Hasil keyword research anda tidak selalu akurat dengan kenyataan. Meskipun riset menunjukkan hasil yang bagus, tapi bisa jadi performa keywordnya tidak memuaskan.
Penilaian performa keyword website harus dilakukan secara rutin untuk menghasilkan dampak yang optimal. Jangan khawatir, tidak susah.
Penilaian performa ini khusus untuk anda yang sudah mendapatkan traffic secara stabil dari mesin pencari.
Kalau anda pemilik website baru, informasi ini mungkin baru bermanfaat setelah beberapa bulan ke depan. Tapi tidak ada salahnya mempelajari ilmu ini sekarang.
Karena kita akan menggunakan Google Analytics yang sudah dihubungkan dengan Google Webmasters Tool, sebaiknya hubungkan kedua akun tersebut dengan website anda untuk mendapatkan data.
Google Analytics
Buka akun website anda di Google Analytics kemudian masuk ke menu Acquisition > Search Engine Optimization > Queries. Di bagian kanan bawah, ganti ‘show rows’ dari 1 menjadi 500.
Setelah itu export data dalam format Excel.
Buka file yang barusan anda download dengan Excel atau Spreadsheet, kemudian buka sheet bernama Dataset 1. Highlight row (baris) 1 kemudian aktifkan filter dari menu Data > Filter.
Keyword Planner
Buka Keyword Planner kemudian dari file Excel tadi copy semua data dalam kolom Queries dan paste dalam Google Keyword Planner sesuai cara di bab 2.
Download data dari GKP dalam bentuk CSV.
Copy data Avg. Monthly Visit dari CSV ini dan paste ke file Excel pertama kita tadi di kolom kosong paling kanan.
Performa impresi
Tambahkan satu kolom lagi di paling kanan dengan judul “Performa Impresi”. Masukkan formula untuk kolom ini Performa Impresi = Impression / Avg. Monthly Visit. Salin kebawah, abaikan yang menghasilkan error (#VALUE!).
Inilah performa keyword anda. Semakin mendekati angka 1 berarti performa semakin bagus, sedangkan semakin kecil angkanya berarti performanya kurang baik dan harus diperbaiki.
Urutkan Queries berdasarkan Avg. Monthly Searches untuk menentukan prioritas.
Performa CTR (Click-Through Rate)
Untuk posisi rangking yang berbeda di mesin pencari, angka CTR standarnya juga berbeda-beda. Posisi rangking 1 memberikan CTR yang lebih tinggi daripada posisi 2, demikian seterusnya.
Advanced Web Ranking sudah membuat grafik yang menunjukkan angka CTR untuk masing-masing posisi.
Data ini didapatkan melalui pengujian empiris. Posisi 1 kira-kira mendapatkan CTR sebesar 32% dari pengguna desktop dan 30% dari pengguna mobile.
Artinya, kalau website anda menempati peringkat pertama, 32% orang yang melakukan pencarian akan mengunjungi website anda.
Nah, dari file Excel tadi kita bisa melihat nilai CTR untuk tiap keyword. Perhatikan terutama keyword yang nilai Average Position-nya kurang dari 5. Sesuaikan dengan grafik di atas.
Kalau nilai CTR anda lebih rendah dari grafik, berarti performa anda kurang baik.
Meningkatkan performa keyword
Dari Performa Impresi, kita bisa menentukan keyword mana yang berpotensi besar tetapi kurang dioptimalkan. Sedangkan dari Performa CTR kita bisa menilai apakah penggunaan judul kita sudah baik.
Untuk meningkatkan performa impresi, anda harus meningkatkan SEO dan tingkat relevansi website anda terhadap keyword tersebut. Caranya ada 2, pertama dengan memperbaiki halaman yang sudah ada supaya makin baik secara SEO. Kedua, dengan membuat konten baru yang relevan dengan keyword tersebut.
Sedangkan untuk meningkatkan performa CTR anda harus mengganti judul (meta title) dari halaman yang muncul di hasil pencarian. CTR rendah bisa jadi karena anda menggunakan judul yang tidak menarik minat calon pengunjung.
Apa selanjutnya?
Selamat! Anda telah menyelesaikan panduan riset kata kunci ini. Setelah ini anda bisa langsung mengaplikasikan ilmu yang baru anda pelajari.
Selanjutnya anda bisa mempelajari lebih lanjut untuk menunjang optimasi website dan keyword dengan membaca artikel-artikel berikut:
- Panduan SEO untuk pemula
- Merencanakan pembuatan artikel dan menulis artikel yang baik
- Menemukan niche dan keyword non-kompetitif
Atau kalau anda ingin belajar lebih lanjut mengenai topik lainnya, silahkan menuju halaman Panduan.
Afif
Halo mas Darmawan. Sebelumnya, konten Anda mengingatkan saya pada gaya dari blogger Derek Halpern mengenai gaya penulisannya (komunikatif) dan gaya konten blog copyblogger.com (komprehensif dan tajam). Overall, I enjoy your content style.
Anyway, saya sedang membangun blog yang niche-nya soal jasa rental sepeda motor di sebuah kota besar. Persoalannya, saya sedang no idea konten apa yang bisa saya posting untuk blog tersebut, mengingat target audience saya beragam, namun intinya ingin menawarkan jasa rental kepada mereka saat berkunjung ke kota saya tinggal.
Thanks a lot untuk responnya.
NB: Saya tidak mencatumkan blog saya karena niche tidak nyambung dengan blog ini.
Darmawan
Pertanyaannya mungkin lebih tepat ditanyakan di artikel ini http://panduanim.com/content-marketing-bisnis/
Target pasar “orang yang berkunjung ke kota” sebetulnya masih bisa diturunkan lagi. Apa tujuan mereka berkunjung? Wisata? Kerja?
Kalau wisata mungkin salah satu topiknya tentang tujuan wisata di kota itu. Atau tentang tips menyewa sepeda motor, kelebihan/kekurangan menyewa motor vs mobil dsb.
Kira-kira seperti itu, tapi mas Afif pasti tahu lebih banyak konten apa yang bisa ditulis daripada saya (karena persewaan sepeda motor bukan bidang saya)
Ari
Halo mas dermawan, saya bergerak di bidang jasa pariwisata di salah satu kota. Saya sudah sebulan ini mengikuti tips dan trik di panduan im ini, hasilnya alhamdulillah memuaskan web saya masuk halaman pertama tapi masih posisi 5 ke atas. Kompetitor saya cukup kuat di bidang internet marketing, ada salah satu kompetitor ingin mendominasi dengan membuat banyak web dan sebagian besar mengisi halaman 1 google ada sekitar 5 web mereka bertengger di halaman 1 tersebut.
Bagaimana solusi yang baik menurut mas dermawan? apakah saya ikuti juga cara mereka dengan membuat beberapa web lagi dan mengoptimalkannya.
Kalau saya buat beberapa web dan saya tarok di hosting dalam satu cpanel yang sama dan semuanya saya akses dari ip yang sama apakah akan terdeteksi oleh google?
Terimakasih sebelumnya, saya sangat berharap balasan dari mas 🙂
Darmawan
Masalahnya, kalau kita buat 5 website berarti upaya marketing kita terbagi 5. Dibandingkan kalau kita fokus di 1 website, 1 website ini akan jadi 5x lipat lebih kuat.
Tapi saya nggak bilang 5 website itu jelek. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.