Blog bisa dijadikan sumber penghasilan.
Masih banyak orang yang tidak percaya dengan fakta ini.
Oleh karena itu, kali ini saya ingin menunjukkan kepada anda secara LIVE bagaimana cara membuat blog dalam niche tertentu yang mampu menghasilkan jutaan Rupiah per bulan.
Semuanya akan saya buka secara transparan.
Mulai dari proses persiapan, pembuatan blog, strategi konten, sampai teknik-teknik promosinya.
Blog yang dijadikan studi kasus:
Di bulan Desember lalu saya punya waktu luang, jadi waktu itu saya punya ide untuk membuat sebuah blog studi kasus untuk pembaca PIM.
Saya akan menerapkan semua yang saya ajarkan di blog tersebut.
Kemudian hasilnya saya bagikan secara transparan.
Rencananya sih begitu…
Tapi kenyataannya, mulai bulan Januari lalu ternyata saya sibuk dengan urusan-urusan lain sehingga tidak sempat fokus.
Akhirnya blog tersebut saya abaikan.
Sekarang, yang mengurus blognya adalah salah satu asisten saya. Dia yang membantu saya mengelola konten dan melakukan promosi.
Saya cuma ngintip sesekali sambil memberikan saran.
Dengan kata lain, blog ini sifatnya seperti “autopilot”, bisa berjalan sendiri sambil menghasilkan uang meskipun tidak saya awasi.
Tapi perkembangannya juga jadi lambat.
Berikut status blog studi kasus kita saat ini:
- Diluncurkan tanggal 7 Desember
- (Berarti sekarang umurnya 4 bulan)
- Jumlah pengunjung: sekitar 1500 per hari
- Jumlah subscriber: 448
- Jumlah post: 28 artikel (2x per minggu)
- Pendapatan: $60 per bulan
- Sumber pendapatan: Amazon & AdSense
Ini screenshot Google Analytics sejak hari pertama sampai saat ini:
Ini screenshot dari Amazon untuk bulan kemarin:
Mengenai pendapatan, blog ini baru dimonetisasi selama 1 bulan.
Selain Amazon, ada juga $1-2 per hari dari AdSense.
Oh ya, satu hal lagi:
Terakhir kali saya “main” AdSense dan Amazon sekitar 5-6 tahun yang lalu…setelah itu berhenti total.
Jadi saya juga sekarang sedang belajar lagi.
Kalau ada yang punya tips terkait AdSense dan Amazon untuk saya, jangan malu-malu, bisa dibagikan lewat komentar di bawah.
Apa yang akan kita lakukan di seri panduan ini?
Mulai saat ini, selama beberapa periode (minggu/bulan) ke depan saya akan menerbitkan update baru tentang kondisi terbaru blog ini.
Bukan hanya itu:
Saya juga akan buka-bukaan apa saja yang saya lakukan terhadap blog ini.
(selain nama & niche)
Tujuannya supaya anda bisa meniru cara membuat blog yang mampu menjadi sumber penghasilan.
Itulah kenapa seri panduan ini dibuat.
Di episode pertama ini, saya akan membahas bagaimana cara membuat websitenya dari nol sampai siap diluncurkan.
Mari kita mulai.
1. Mencari niche yang tepat untuk blog kita
Ini tahapan pertama dan paling penting karena niche akan menentukan seberapa besar potensi blog anda.
Tahapannya sudah dijelaskan di sini.
Silahkan baca panduan tersebut dulu kalau belum.
Setelah itu mari kita bahas yang lebih spesifik untuk kasus ini.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan:
Pertama, kalau anda berencana tidak menulis sendiri (menggunakan jasa penulis) tidak usah terlalu fokus dengan minat dan kemampuan anda sendiri.
Yang penting menurut anda tidak membosankan.
Karena kalau anda merasa nichenya membosankan, maka nanti mengurus blognya juga akan jadi membosankan.
Yang kedua, pilih topik yang tidak terlalu sempit.
Ini sempat populer di sekitar tahun 2012 ke belakang, istilahnya Micro Niche Site. Memilih niche yang sangat kecil supaya saingannya juga kecil.
Jangan seperti itu.
