kebanyakan berhubungan tentang mahasiswa, teknik kimia, sama belajar ttg bahasa inggris. Yah saya megang prinsip kalau yang berhubungan sama pelajaran bahasa yang saya gunakan bahasa baku, tapi kalau untuk artikel yg berhubungan ttg kehidupan mahasiswa yah saya gunakan bahasa yang sering saya gunakan sehari2. Menurut mas dermawan nih, prinsip ini salah tidak yah? Apa perlu saya benarkan kedepannya? Karena just for your information, im kind of person yang suka dengar saran atau kritik yg diberikan dari orang berpengalaman seperti mas darmawan.
Darmawan
Lebih baik sih gaya penulisannya disamakan. Lagipula kalau kita pakai bahasa santai, belum tentu kesannya jadi “tidak profesional”. Yang penting enak dibaca. Ibarat guru/dosen sedang ngajar di depan kelas, mereka juga bicaranya nggak selalu baku kan?
ielham
ishhh… kang darmawan tulisannya panjang banget tapi tetep bikin penasaran bacanya buat saya yg lagi galau tentang backlink trus ketemu web ini, baca satu artikel mampir lagi ke artikel lainnya, dah lumayan nih makan waktu, di bookmark dulu aja deh
btw… khusus tulisan ini bikin sy makin galau, coz diajarin nulis artikel SEO ya begitu itu, yang sama kang darmawan dibilang jadul… hiks
taufik
supe-super artikel..
itu saja deh komen saya mas,,
bingung saya mw blg apa lagi,, yang jelas ini artikel sangat-sangat bagus
terimakasih banyak buat ilmunya.. sangat membantu buat pemula,,
sekali lagi Thanks U master
Mas Mulki
Terimakasih banyak buat mas darmawan sebagai pemilik panduanim.com ini, semua artikel yang mas buat sangat memberikan manfaat, jujur saya sering agak malas membaca artikel yang sangat panjang, tapi kalo baca tulisan mas ini walau panjang tapi rasanya pengen di terusin sampe abis walau sebenernya cape, walau bacanya sampe ubah ubah posisi dari duduk, tiduran tetep aja bacanya sampe abis.
Pradytya Saputra
Waw….ini Artikel sangat Panjang, tetapi saya benar-benar membacanya dari awal sampai Akhir Artikel mas…
Luar biasa, Secara Konsep Pemahaman dan Secara Teknis dibahas lengkap di sini, saya yakin untuk membuat Artikel seperti PASTI membutuhkan Proses yang panjang ya Mas???
Tapi intinya saya sangat suka dengan Artikel ini, pembahasannya lengkap banget dan sekarang saya jadi tau tentang Konsep Artikel “Human-Friendly”. Karena rata-rata Blogger di Indonesia kebanyakan hanya Fokus pada “Keyword Density”, tanpa memikirkan “Enak atau tidak Dibaca”, artinya mereka menulis untuk MESIN PENCARI, bukan menulis untuk MANUSIA, yah…..jadinya pasti kurang maksimal, karena biasa pasti “Memaksakan” kata-kata yang ada di Artikel tersebut.
Thanks banget, Mas Darmawan ini sanga Dermawan sekali…
Mau menulis Artikel selengkap ini dan dipublish secara GRATIS untuk kita semua. Sangat membantu untuk Blogger Pemula seperti saya ini Mas…
Saya izin Share di Blog saya ya Mas???
Rosyidi
Terima kasih artikelnya, baru nyadar tentang konsep yang mas sampaikan, selama ini masih terbawa cara cara lama untuk menulis di blog, tanpa memperhatikan kebutuhan dan keinginan pembaca saat ini.
Artikel ini sangat membuka wawasan saya untuk menulis di blog saya dengan lebih baik.
Isrofi Achmad
dari beberapa artikel yang saya baca tentang konsep menulis di blog, baru di artikel ini yang bisa saya tangkap secara gamblang, dan bahkan saya tidak merasa bosan mebacanya sampai akhir. Terima kasih Mas Darmawan.
Fredi Dermawan Tambunan
bang , saya orang gaptek dan belum pernah buat blog , setelah membaca tulisan abang saya jadi sangat tertarik , bisakah abang membantu saya dengan saran2 yang praktis untuk pemula seperti saya , karena saya yakin ilmu abang pasti sangat besar , kalau bersedia saya akan berterima kasih sekali..
