Ini salah paham paling umum dalam SEO:
Banyak yang berpikir mereka bisa mendapatkan peringkat 1 dengan mengandalkan backlink dari komentar blog, social bookmark, article directory, dan sejenisnya.
Biasanya saya istilahkan backlink submit-submit.
Pertanyaan seperti ini sering muncul dari pemilik website: “Saya sudah blogwalking, submit ke social bookmark dofollow, tapi kok belum peringkat 1 juga ya?”
Ya karena memang manfaatnya sangat kecil.
Parahnya lagi, kalau kita men-submit terlalu banyak — hingga ratusan/ribuan — justru website kita bakal terkena penalti.
Ha. Bukannya jadi peringkat satu tapi malah kena hukum.
Lalu backlink seperti apa yang bisa menjadikan website kita di peringkat 1 tanpa kena penalti?
Ini jawabannya:
Backlink yang diberikan oleh pemilik website lain.
Sampai di sini mulai bingung, pesimis, “Mana ada sih pemilik website lain yang mau ngasih backlink ke website saya?”
Itulah tujuan dari panduan ini.
Anda akan belajar konsep ‘konten unggulan’ yang bisa mendapatkan backlink berkualitas secara natural. Sehingga aman dari penalti dan bisa mendapatkan peringkat 1.
Mengapa sulit mendapatkan backlink?
Mari kita bedah dulu:
Alasannya, karena konten anda salah sasaran.
Saya jelaskan…
…misalnya anda punya website tentang diet. Pengunjungnya adalah orang-orang yang ingin belajar diet.
Masalahnya, 99% dari mereka tidak punya website.
Orang yang tidak punya website tidak akan bisa memberikan backlink. Meskipun mungkin mereka menganggap website anda bagus.
Masuk akal?
Nah, orang yang punya website tentang diet seperti anda punya pengetahuan di atas orang rata-rata. Mereka akan menganggap konten anda biasa saja.
Inilah yang saya maksud dengan salah sasaran.
Kita terbiasa membuat konten hanya untuk memuaskan para pengunjung biasa, orang-orang yang baru belajar, dan yang tidak punya website.
Jadinya mereka yang bisa memberikan backlink (linker) tidak terkesan.
Padahal kalau kita ingin membuat konten yang bisa mendapatkan backlink secara natural, kita harus bisa membuat para linker terkesan.
Dalam panduan ini, kita akan belajar membuat konten unggulan.
Apa itu?
Dalam dunia pertanian, kita kenal dengan istilah bibit unggul. Artinya bibit yang hasilnya bagus, buahnya besar, dan tumbuhnya cepat.
Bibit ini akan banyak digunakan oleh petani di ladangnya masing-masing.
Itulah konsep konten unggulan.
Konten yang luar biasa. Konten yang mampu membuat para linker memasang linknya di halaman website mereka. Sehingga menghasilkan “buah” berupa backlink untuk anda.
Apa yang bisa membuat para linker memberikan backlink?
Kita sudah tahu mengapa kita tidak mendapatkan backlink. Sekarang kita gali kira-kira apa yang bisa membuat konten kita mendapatkan backlink.
Yang pertama, jelas, kontennya harus membuat linker kagum.
Tapi masih ada lagi.
Secara umum, linker akan merekomendasikan artikel anda kalau:
- Topiknya menjelaskan lebih lanjut terhadap suatu konsep yang mereka tulis di website-nya sendiri
- Jauh lebih berkualitas daripada seluruh konten yang pernah ada. Sehingga lebih diutamakan daripada konten lain yang sejenis
- Isinya membahas tentang mereka, atau mereka ikut berpartisipasi
- Konten tersebut bisa bermanfaat bagi audience mereka
- Anda kenal dengan mereka
- Konten anda mengandung elemen pemicu popularitas
Tidak harus memenuhi semuanya, tapi lebih banyak lebih bagus.
Sekarang pertanyaan terbesarnya…
…bagaimana cara membuat konten unggulan?
Langkah 1 – Temukan linker di bidang anda
Kalau website anda di bidang teknologi, carilah linker di bidang teknologi. Jangan mencari yang bidangnya berbeda, mereka tidak akan peduli.