Niche yang sempit duitnya juga kecil, karena peminatnya sedikit.
Pilih niche yang cukup besar, kemudian lakukan diferensiasi supaya blog anda punya daya saing.
Ketiga, yang satu ini tidak wajib, tapi kalau bisa pilih niche yang menarik untuk di-share ke social media dan punya gambar/foto yang indah.
Seperti ini (dari Lifehack.org):
Alasannya karena social media akan jadi tempat promosi utama.
Kalau performa niche anda tidak bagus di social media, maka akan butuh waktu lebih lama. Tidak sulit sebetulnya, karena hampir semua niche populer pasti menarik di social media.
Tapi sekali lagi, tidak wajib.
Ini beberapa bidang industri yang populer di internet sebagai bahan untuk pertimbangan anda:
- Bisnis dan marketing
- Karir
- Edukasi dan sains
- Teknologi
- Olahraga/aktivitas fisik
- Psikologi
- Fitness
- Kesehatan
- Rumah dan keluarga
- DIY, seni, dan kreasi
- Pengembangan diri
- Gaming
- Politik dan sosial
- Berkebun
- Hewan dan peliharaan
- Fotografi
- Masakan, makanan, dan minuman
- Desain
- Fashion
- Travel
- Kecantikan
- Properti dan perumahan
- Kendaraan
- Keuangan
- Mainan
- Kegiatan outdoor (hiking, mendaki gunung, dsb.)
- Relationship (pacar, teman, keluarga)
(Ingat, ini industri, bukan niche. Niche anda sebaiknya lebih spesifik lagi)
Sekali lagi, baca panduan ini untuk mencari niche.
2. Mencari keyword dan membuat strategi keyword
Silahkan baca panduannya dulu di sini.
Panduan di atas sebetulnya sudah cukup.
Tapi caranya akan sedikit kita modifikasi sesuai kebutuhan.
Mencari topik dan keyword primer
Topik primer itu topik yang paling pertama dicari oleh semua pemula dalam suatu niche. Topik yang semua orang mesti tau.
Ikuti langkah-langkah berikut:
Yang pertama anda lakukan adalah mencari sub kategori.
Misal nichenya “fitness”.
Di dalam niche tersebut tentu masih ada turunan-turunannya lagi.
Contohnya:
- Program latihan
- Nutrisi
- Suplemen
- Motivasi
- Kesehatan, dan sebagainya
Kemudian, cari apa topik pembahasan utama dari setiap sub kategori.
Contoh untuk sub kategori nutrisi:
“cara menghitung kebutuhan kalori”, “pola diet untuk menambah massa otot”, “daftar makanan berprotein tinggi”, dan sebagainya.
Intinya cari informasi yang dibutuhkan oleh semua pemula.
Bayangkan kalau anda baru tertarik dengan topik tersebut, apa hal-hal pertama yang perlu anda ketahui? Itulah topik primer.
Jangan terburu-buru.
Luangkan waktu 2-3 jam sambil browsing blog dengan kategori yang sama.
Lalu ubah topiknya ke versi sederhana.
Maksudnya seperti ini:
Bayangkan kalau anda mau mencari informasi tersebut di Google, apa yang akan anda tulis. Misalnya “makanan protein tinggi”, atau “menghitung kalori”.
Selanjutnya, masuk ke Google Keyword Planner.
Masukkan versi sederhana dari topik tersebut ke GKP satu per satu.
Kemudian catat yang “Monthly Search Volume”-nya tinggi:
Catat ke Microsoft Excel, Google Sheets, atau Notepad.
(Saya pakai Google Sheets supaya bisa diakses oleh asisten)
Setelah selesai, kita lanjut ke tahap berikutnya.
Mencari topik dan keyword sekunder
Seperti yang sudah kita bahas di atas, topik primer itu yang paling mendasar dan dibutuhkan oleh para pemula.
Topik-topik primer biasanya populer.
Tapi jumlahnya tidak banyak, persaingannya juga biasanya tinggi.
Maka dari itu, kita perlu mencari topik sekunder yang lebih bervariasi dan persaingannya lebih rendah.