Lilik herbudiyanto
wadah salah kaprah ane, fokus sama SEO artikel berantakan, ane kebantu ane langsung bookmark biar pas nulis baca lagi biar ga kepatok sama SEO, ane ga tau logaritma google sekarang beda ga utama keyword, ane tes website ane dikira spam keyword soalnya banyak keyword masuk ke title sama description. makasih mas ane liat ini artikel baru kemaren dah nongol di page 1.
Nurhamda
Jujur! ketika saya selesai membaca artikel ini, hati saya seperti mendapatkan 2 hal yang saling berlawanan. Satu hal saya seperti mendapatakan hantaman keras yang membuat saya jatuh sedalam-dalamnya karena kesalahan dan kebodohan saya dalam membuat artilel. Saya lupa akan esensi dari sebuah informasi dan subtansi dari sebuah tulisan. Sedangkan hal ke-2 saya sperti mendaatkan pencerahan yang membuat pandangan saya terbuka lebar.
Saya sangat berterima kasih kepada pemilik web ini. Semoga apa yang telah kamu tulis bisa menjadi sebuah amal baik kamu di mata tuhan. Thanks
galih
Ini merupakan artikel yang benar-benar jelas dan mulai merubah mindset saya yang hanya selalu terpaku pada SEO. Thanks telah menulis artikel ini, Benar sangat bermanfaat dan berguna khusunya bagi saya dan pembaca lainnya.
Rudy
Selamat siang,
sangat mudah di pahami dan di mengerti.
begini ada yang ingin saya tanyakan mas.
1. apakah sama pemanfaatan SEO yang terpapar di web ini untuk mengaplikasikan di halaman produk untuk web e-commerce?
2. study kasus, misalkan kita mengupload beribu2 product ke web kita, hanya berisikan konten gambar produk + spesifikasi berbentuk tabel + harga tanpa ada description yang panjang. saya menyadari kalau description sangat penting tetapi karena beribu2 produk, jadi saya menyimpulkan untuk mengupload terlebih dahulu tanpa description. yang mana di kemudian hari akan saya update setiap produk untuk di tambahkan description. nah pertanyaanya apakah akan berpengaruh nilai SEOnya dari setiap produk ketika saya mengupdate/menambah description disetiap halaman produk?
Terima kasih
rudy
Darmawan
1. Sama, tapi untuk yang lebih spesifik tentang ecommerce coba lihat di sini http://panduanim.com/seo-toko-online/
2. Berpengaruh
tony
Saya masih sedikit bingung mengenai artikel yang berkualitas untuk meningkatkan traffic:
pertanyaan saya begina mas
1. Apakah trafic pengunjung sebuah blog ditentukan dari penulisan artikel yang berkualitas yang bersifat original dan memiliki banyak kata?studi kasus : seorang pengunjung membaca artikel blog sedikit tapi mudah dipahami atau yang artikel panjang untuk mendapatkan banyak keyword? saya masih bingung?mohon pencerahannya.
2. study kasus, misalnya blog ane yang membahas sebuah informasi kerja?apakah pembuatan artikel blog yang membahas sebuah informasi? ada pola penulisan artikelnya.
Maaf mas kalau kalimatnya membingungkan..
Darmawan
1. Jangan lihat antara banyak kata atau sedikit. Lihat antara apakah topik tersebut dibahas secara komplit atau tidak.
2. Ini saya kurang ngerti maksud pertanyaannya
Arazi
Jawaban pertanyaan nomor 1.
Bisa iya. Karena mas Tony bisa lihat dari artikel dari blog mas darmawan ini yang menggunakan artikel original dan karakter kata yang cukup banyak. Liat saja trafic blog mas Darmawan ini pasti banyak banget. Jawaban iya hanya berlaku untuk blog tutorial.
Bisa juga tidak. Karena mas Tony bisa lihat blog yang berisi mengenai download aplikasi atau theme / tema blog atau juga blog yang berisi download video atau mp3 lagu.
Jawaban pertanyaan Nomor 2.
