Kalau anda seorang online marketer atau blogger, minimal anda pasti pernah mendengar ungkapan “Content is King” atau “Konten Adalah Raja”.
Ungkapan ini terlalu sering digunakan hingga akhirnya banyak yang menjadi buta dengan hal lain selain konten. Konten mungkin memang raja, tapi apa hebatnya raja tanpa singgasana?
Saya akhir-akhir ini sering main ke komunitas blogger, marketer, dan publisher Indonesia. Berkali-kali saya lihat orang yang bertanya mengenai tampilan website, kemudian orang yang menjawab seringkali bilang begini “gak usah pusing dengan desain, konten aja udah cukup, content is king mas”.
Memang sih, kita tidak perlu sampai stress soal desain, tapi bukan berarti tampilan harus diabaikan.
Walaupun anda seorang raja, tapi kalau “istana” anda seperti gubuk, orang-orang tidak akan percaya dan menganggap bahwa anda seorang raja. Demikian halnya dengan website.
Desain yang indah tidak rumit
Mungkin alasan orang-orang mengabaikan desain karena takut menghadapi HTML, CSS, JS, dll. Tapi sebenarnya anda tidak butuh keahlian ini untuk menciptakan desain yang baik.
Desain yang indah bukan berarti banyak animasi, gradasi, bayangan, dan hiasan lain. Justru kalau kebanyakan yang seperti itu malah jadi tidak indah.
Kalau anda pengguna WordPress, biasanya menggunakan template saja sudah cukup untuk mendapatkan desain yang “bisa diterima”.Tapi perlu diingat ada beberapa template (biasanya yang gratisan) yang sudah terlalu sering digunakan oleh orang-orang. Saya pribadi menghindari template yang terlalu umum supaya tetap terkesan unik.
Desain website mempengaruhi tingkat kepercayaan
Saya tidak butuh hasil penelitian untuk membuktikan ini. Semua orang pasti sepakat semakin baik desainnya, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan kita terhadap website itu.
Untuk anda yang menjual produk atau jasa di website, sebaiknya jangan gunakan desain standar. Kalau anda memakai desain bawaan, calon pembeli akan merasa bahwa anda tidak mau berusaha yang akibatnya pembeli lebih memilih penjual lain.
Sedangkan kalau anda bergantung dengan pendapatan dari iklan, pastikan konten website anda tidak hanya bagus tapi juga mudah dibaca.
Ungkapan “don’t judge a book by its cover” tidak berlaku disini.
Lalu bagaimana menciptakan desain yang baik?
Saya memang bukan desainer profesional, walaupun saya tidak bisa mendesain seperti profesional tapi saya mengerti seperti apa desain yang baik. Dan sebagian besar orang yang sering surfing di internet juga pasti mengerti kalau melihat desain yang baik dan yang kurang baik.
Untuk membuat desain yang nyaman bagi pengunjung, inilah beberapa tipsnya.
1. Logo
Kita mulai dari sisi paling atas website. Kalau anda tidak bisa mendesain logo, lebih baik jangan gunakan logo. Banyak sekali website di Indonesia yang memaksa menggunakan logo walaupun desainnya tidak bagus.
Kalau anda tetap ingin menggunakan logo, cukup buat yang berupa teks saja tanpa hiasan.
2. Navigasi
Jangan salah, semakin banyak link navigasi bukan berarti pengunjung akan mengunjungi banyak halaman sekaligus. Justru mereka akan pergi.
Justru semakin sedikit link ke halaman lain, semakin tinggi kemungkinan pengunjung untuk membeli produk atau meng-klik iklan. Maka dari itu pasang link navigasi secukupnya saja.
Oh ya, saya yakin 99% pengunjung tidak akan membaca TOS dan Privacy Policy. Jadi jangan taruh keduanya di navigasi utama, malah kalau tidak diperlukan sebaiknya dihilangkan saja.
3. Warna
Meskipun anda penggemar Barcelona, jangan pernah gunakan background biru dengan teks merah. Hasilnya seperti ini.
Jangan padukan warna-warna yang tidak cocok satu sama lain. Jangan pula gabungkan latar belakang terang dengan huruf terang.
Bingung pakai warna apa? Kalau anda tidak bisa menentukan warna, cukup gunakan mayoritas warna putih dan abu-abu gelap mendekati hitam (jangan pakai mutlak hitam), ditambah satu warna lain (biru, merah, hijau, dll) sebagai warna untuk link dan atribut lain.
4. Desain
Desain secara umum juga minimal sebaiknya anda modifikasi supaya tidak sama dengan versi aslinya. Untuk menunjukkan bahwa website kita ini hanya ada satu di dunia, desain juga harus dibuat berbeda dari orang lain.
5. Tipografi dan format penulisan
Gunakan font yang mudah terbaca dan yang sudah umum digunakan di website-website lain. Tidak perlu bereksperimen dengan bentuk huruf karena pembaca sudah terbiasa dengan huruf-huruf tertentu. Demikian pula dengan ukuran dan spasi antar baris.
Ukuran font yang umum biasanya antara 12-18px, ada juga yang lebih dari itu tergantung websitenya. Sedangkan line height (spasi antar baris) biasanya sekitar 1.5em.
Selain itu, cara anda menulis juga mempengaruhi kenyamanan pembaca. Seperti yang saya jelaskan dalam panduan menulis artikel ini, satu paragraf sebaiknya maksimal 4 baris dan dalam 1 baris panjangnya kurang dari 40 kata.
Kesalahan lainnya yang mengurangi kenyamanan
- Loading terlalu lambat
- Terlalu banyak iklan
- Pop-up
- Jarak terlalu rapat
- Terlalu “unik”
Tepat sekali tu mas, Originalitas Kontent yang disajikan dengan informatif akan lebih optimal ferformanya dihadapan Search engine dan Pengunjung jika dibungkus dengan tampilan yang menarik dan mudah, kalau bisa dilakukan, kenapa tidak. Terima kasih atas inspirasinya 😀