Ini caranya:
Pertama, cari sekitar 10 blog atau lebih dengan niche yang sama dengan calon blog anda.
Gunakan Google.
Masukkan satu per satu keyword primer anda di Google. Lalu akan muncul blog-blog dengan niche tersebut, seperti ini:
Jangan cuma website besar, cari yang agak kecil juga.
Catat di Notepad atau Excel.
Lalu, buka SEMRush.
Atau bisa juga menggunakan Ahrefs.
Ahrefs sebetulnya lebih bagus tapi sedikit lebih mahal (ada trialnya, gratis 14 hari kalau anda mau coba).
Ambil 1 website yang sudah anda catat barusan, lalu masukkan ke SEMRush.
Scroll sedikit ke bawah, lalu klik tombol ini:
Untuk Ahrefs, posisinya di sini:
Inilah keyword-keyword yang memberikan traffic terbesar untuk blog tersebut:
Kalau anda menggunakan SEMRush versi gratis, anda hanya akan mendapatkan 10 keyword per website.
Gampang kan?
Ini seperti nyontek, kita nggak perlu mikir.
Catat keywordnya di Excel atau Notepad.
Kemudian ulangi proses di atas untuk semua blog lain yang sudah anda catat tadi, semuanya, sampai habis atau sampai bosan.
Cari sebanyak-banyaknya.
Ada 1 lagi enaknya teknik di atas:
Kalau ada website kecil yang bisa mendapatkan rangking tinggi untuk suatu keyword, berarti keyword tersebut mudah untuk ditaklukkan.
Jadi, website baru anda bisa masuk halaman 1 dengan mudah.
Itu sebabnya tadi saya bilang jangan cuma cari website besar.
Analisa tingkat persaingan dengan Long Tail Pro
Dari tahap kedua di atas, anda sekarang sudah punya puluhan atau bahkan ratusan keyword baru.
Nantinya keyword ini akan dijadikan artikel, ya kan?
Tapi pilih keyword mana dulu dari sekian banyak?
Tergantung.
Tergantung persaingannya.
Kalau anda menargetkan yang persaingannya tinggi duluan, bakal lama sampai bisa mendapatkan pengunjung. Karena susah.
Sedangkan kalau anda cuma menargetkan yang persaingannya rendah, bakal susah untuk mendapatkan banyak pengunjung.
Itu yang mesti anda perhatikan.
Maka dari itu, bagusnya dikombinasikan antara keyword susah dan mudah.
Di sini kita butuh analisa persaingan keyword.
Tahapan ini sebetulnya tidak wajib, tapi perkembangan blog anda akan jadi jauh lebih efektif kalau anda melakukan analisa persaingan.
Ini langkah-langkahnya:
Pertama, kumpulkan keyword-keyword anda, satu keyword per baris (mestinya sih sudah). Seperti ini:
Kedua, download dan install Long Tail Pro.
Copy-paste semua keyword anda ke Long Tail Pro di bagian ini:
Setelah analisanya selesai, klik tombol ini untuk mendapatkan tingkat kesulitan keyword anda:
Tunggu sampai selesai.
Setelah mengetahui tingkat kesulitannya, anda sekarang tahu keyword mana yang enaknya ditarget duluan dan mana yang belakangan.
Anda juga jadi tahu seberapa tinggi kualitas konten yang dibutuhkan.
Simpan semua dokumen tadi baik-baik.
Ini masih akan anda pakai terus kedepannya.
3. Persiapan dan pengaturan blog
Akhirnya, setelah kedua tahap persiapan di atas selesai, barulah kita bisa mulai membuat blog (jangan malah bikin blog dulu baru mikir).
Ini yang anda butuhkan:
- Hosting di HostGator untuk blog berbahasa Inggris
- Atau di Niagahoster kalau berbahasa Indonesia
- Panduan instalasi WordPress
Kalau anda ingin hasil optimal dari panduan ini, jangan gunakan blog gratisan seperti Blogspot atau Tumblr, apalagi Blogdetik, WAP, dan sejenisnya.
Gunakan WordPress, titik.
Setelah proses instalasi selesai, lanjutkan baca ke bab-bab berikutnya untuk belajar cara menggunakan WordPress.