Untuk blog mas Tony yang berisi mengenai informasi kerja atau lowongan kerja, tidak harus menggunakan karakter kata yang panjang. Cukup mas Tony gunakan kata yang sewajarnya saja. Sebagai saran dari saya untuk blog Mas Tony : Gunakanlah tag heading H1 – H3 yang juga sewajarnya. Dan juga optimasi off page jangan di abaikan.
Salam blogger Arazi.id
elbuy
Saya koreksi penjelasan PanduanIm di atas. Sebenarnya ia sendiri sudah menerapkan artikel yang SEO Friendly namun tidak mencolok menarget kata kunci tertentu. Kalau dilihat, artikel inilah yang sudah sesuai dengan artikel SEO era modern yang kata kuncinya untuk kepentingan pembaca manun nyambung dengan prinsip SEO mesin pencari.
Apakah mau menulis tanpa SEO? Silahkan, namun keseimbangannya 50:50. Seharusnya jangan selalu fokus pada SEO. Namun faktanya, kita tidak bisa menulis tanpa kata yang ditargetkan itu! Kecuali menulis fiksi, dan catatan harian, nyaris tanpa SEO, saya kira.
Berikut alasannya kenapa artikel PanduanIm sudah SEO Friendly:
Memiliki Keyword Density Sekian Persen
Pada dasarnya pengulangan sebanyak 3 kali kata kunci yang ada di judul, tidak mesti harus mirip judul. Seperti judul ‘9 Tahap Menulis Artikel yang Baik untuk Website agar Mendapatkan Peringkat 1 di Google’ maka masing-masing kata bisa diberi pengulangan sebanyak 3 kali. Misal: menulis artikel 2 kali, artikel 3 kali, menulis 3 kali, google 3 kali, membuat artikel 3 kali, dan seterusnya.
Panjang Minimal 300/500 Kata
Bahkan lebih dari 1000 kata jauh lebih baik, bergantung bagaimana artikel pesaingnya. Inilah yang diterapkan PanduanIm. Lebih jauh, artikel panjang yang berbobot jauh lebih berkualitas walau banyak juga yang mengeluh karena terlalu panjang seperti tulisan Panduanim ini.
Bold, Underline, Italic Di Setiap Keyword
Ini hanya opsional saja. Namun kalau mau diberi, cukup 1 kali saja pada kata kunci utama misal ‘cara membuat artikel’. Pemberian ini juga sebagai mempertegas judul bahwa artikel sedang membahas seperti yang ada dijudul. Justru jauh lebih Human Friendly.
Keyword Di Judul, Paragraf Pertama, Paragraf Terakhir
Justru ini yang membedakan artikel ofline dengan artikel online. Artikel online pencariannya lewat Google, jadi harus menekankan hal ini. Hanya saja, kata kunci tidak harus pesis mirip dengan judul, misal judulnya “9 Tahap Menulis Artikel yang Baik untuk Website” maka kata kuncinya bisa menarget ‘membuat artikel’.
Dan ini yang diterapkan PanduanIm. Jadi, teorinya bertentangan dengan praktenya. Coba cek kata apa yang banyak muncul. Maka jawabannya “membuat artikel”. Padahal bisa kalau mau konsisten menulis tanpa SEO, tinggal judul dan isi bertentangan kata, juga tidak perlu menarget kata kunci tertentu.
Keyword Di Meta Description
Google sudah semakin canggih. Tanpa meta deskripsi pun Google bisa menilai tentang pembahasan inti sebuah artikel. Namun jauh lebih baik bisa menghargai kerja Google dengan menghadirkan meta deskripsi.
Bahkan, si penulis di PanduanIm sendiri menerapkan meta deskripsi dengan menempatkan kata kunci ‘membuat artikel’ sebagai artikel utama.
Sedangkan kata kunci paragraf pertama juga sesuai dengan meta deskripsi: Gara-gara semakin populernya dunia blogging, banyak orang yang tertarik untuk membuat artikel. Karena memang artikel itu jenis konten yang paling mudah dibuat, dibandingkan foto atau video.
Menggunakan Subheader (H2-H6) Yang Berisi Keyword
Ini sebenarnya sudah tidak menjadi persoalan SEO lagi. Ketika ada heading, justru untuk memudahkan pembaca. Ketika mengharuskan ada subjudul dan sub dari subjudul, maka peran heading sangat penting. Ketika ada heading, maka judul dari subjudul dengan judul sub dari subjudul ada pembedaan.