Jadi begini strategi kita:
- Cari linker, lihat konten mereka seperti apa
- Buat konten yang jauh lebih bagus
- Jalin hubungan dengan mereka
- Backlink!
Oke, ini terlalu saya sederhanakan…
…tapi kira-kira itu alasan kenapa kita perlu mencari linker.
Tadi sudah kita bahas pengertian dan siapa linker itu, tapi sebetulnya bisa dijabarkan lagi.
Inilah yang termasuk linker:
- Blogger
- Penulis artikel di website lain
- Jurnalis, penulis berita
- Seleb Twitter (orang yang punya banyak follower)
Mereka inilah orang-orang yang mampu memberikan link bagi konten anda atau melakukan share kepada orang banyak di social media.
Untuk menemukan linker yang sesuai dengan anda sebanyak-banyaknya, lakukan 4 cara berikut.
Lakukan pencarian di Google
Lakukan pencarian di Google dengan kata kunci:
- Blogger [niche] Indonesia
- Blog [niche]
- Artikel [niche] terbaik
Misalnya website anda tentang fashion, maka gunakan kata kunci “Blogger fashion Indonesia”.
Anda akan menemukan hasil seperti ini:
Situs komunitas, social media, dan social bookmarking
Blogger yang cerdas tahu bahwa ketiga jenis situs tersebut adalah tambang emas untuk mengembangkan website.
Maka dari itu anda akan bertemu banyak pemilik blog baru.
Blogger baru juga biasanya lebih terbuka ketika diajak berkomunikasi. Anda juga bisa sama-sama belajar.
Berikut komunitas yang bisa anda coba:
- Facebook Groups
- Google+ Communities
- Kaskus
- Citizen6 Liputan6
- Log Viva
Cari akun Twitter yang punya banyak follower
Gunakan tool gratis bernama Followerwonk.
Tool ini berguna untuk menemukan akun Twitter populer berdasarkan kata kunci. Dalam 1 klik kita bisa menemukan para seleb Twitter.
Klik “Search bios” kemudian lakukan pencarian seperti gambar:
Untuk niche berbahasa Inggris (misalnya “fashion”) gunakan kota-kota besar di Indonesia untuk menemukan orang Indonesia.
Kalau tidak, maka yang muncul justru akun bule.
Cari website yang memasang link ke linker
Orang-orang yang sudah anda temukan di atas pasti sudah punya beberapa backlink. Kita akan mencari orang-orang yang memasang link ini.
Dengan demikian daftar kita semakin besar.
Pertama, silahkan menuju ke Open Site Explorer. Atau gunakan Ahrefs kalau anda punya akun premium-nya, lebih bagus lagi.
Masukkan website yang sudah anda temukan.
Ubah di bagian Link Type menjadi ‘only follow’ (kotak kuning).
Inilah website-website yang memasang link kepada linker. Yang artinya, mereka juga adalah linker.
Setelah melakukan keempat langkah ini, catat semuanya dalam Google Sheets atau Excel. Oh ya, abaikan website yang sudah tidak di-update selama setahun.
Langkah 2 – Pikirkan ide konten yang menarik bagi mereka
Coba dibayangkan kasus ini:
Saya punya konten berjudul “17 cara menghilangkan jerawat” apa mungkin para linker merekomendasikan artikel ini di website mereka?
Tidak mungkin..
Bagi pembaca yang membutuhkan, artikel itu sangat berguna. Tapi bagi seorang linker, artikel ini tidak cukup untuk membuat mereka kagum.
Selain itu, ngapain juga pasang link ke artikel jerawat. Ya kan?
Itulah pentingnya topik.
Meskipun isinya luar biasa, tapi kalau topiknya salah maka tidak akan ada yang merekomendasikan konten tersebut.
Pahami dulu maksud kalimat-kalimat di atas.
Memilih topik itu rumit. Tapi untungnya, ada suatu metode yang bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan ide topik.
Namanya STEPPS.