Memilih theme untuk blog anda
Jangan pusing dengan theme…
Saya sering lihat orang yang gonta-ganti theme blog baru hampir tiap hari. Ini buang-buang waktu.
Lalu ada juga yang beli theme premium yang katanya fiturnya bagus, lalu setelah itu diutak-atik lagi karena belum puas.
Jangan buang-buang waktu di sini.
Ini beberapa contoh theme gratis yang sudah sangat cukup:
Kalau anda memang ingin membeli theme yang premium, ini beberapa rekomendasi berdasarkan selera pribadi saya:
Saya sendiri di blog ini dan blog lainnya menggunakan modifikasi dari salah satu theme Genesis Framework.
Instalasi plugin yang sifatnya wajib
Daftar plugin yang wajib sudah saya bahas di sini.
Supaya anda tidak perlu bolak-balik, saya tuliskan ulang plugin yang (menurut saya) wajib untuk setiap blog baru:
- Yoast SEO
- Updraft Plus — untuk backup
- Akismet — untuk menjaring spam
- WP Super Cache — untuk cache/meringankan loading
- JetPack — untuk proteksi, contact form, dan CDN
- Google Analytics by Yoast
- SumoMe — untuk tombol share dan optin form
- Kraken — meringankan gambar yang diupload
Selain yang di atas, sesuai kebutuhan masing-masing.
Kalau mau lihat daftar lengkapnya beserta alternatif-alternatifnya, masuk ke panduan di atas.
Ingat:
Jangan install terlalu banyak plugin, bisa menghambat loading blog. Install yang penting-penting saja
Halaman-halaman yang sebaiknya anda sediakan
Selain artikel, di blog anda juga mesti ada beberapa halaman yang penting — meskipun tidak wajib.
Ini beberapa di antaranya:
- Contact — form atau alamat email untuk menghubungi anda (bisa dibuat dengan plugin JetPack)
- About — tentang anda dan blog anda
- Disclaimer — kalau anda menulis artikel nutrisi dan kesehatan, harus ada pemberitahuan bahwa artikel anda bukan saran dokter atau pakar
- Privacy policy — kalau anda menggunakan media iklan seperti AdSense, harus ada penjelasan mengenai kebijakan privasi
- Disclosure — kalau anda mempromosikan produk affiliate misalnya dari Amazon, harus ada penjelasan bahwa anda mendapatkan komisi ketika mereka membeli barang dari link yang anda sertakan
Semuanya penting supaya anda tidak kena masalah.
Untuk beberapa negara memang tidak wajib, tapi kalau pengunjung website anda berasal dari banyak negara sebaiknya dibuat saja daripada celaka.
Ini contoh privacy policy sederhana dari John Saddington yang bisa anda copy-paste:
This blog does not share personal information with third parties nor do we store any information about your visit to this blog other than to analyze and optimize your content and reading experience through the use of cookies.
You can turn off the use of cookies at anytime by changing your specific browser settings.
We are not responsible for republished content from this blog on other blogs or websites without our permission.
This privacy policy is subject to change without notice and was last updated on [Month], [Day], [Year]. If you have any questions feel free to contact me directly here: [email protected].
Dan ini contoh disclaimer untuk niche tertentu:
Kalau anda menggunakan AdSense dan Amazon, ada informasi tambahan lagi yang harus anda sertakan.
Baca di sini untuk AdSense, dan di sini untuk Amazon (poin nomor 10).
Tapi ingat juga, kalau blog anda terang-terangan melanggar hukum, privacy policy dan disclaimer seperti apapun tidak akan bisa melindungi anda.
Persiapan lainnya untuk blog baru anda
Sebelum kita terjun ke medan perang, ada beberapa persiapan lagi yang sebaiknya anda lakukan.
Ini daftarnya:
- Instalasi plugin, theme, dan halaman yang wajib (sudah dibahas)
- Buat kategori-kategori blog anda
- Ganti favicon
- Atur widget
- Buat menu navigasi
- Ubah permalink
- Pasang Google Analytics
- Atur Yoast SEO
- Dan pengaturan dasar lainnya
4. Menyediakan media berlangganan
Bayangkan cerita ini:
Anda sudah punya blog dan konten.