Sedangkan PanduanIm sendiri menerapkan dengan menekankan h3 dan h3 sebagai pembedanya.
By. Elbuy, dikutip dari buku “Writing Therapy” karya saya sendiri
Darmawan
Salut mas. Tapi jangan terlalu pusing analisanya… saya sendiri waktu nulis sama sekali nggak mikir semuanya itu. Paling cuma beberapa seperti keyword di judul & URL, itu aja… ini juga mikirnya setelah selesai nulis ?
Lagi-lagi, yang penting itu materinya dan cara penulisan + penyajiannya. Mau keyword seakurat apapun tapi kalau materinya payah, percuma.
Wine
Aduh, Min.. Aku terpaksa mengotak atik blog mu… sisinya menngodaku untuk open new window terus… dan penasaran kalau tidak diselesaikan.. saya masih bingung sebenarnya kenapa teknik seo belum dibahas? katanya nanti dibahas diterakhir. e sampe suruh buka 13 teknik mempromosikan konten. lumayan faham sih.. tapi membuat saya bingung, mempelajari SEO atau memang setelah artikel selesai SEO diurus..
salam kenal
Sofan Afandi
Keren mas artikelnya…sangat bermakna dan gampang dipahami namun penuh tantangan untuk mengaplikasikannya….
Jujur sampai sekarang saya masih menerapkan teknik SEO yang banyak bertebaran di internet saat ini….jadi sampai sekarang belum ada satupun artikel saya yang nangkring di posisi 1 google hik..hik..hik
Terima kasih sudah membuka wawasan saya tentang cara menulis yang membuat orang penasaran untuk mengetahui isinya…bravo..
bundayaniar
Benar-benar di kupas tuntas, sangat bermanfaat sekali buat sy, terlebih buat sy yang membuka jasa penulisan artikel seo friendly.
Jujur, konsep penulisan artikel yg sy buat hampir 90% mengikuti apa yang mas share di blog ini, dan sy telah membuktikan sendiri, artikel buatan sy banyak di sukai oleh klien sy. Terimakasih mas darmawan semoga selalu di beri keselamatan dan banyak rezeki, agar bisa terus memberikan ilmunya pada yang lain
alvian
Jujur saya sebenarnya malas kalau untuk disuruh membaca, tapi anehnya pengen tau.
Saat baca artikel Mas Darmawan saya merasa benar tersihir, lengkap dan mudah dipahami untuk blogger pemula seperti ane, mantap pas banget sama nama domainnya, sangat memandu.
Derdoa dulu, semoga menular ilmunya. Aamiin
ane bookmark. Terimakasih
shenawangtri
artikel yang sangat bagus pak. tapi bagaimana memberi pengertian kepada klien tentang hal ini ya? karena beberapa klien yang memakai jasa saya kadang terlalu kaku untuk urusan keyword dan masih pakai cara2x jadul?
Darmawan
Kalau kita bikin artikel untuk klien, ikuti kemauan klien.
Coba diyakinkan dulu, kalau mereka nggak setuju, ikuti mereka.
Om rudi
Benar-benar bermanfaat sekali artikel anda bagi saya.
sebelumnya saya tidak terpikirkan dan mungkin tak akan terpikirkan bagaimana cara menulis artikel yang baik dan benar.
Jujur, baru kali ini saya membaca artikel SEO yang sangat berbobot dan yang penting mudah dipahami sekalipun pemula.
Perlahan tapi pasti saya pelan-pelan telah memahi tips bagaimana cara menulis artikel yang SEO..
sekali lagi terimakasih banyak telah berbagi..
Roney
Sebelumnya salam kenal mas,
Jujur semenjak saya kenal sama yang namanya internet baru kali ini saya ketemu website yang bikin saya gregetan dan baru kali ini juga saya nulis komentar pake mikir(beneran mas).
Bagaimana tidak…
Sudah 3 hari ini saya bolak balik PanduanIM karena rasa penasaran bukan hanya ilmu yg disampaikan tp kangen bacanya.
Ada pertanyaan kecil yang membuat saya sampe ga bisa tidur mas.
Maaf nih,
Sebenarnya mas Darmawan itu penulis,bloger,guru,psikiater atau apapun sebutannya saya jg bingung mas :D.
