Supaya lead magnet yang sudah anda buat dari bab sebelumnya makin sip, berikut ini ada 10 tips yang bisa anda ikuti mulai dari pembuatan, penerapan, sampai promosinya.
Tips 1: Buat lead magnet yang spesifik terhadap konten
Di bab pendahuluan, saya memperlihatkan beberapa screenshot yang berisi angka conversion rate dari 3 jenis optin form.
Lead magnet mendapatkan angka tertinggi, lebih dari 10%:
Alasannya karena kita memberikan sesuatu kepada mereka, jadi mereka juga memberikan sesuatu kepada kita.
Tapi bukan hanya itu…
…ada 1 alasan lagi.
Karena lead magnet yang saya buat spesifik terhadap konten yang ada di halaman tersebut.
Misalnya lead magnet tentang buyer persona ini:
Isinya berhubungan dengan apa yang sedang dijelaskan di dalam konten tersebut. Para pembaca merasa bahwa mereka butuh isinya.
Karena itulah konversinya tinggi.
Tips 2: Buat lebih dari satu lead magnet
Menyambung tips pertama, kalau anda punya banyak konten yang topiknya berbeda, tentunya anda juga akan butuh banyak lead magnet.
Ini tidak wajib, tapi efektivitasnya akan jadi lebih besar.
Tapi lead magnet ini tidak perlu yang proses pembuatannya memakan banyak waktu seperti ebook. Checklist saja sudah cukup.
Lebih bagus lagi kalau kita punya 2 jenis:
- Lead magnet yang sifatnya umum dan nilainya tinggi, misalnya ebook. Tampilkan di seluruh halaman website
- Lead magnet lainnya yang spesifik terhadap konten. Tampilkan sebagai bonus ketika pengunjung membaca konten tersebut
Tips 3: Lakukan segmentasi email list
Di bab 3 kita sudah baca sekilas tentang buyer’s journey.
Masih ingat?
Dalam setiap proses jual-beli, terutama untuk produk yang bukan kebutuhan sehari-hari, pasti melewati 3 tahapan (Awareness, Consideration, Decision).
Supaya upaya marketing kita efektif, orang-orang yang berada di masing-masing tahapan tersebut harus kita bedakan.
Orang-orang yang masih dalam tahap awareness, misalnya, tidak akan suka kalau belum apa-apa sudah kita minta untuk membeli. Karena mereka masih “belajar”.
Itu tujuan dari segmentasi.
Proses segmentasi ini akan jadi jauh lebih mudah kalau anda punya lead magnet yang spesifik terhadap isi dari halaman tertentu di website anda.
Di bab terakhir akan kita bahas.
Tips 4: Jelaskan manfaat apa yang akan mereka dapatkan
Misalnya ada lead magnet yang judulnya seperti ini:
Download template business model canvas, gratis!
Kalau anda orang yang sering baca-baca informasi seputar bisnis mungkin pernah dengar istilah business model canvas, jadi anda paham apa yang akan anda dapatkan.
Tapi bayangkan orang yang awam.
Mereka tidak tahu sama sekali istilah-istilah seperti ini. Mereka tidak tahu fungsinya apa, manfaatnya apa.
Lebih dari 50% orang yang mengunjungi website anda adalah orang yang awam.
Akibatnya, lead magnet anda tidak akan jadi efektif.
Maka dari itu, jelaskan secara singkat apa yang akan mereka dapatkan dan apa manfaatnya untuk mereka.
Tips 5: Pelajari copywriting
Pembuatan landing page, optin form, dan keseluruhan proses email/direct marketing itu sangat bergantung dengan skill copywriting.
Tips nomor 4 di atas tadi salah satu contohnya.
Pelajari dasar-dasar copywriting (klik gambar di bawah).
Tips 6: Lakukan A/B test
A/B test itu pengujian yang dilakukan terhadap 2 (atau lebih) elemen dalam kondisi yang sama.
Dalam hal ini, yang diuji adalah lead magnet dan optin formnya. Tulisannya, isinya, atau desainnya.
Supaya bisa mendapatkan konversi yang maksimal.
Ada beberapa tool yang sudah langsung punya fitur A/B test, kita lihat nanti di bab selanjutnya.
Tips 7: Manfaatkan social media untuk mendapatkan banyak peminat
Orang-orang di social media dan forum online biasanya suka kalau diberikan gratisan.
Apalagi yang bermanfaat bagi mereka.
Promosikan lead magnet anda ke komunitas-komunitas di social media dan forum supaya bisa langsung mendapatkan banyak subscriber.
Tips 8: Coba lead magnet yang tidak gratis?
Ini bertentangan dengan apa yang saya ajarkan sejak bab 1. Tapi tidak ada salahnya bereksperimen.
Pertimbangannya begini:
Ada banyak orang yang sebetulnya tidak akan tertarik untuk membeli produk atau layanan dari anda. Mereka cuma ingin gratisan.
Kalau orang-orang ini masuk ke list anda, artinya anda buang-buang uang.
Maka dari itu, coba membuat lead magnet yang tidak gratis, tapi harganya sangat murah.
Misalnya ebook seharga Rp 20.000-50.000.
Akan lebih sedikit orang yang tertarik, tapi list anda akan jadi lebih berkualitas karena diisi oleh orang yang benar-benar berminat dan rela mengeluarkan uang.
Tips 9: JANGAN memberikan janji palsu
Ini sering terjadi, terutama di bidang bisnis dan marketing.
Misalnya orang-orang yang membuat ebook atau lead magnet lain yang katanya bisa membuat mereka mendapatkan ratusan juta atau milyaran, bahkan sambil tiduran.
Secara logika kita tahu ini mustahil…
…tapi banyak juga orang yang tertarik.
Kalau anda buat janji palsu seperti itu, saya yakin pasti banyak yang akan tertarik dan mendaftar.
Tapi setelah mereka tahu bahwa isinya omong kosong, mereka akan jadi benci dengan anda.
Hal-hal seperti ini justru akan merusak reputasi.
Tips 10: Rencanakan langkah selanjutnya setelah mereka mendaftar
Selalu kirimkan sesuatu minimal sebulan sekali ke email list. Kalau tidak, mereka akan lupa dengan anda.
Ini beberapa contoh yang bisa anda kirimkan:
- Ucapan selamat datang
- Ajakan untuk berdiskusi
- Konten yang bermanfaat bagi mereka
- Promosi
Setelah membuat lead magnet, langsung persiapkan konten dan email yang akan anda kirimkan kepada pada subscriber.
Itulah 10 tips untuk menerapkan lead magnet.
Dalam bab selanjutnya kita akan mengintegrasikan lead magnet yang sudah dibuat ke website supaya bisa terkirim secara otomatis.
Ada pertanyaan atau komentar?