Lalu anda promosikan konten ini ke tempat-tempat supaya banyak orang yang datang.
Akhirnya ada beberapa ribu orang yang datang.
Tapi, setelah selesai baca 1-2 konten mereka langsung pergi.
Karena mereka pergi begitu saja, kita tidak punya cara untuk “memanggil” mereka lagi saat ada konten baru yang diterbitkan.
Mereka juga lupa dengan blog anda.
Percuma kan?
Ini saya istilahkan seperti bak mandi bocor. Diisi air, keluar semua.
Makanya blog harus menyediakan sarana supaya pengunjung bisa berlangganan, supaya kita bisa panggil mereka untuk datang lagi.
Ini caranya:
Buat halaman/akun di social media
Ada 4 social media yang umum:
Facebook, Twitter, Pinterest, Instagram.
Buat akun di semuanya, tapi anda tidak perlu fokus promosi di semua tempat.
Pilih salah satu yang paling sesuai dengan niche anda, fokus di sana.
(biasanya sih Facebook)
Setelah itu, pasang widgetnya di sidebar website anda. Ini contoh widget untuk Facebook Page:
Klik di sini untuk buat widgetnya.
Daftar akun di Email Marketing Provider
Untuk beberapa niche, kadang Facebook saja sudah cukup…tapi biasanya email list jauh lebih ampuh daripada social media.
Di Facebook, post anda hanya dilihat oleh 2.6% follower.
Dari 100 orang, yang lihat cuma 5.
Sedangkan kalau anda pakai email, persentasenya jauh lebih tinggi.
Ini buktinya:
Email yang dikirimkan ke 384 orang, dibuka oleh 163 orang. Open rate-nya 42.4%
Bandingkan dengan Facebook tadi… 16x lipat!
Maka dari itulah saya sarankan anda untuk membuat email list juga, tidak hanya social media.
Ada 3 layanan email marketing yang bagus untuk pemula:
- MailChimp — gratis untuk 2,000 subscriber pertama
- Aweber — gratis trial 30 hari
- GetResponse — gratis trial 30 hari
Saya pribadi menggunakan ConvertKit. Tidak ada versi gratisnya, tapi fiturnya lebih powerful daripada ketiga nama di atas.
Setelah itu, baca panduan list building ini.
Di panduan tersebut ada tahapan yang perlu anda lakukan untuk memasang “opt-in form” ke website WordPress anda.
Terakhir, baca juga panduan tentang lead magnet.
Lead magnet bertujuan supaya subscriber anda meningkat drastis.
Selesai… bersambung ke episode selanjutnya
Episode 1 dari seri studi kasus niche blog ini sudah selesai, anda sekarang sudah tahu langkah pertama yang bisa anda lakukan untuk membuat blog.
Kita akan lanjut ke episode 2 dalam beberapa minggu ke depan.
Kira-kira ini yang akan saya bahas di episode mendatang:
- Cara mencari penulis yang bagus (dan cara mengelola konten)
- Teknik promosi yang saya gunakan
- Strategi konten
- Teknik link building
- dsb.
Satu hal lagi sebelum kita tutup.
Saya ingin mengajak anda untuk ikut membuat blog yang kemudian hasilnya dibuka seperti yang saya lakukan di sini.
Catatan perjalanannya bisa anda tulis di blog anda sendiri, Notes di Facebook, Medium, atau dimanapun asalkan bisa dibaca oleh orang lain.
Kemudian hubungi saya.
Nanti linknya akan saya sertakan di dalam post ini supaya pembaca PanduanIM tahu tentang anda.
Herman Tan
Yakin promosi konten lewat email itu bisa efektif mas?
Ini harus tanya dulu niche blognya tentang apa. Niche blog akan menentukan arah pergerakan selanjutnya.
Misalnya niche blognya tentang resep kue, yakin ini akan efektif? Target pasarnya siapa? Ibu2 usia 30-40an hanya 3% yang punya email, dan kurang dari 0,5% yang emailnya aktif.
Beda sama blog tentang info bisnis, target pasarnya lebih luas, kalangannya bukan dari gaptek, pasti rata2 ada email.