Topik anda harus merupakan salah satu dari STEPPS ini:
- Social currency: bisa membuat mereka bangga atas identitasnya
- Triggers: langsung terpikirkan ketika seseorang berbicara tentang sesuatu
- Emotion: bisa membangkitkan perasaan
- Public: topik yang populer atau sedang hangat
- Practical value: isi dari topik itu bisa dipraktekkan
- Story: kisah seseorang atau kejadian yang berhubungan dengan mereka
Itulah STEPPS.
Ketika sedang mencari ide untuk topik konten unggulan, pastikan topiknya memenuhi salah satu dari 6 syarat tersebut.
Sebagai contoh, panduan SEO ini.
Panduan tersebut terdiri dari 6 bab, merupakan panduan terlengkap tentang SEO di Indonesia saat ini. Jadi ketika ada yang ingin belajar SEO, panduan tersebut akan direkomendasikan (Triggers).
Cara mendapatkan ide topik
Anda sudah tahu cara memeriksa topiknya, dengan STEPPS tadi. Selanjutnya kita akan belajar bagaimana mencari ide untuk topik konten unggulan anda.
Ini beberapa cara yang bisa anda coba:
- Lihat website milik linker. Buat konten yang topiknya mirip atau berhubungan dengan apa yang sudah mereka tulis, tetapi bobotnya harus lebih tinggi.
- Situs komunitas. Temukan permasalahan utama yang paling sering dihadapi oleh anggota komunitas, buat konten yang menyelesaikan permasalahan mereka.
- Lakukan pencarian di Google dengan memasukkan topik utama untuk mendapatkan topik yang lebih spesifik.
- Gunakan BuzzSumo atau Ahrefs Content Explorer untuk melihat konten-konten terbaik dalam suatu topik.
- Ikuti proses mendapatkan ide tulisan di WhattoWrite.org.
- Baca panduan mencari topik konten ini.
Setelah dapat idenya, pastikan memenuhi salah satu dari STEPPS.
Ingat, pemilihan topik adalah bagian terpenting dari konten unggulan. Karena itu, jangan remehkan tahapan ini.
Saya pribadi selalu sebisa mungkin punya tampungan ide topik, semuanya saya catat di Trello:
“Niche website saya terlalu sempit. Tidak ada linker dan topik yang pas untuk niche ini!”
Ini permasalahan utama orang-orang ketika membuat konten unggulan.
Beberapa bulan yang lalu seorang pembaca PanduanIM menghubungi saya. Ternyata dia punya bisnis penyewaan scaffolding, jadi dia ingin membuat konten seputar scaffolding.
Sulit kan…mana ada website besar yang niche nya scaffolding.
Ada jalan keluarnya!
Manfaatkan niche tetangga.
Maksudnya, scaffolding itu kan di industri konstruksi. Di dalam industri konstruksi, ada banyak website dengan topik rumah, arsitektur, sipil, dan lain-lain.
Niche tetangga itu yang bisa kita manfaatkan.
Contoh lain, anda memiliki bisnis penjualan kosmetik dan ingin mendapatkan traffic dengan cara membuat konten unggulan. Tetapi, di Indonesia jarang (atau tidak ada) blog tentang kosmetik.
Anda bisa membuat konten yang menyilangkan antara kosmetik dengan niche lain.
Perhatikan contoh berikut ini:
- Kosmetik & Fashion: kosmetik yang cocok untuk jenis fashion tertentu
- Kosmetik & Wedding: teknik makeup untuk wedding
- Kosmetik & Kesehatan: pengaruh kosmetik terhadap kesehatan kulit
- Kosmetik & Karir: tips makeup ketika wawancara kerja
- Kosmetik & Travel: tips membawa kosmetik secukupnya ketika berlibur
(Ngomong-ngomong, saya bukan ahli kosmetik jadi mungkin di contoh ini ada topik yang kurang masuk akal)
Dengan ini, niche yang sempit bisa menyentuh berbagai niche lain yang lebih besar. Sehingga semakin banyak linker yang relevan dengan anda.
Terakhir untuk tahap 2:
Dalam pembuatan konten, yang tidak boleh anda lewatkan sama sekali adalah judulnya. Percuma topiknya bagus, tapi judulnya tidak menarik.
Setelah selesai membaca, lanjutkan ke panduan membuat judul.