Pembahasannya detail dan lugas banget tanpa ada yang ditutup2in.
Manfaat dari artikel mas bukan hanya sekedar tentang dunia blogging karena bagi saya tulisan mas Darmawan juga bisa membawa dampak positip untuk perubahan pola pikir. (Dua jempol buat PanduanIM)
Aduh panjang banget ya mas.
Sekian aja deh maap kalau ada salah kata mohon dimaklumi karena memang saya lagi belajar nulis mas hehehe…
Fajrie
Artikel-artikel di panduan im ini sangat detail. Walaupun panjang, namun saya sangat enjoy dalam menyerap seluruh informasinya.
Ditambah, hampir semua backlink di sini saya klik. Hehe..
Keep sharing Mas Darmawan.
Memang dibutuhkan latihan yang terus menerus dan riset yang mendalam untuk bisa menghasilkan suatu tulisan yang “easy to read” kaya artikel-artikelnya Mas Darmawan.
wawang
Jujur pertama saya lihat artikel ini panjang sekali dan hanya membaca sepintas, tetapi poin demi poin saya baca ternyata banyak sekali kesalahan yang saya lakukan ketika membuat artikel. Terlalu fokus dengan kata kunci sehingga tulisan terkesan dipaksakan dengan mengulangi kata kunci. Terimakasih mas Darmawan, membuat saya ingin segera menulis dengan benar
Kamal
Beberapa kali berkunjung ke panduanim.com tambah lama bikin penasaran…
Artikel yang ditulisnya lengkap,
Kalo mau baca artikelnya mesti menyiapkan waktu khusus, namun ga sia-sia setelah beres dibaca… ada insight baru yang selalu bisa sy dapatkan
Terima kasih sudah berbagi,
Salam,
panduanpenulispemula
beberapa waktu yang lalu saya mampir ke sini karena terkait ulasan tentang blog, tapi sekarang saya ke blog ini karena ulasan tentang artikel…wah bener-bener blog yang patut dicontoh, berarti blog ini memiliki standar ulasan/artikel yang baik, cocok buat saya yang sedang mendalami pembelajaran tentang artikel dan masih awam tentang blog…terima kasih untuk info-infonya
Yulia SM
Saya baru mau terjun ke dalam dunia tulis-menulis artikel. Biasanya saya membuat novel. Ternyata sedikit beda ya metodenya. Tapi sama-sama membutuhlan riset. Riset itu benar-benar membantu untuk membuat tulisan kita jadi lebih berbobot.
Terimakasih telah menulis artikel ini. Sungguh sangat membantu untuk para pemula seperti saya ini.
Muh. Fauzan Lana
Sangat bersyukur menemukan website ini.
Baru kali ini rasanya saya betah membaca artikel yang cenderung panjang tanpa mengabaikan sepatah kata pun.
Artikelnya sangat enak dibaca, walaupun isinya panjang tapi saya tetap bersemangat membacanya sampai akhir.
Pemilihan font, spasinya dan ukurannya sangat yahud nan asoy untuk dibaca.
Isi artikelnya juga sangat bermanfaat dan menginspirasi.
Terus terang saya kurang memiliki passion dalam menulis artikel / menjadi blogger, namun setelah membaca hampir seluruh artikel di sini saya jadi tertarik untuk menulis artikel.
Saya sering bergumam “NAH, WAH, YAP, BETUL SEKALI, dll” dalam hati ketika membaca artikel di sini.
Terima kasih bung Darmawan..
* mencoba menerapkan gaya penulisan yang yahud nih ehehehehe *
Reza Ardiansyah
Pertama, saya ngucapin makasih banget karena penjelasan dari artikel ini bener-bener membantu. Dulu saya pernah kursus online internet marketing dan pembahasannya terlalu teknikal dan ngegunain SEO Jadul. Damn it ! Tapi, akhirnya saya ngerti ternyata ada cara yang lebih masuk akal untuk awam belajar tentang SEO.
You did a pretty good job, Pak !
Dinda Putri Amalia
realistik banget gan artikelnya, setiap penjelasan juga pake penjelasan rinci yang gampang dimengerti dan diinget, mantep banget. makasih banyak gan. kebetulan gue masih harus banyak belajar buat blogger haha. sukses terus gan!