Beda lagi jika blog tentang mainan anak-anak, blog hobi aquascape, dsb.
Darmawan
3%? Yakin? Lihat darimana?
Hampir semua orang kalangan menengah ke atas sekarang sudah punya email. Apalagi yang pakai Android, pasti punya.
ar-rajaziy
kalau melihat dari uraian di atas sih. saya lebih memilih ke sosmed seperti facebook. karena sekarang anak sd sudah punya akun fb. otomatis mereka juga punya email karena daftar fb butuh email. tapi meskipun mereka punya email saya yakin mereka lebih sering buka akun sosmednya daripada emailnya.
Darmawan
Target audiens dari blog biasanya bukan anak SD, tapi orang yang sudah dewasa. Kalau kita lihat orang yang sudah kerja atau minimal anak kuliah, hampir tiap hari buka email.
Kalau isi blognya tentang hiburan atau gosip artis dan sejenisnya, mungkin wajar kalau social media lebih bagus, tapi untuk topik lain saya jamin email lebih bagus.
warnoto
salam kenal mas, nama saya warnoto. saya sudah mengikuti kursus gratis ini mulai bab pertama sampai bab terakhir dalam sesi pembuatan blog yang benar.
perlu di ketahui saya belum mempunyai blog.
saya sudah menganggap mas darmawan sebagaai guru saya,karena artikelnya yang super berbobot. begini mas saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan mudah mudahan saya mendapatkan apa yang selama ini saya pikirkan
1. bagaimana cara saya membeli tool semrush , longtilepro dan ahrefs?
2. mengenai diferensiasi, setelah kita menyimpulkannya. terus kalimat tersebut di tulis dimana. apakah di letakan di meta deskripsion atau hanya di kertas coretan saja?
3. bagaimana cara membedakan situs besar dan situs kecil?
saya rasa itu dulu pertanyaa dari saya ,saya berdoa kpada yang maha kuasa untuk kesehatan mas Darmawan agar sehat selalu dan tambah sukses tentunya, karena sudah memerikan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat kususnya buat saya yang memang masih nol besar dalam masalah bloger , trimakasih.
Darmawan
1. Pakai kartu kredit atau Paypal
2. Di dalam hati (serius)
3. Dengan mata kepala (serius)
Arya
Hi, salam kenal maha suhu… saya seorang newby sekali dibidang Internet Marketer, Saking newbynya saya sampai bingung mau mulai belajar dr mana karena hampir smua yg saya baca di panduan im ini sangat mudah dimengerti bagi saya.
Sampai akhirnya keluar panduan ini, dan sepertinya sangat cocok sekali bagi saya yang newby ini dan masih ijo buat memualai dr mana dl.
Akan saya ikuti panduan dari awal ini suhu. Semoga dengan panduan ini saya bisa mengikuti jejak suhu.
Sejali lagi terimakasih sudah share ilmunya sampai sejauh ini.
Salam sukses selalu buat anda.
Prayit
Halo om darmawan
Saya baru saja bikin blog tentang teknologi. Tapi saya jadi penasaran habis baca artikel ini, bagaimana bisa hanya dengan 28 artikel bisa mencapai pengunjung 1.500.
Sedangkan saya baru bikin blog kira2 september tahun lalu. Sekarang sudah hampir 90 artikel, dengan niche teknologi tapi pengujung rata2 500 an om.
Padahal saya sudah terapkan cara seperti research keyword utk artikel.
Apakah ada yang salah ya om ? Mohon bantuannya om thank you
Darmawan
Coba incar keyword yang lebih tinggi lagi volumenya, lalu buat konten yang kualitasnya lebih bagus. Promosinya juga mesti lebih ditingkatkan.
Mardi
Apabila kita sudah menentukan niche yang akan kita buat, lalu adakah website atau tempat dimana kita bisa mencari materi referensi untuk sumber artikel kita?
Darmawan
Di Google 🙂
Kang Mukti
selamat sore mas terima kasih atas penjelasannya . . .saya mau nanya mas kenapa yah waktu website saya di pasang WP Super Cache + Jetpack sering mengalami eror apa penyebabnya apa karena hostingnya atau apa ? terima kasih sebelumnya
Darmawan
Errornya gimana?
kang mukti
eror jadi nggk bisa di buka mas setelah saya minta memperbaiki kpd pihak penyedia hosting katanya itu ada yg korup . . .dan rata-rata web yg memakai plug in tersebut seperti itu mas,
Darmawan
Non-aktifkan salah satu, atau ganti ke plugin cache yang lainnya; W3 Total Cache atau WP Rocket.
Rosyad
jika domain yang dipakai untuk membuat blog menggunakan domain gratisan, apakah akan memperngaruhi berkembangya blog?
Darmawan
Menghambat, tapi bukan berarti nggak bisa sukses.
fiki
halo mas darmawan. saya mencoba membaca dan menerapkan step by step pembuatan blog di sini. tapi begitu ada kata-kata “gunakan wordpress, titik”, saya langsung lemes (hehe, lebay), karena web saya sudah terlanjur blogspot. sekalipun baru usia 2 bulan, tapi sudah banyak proses yg saya lalui di blog saya (blog saya dicubitshare.com). apa saran mas darmawan?
1. berhubung saya sudah blogspot, apa saya harus tinggalkan dan mulai dari nol untuk membuat wordpress?
2. kalaupun harus wordpress, apa bisa ia mengambil alih blogspot yg sudah saya pakai di domain dicubitshare.com? karena acuan saya, saya ingin domain tersebut yg tetap saya pertahankan untuk saya rawat dan saya hidupkan.
3. “Kalau anda ingin hasil optimal dari panduan ini, jangan gunakan blog gratisan seperti Blogspot atau Tumblr, apalagi Blogdetik, WAP, dan sejenisnya.
Gunakan WordPress, titik.”
bukankah wordpress adalah gratisan?
4. dalam panduan ini, apakah nantinya kita disarankan untuk beli domain (.com/.net/.id dll) atau tetap memakai gratisan (nama_blog_kita.wordpress.com) nggak apa-apa?
itu semantara pertanyaan saya. terimakasih
Darmawan
1. Bisa sih blogspot, tapi pastinya ada keterbatasan fitur.
2. Bisa. Artikel-artikel dari blogspot juga bisa dipindah sekalian
3. Maksud saya gratisan itu yang nggak perlu sewa hosting sedangkan WordPress di sini maksud saya WordPress.org (self-hosted)
4. Pakai WordPress yang self-hosted, jangan WordPress.com
eepcool
Terima kasih atas infonya pak. Begitu banyak waktu yang saya gunakan untuk membaca Episode 1 ini 🙂 menanti episode 2. Tapi saya ada 1 pertanyaan yaitu bagusan mana artikel ber bahasa inggris atau bahasa indonesia. Trims
Darmawan
Bisa dilihat di sini http://panduanim.com/en/blog/
Irman Firmansyah
Studi kasus nya bisa dengan blog yang bahasa indonesia gak mas?
Saya lihat dari sumber pendapatan nya dari adsense dan Amazon, saya langsung berasumsi blog mas pake bahasa inggris. Karena tidak banyak yang bisa dilakukan kalo blog pake bahasa indonesia dan monetize nya pake Amazon affiliate, orang Indonesia kan tidak banyak yang suka belanja di Amazon. Salah satunya karena penggunaan CC dan PayPal yg belum memasyarakat.
Darmawan
Sama aja blog Indonesia atau Inggris. Jangan cuma lihat pendapatannya, lihat prosesnya.
Irman Firmansyah
Kalo proses nya memang sama mas, mau pake bahasa apapun. Masalah nya kan mas ngasih contoh nya pake Blog bahasa inggris, jadi kita2 yang pake blog bahasa indonesia tidak bisa mengikuti pas di bagian monetize nya. Soalnya kan beda bahasa beda pula cara monetize nya. Makanya alangkah lebih baik kalo mas pake contoh nya juga blog bahasa indonesia jadi kita yg pake blog Indonesia bisa sama sama belajar sama mas.
Darmawan
Ini mindsetnya salah.
Cara monetize itu nggak penting. Asalkan ada traffic yang tepat sasaran, mau monetisasi seperti apapun pasti bisa berhasil. Lagipula bedanya apa sih? Paling sama juga, pasang iklan atau jual produk.
Jangan jadikan bahasa sebagai alasan ketidakmauan untuk bergerak.
Afaea
Halo Mas Darmawan.
Saya ada pertanyaan sedikit nih..
Jadi gini, blog Saya itu punya niche tentang salah satu game terkenal di Indonesia (Nama disamarkan).
Nah, dari niche tersebut, target pengunjungnya adalah pelajar berumur 11 tahun – 30 tahun keatas.
Berdasarkan umur segitu, apakah mereka punya email yang ‘Aktif’ digunakan ?
Soalnya, didaerah perumahan Saya (Bali), jarang sekali ada yang membuka email mereka. Baik itu pelajar ataupun orang dewasa.
Lalu, Gamers jaman sekarang mana ada yang buka email untuk liat artikel terbaru.
Mereka buka email, kalau ID mereka kena banned (serius).
Nah, dari hal tersebut Saya menyimpulkan bahwa promosi konten lewat email itu tidak efektif diblog Saya.
Yang Saya tanyakan, apakah ada teknik promosi lain yang peningkatan pengunjungnya mirip atau hampir sama dengan promosi lewat Email ?
Terima Kasih
Afaea
Darmawan
Coba dulu baru bisa dibuktikan efektif atau tidak.
Jamaluddin Rahmat
Wah akhirnya buka-bukaan…
4 bulan dapat 1.500 visitor sehari dengan modal 28 artikel?
Inggris pula. #Gila #Hahaha
Saya aja modal beli 100 artikel umur sudah 1 tahun masih stuck di 50-60 visitor perhari dengan mengandalkan search engine saja. Tidak menggunakan link building dan set forget saja. Build > Post > Publish > Forget #Tragis
Harus dibuka nih masalah strategi konten yang mas terapkan, buat sendiri, beli, atau sewa freelancer.
Tak ketinggalan, masalah link building dan niche (kali aja dikasih keyword-nya). Hehehe…
Nugie
mas. setelah dapet keyword primer dan sekunder, apakah kedua level keyword tersebut kita analisa kembali menggunakan longtail pro?
satu lagi mas. saya masih agak bingung untuk menentukan keyword primer. misal saya mau bikin blog mengenai panduan menulis (saya kebetulan penulis skenario), baik fiksi maupun non fiksi. saya buat:
niche: menulis
topik keyword primer:
– menulis fiksi (keyword: menulis cerpen, novel, puisi, skenario)
– menulis non fiksi (keyword: menulis artikel, menulis opini, dst)
untuk topik sekundernya saya masih belum riset.
apakah:
1. saya bisa gunakan keywordtool.io untuk me-generate alternatif keyword dan selanjutnya saya analisa secara manual kira-kira mana pas untuk keyword primer saya
2. apakah untuk keyword primer itu harus benar-benar murni dari ide dan kreativitas?
terima kasih mas
Darmawan
Keyword primer itu biasanya “sudah jelas”, jadi tanpa riset pun mestinya sudah terpikir (kalo kita tau tentang topiknya). Tapi kalo masnya mau nyari bisa lihat-lihat dari website saingan.
Randika
Coba lain kali mas Darmawan bikin study casenya bersifat pubilc, artinya benar-benar transparant, mulai dari alamat domain.
Terkadang byk blogger yang paham teori, tapi prakteknya kurang, dari blognya mas bisa dipelajari lagi secara langsung tekniknya.
Ini sifatnya hanya saran saja.
Karena saya lihat byk blogger2 top yang melakukan ini, sperti blog marketever, nichesitezon, dll….
dan ada income reportnya.
Mas bs jd buka trend, karena sejauh yg saya lihat, sy blm menemukan ada blogger Indo yang sperti itu.
Darmawan
Ini juga sudah publik kan?
karisma
terimakasih buat panduannya mas. sangat jelas sekali. saya suka dengan cara mas darmawan menjelaskan secara detail dan jelas. tetap menjadi pelanggan setia di panduanim ini.