Langkah 3 – Lakukan riset untuk membuat konten yang berbobot
Membuat konten itu mudah, tapi untuk membuat konten unggulan yang berkualitas supaya mendapatkan backlink, anda harus melakukan riset.
Jarang ada koten berkualitas yang isinya langsung keluar dari kepala begitu saja. Kalau anda membuat konten seperti ini, hasilnya jadi dangkal dan berantakan. Pasti.
Jadi, silahkan lewatkan langkah ini kalau anda ingin kontennya sia-sia.
Ada 1 kesalahan yang paling umum…
…kalau anda melakukan kesalahan ini, konten anda tidak akan pernah mendapatkan backlink, apalagi masuk ke halaman 1 Google.
Ini dia kesalahannya:
Meniru isi artikel dari website lain.
Bukan, bukan copy-paste duplikat konten. Artikelnya ditulis ulang…tapi poin-poin pembahasannya persis sama dengan artikel aslinya atau hanya diacak urutannya.
Memang akhirnya Google tidak menganggap ini sebagai duplikat, tapi kita sebagai manusia sadar bahwa artikel tersebut hanya ditulis ulang.
Tidak ada informasi baru di dalamnya.
JANGAN pernah lakukan kesalahan tersebut.
Dalam konten unggulan, kita harus membuat linker kagum dengan konten kita. Kalau poin-poin isi dari artikel anda tidak unik dan asli, mustahil tujuan ini tercapai.
Sekali lagi, jangan.
Buatlah konten yang benar-benar asli, bukan tulis ulang. Kumpulkan bahan tulisan dari riset, kemudian susun menjadi artikel baru.
Menggunakan metode KTP untuk melakukan riset
Saya paham bahwa tidak semua dari kita adalah orang super pintar yang bisa menciptakan sesuatu yang 100% baru. Demikian pula dengan konten.
Termasuk saya…
…hampir semua materi di PanduanIM sebetulnya sudah ada di internet.
Yang saya lakukan hanya mengumpulkan semua materi dalam topik yang sama, disusun agar lebih terstruktur, dan ditambahkan ide baru.
Itulah tahap awal dari metode KTP — cara termudah untuk membuat konten berkualitas dalam topik apapun yang anda inginkan.
Singkatnya seperti ini:
- Kumpulkan > 5 konten dalam topik sejenis, pelajari
- Catat kelebihan, kelemahan, dan elemen yang unik dari masing-masing konten
- Susun struktur konten baru yang menutup semua kelemahan tadi
Lebih lanjutnya bisa anda baca di sini.
Langkah 4 – Buat konten terbaik dari bahan riset
Saya yakin, kalau anda membuat konten yang benar-benar berkualitas pasti tidak cukup hanya dalam sehari.
Butuh proses.
Kalau cuma menulis artikel ngawur sih 2000-3000 kata sehari selesai.
Tapi karena dalam pembuatan konten unggulan kita melakukan riset dan membuat strukturnya, maka paling tidak akan memakan waktu 2 hari.
Kira-kira seperti ini:
- Riset: 0-1 hari
- Kerangka + gambar: 0-1 hari
- Penulisan: 1 hari
Bahkan konten sederhana yang sedang anda baca ini pun memakan waktu 3 hari. (Hari ini saya tingkatkan lagi isinya 4 bulan setelah diterbitkan)
Mengapa perlu membuat kerangka?
Kerangka tidak penting kalau konten anda dangkal, sekali jalan langsung selesai.
Tapi konten yang berbobot perlu.
Lihat saja artikel yang sedang anda baca ini, terdiri dari beberapa sub-bab dan sub-sub-bab.
Kalau semuanya ditulis sekaligus, wah bakal kacau.
Jadi, kerangka konten bertujuan supaya susunan konten anda tertata rapi sehingga enak untuk disimak oleh pengunjung.
Selain itu, kerangka juga bertujuan untuk mengurangi kesalahan.
Lagipula tidak sulit…
Salah satu artikel yang saya buat sebelumnya, teknik SEO, kerangkanya hanya seperti ini:
Artikel tersebut panjangnya sekitar 3000 kata, jadi akan sangat susah kalau kita menulis langsung tanpa membuat kerangka terlebih dahulu.
Ngomong-ngomong, tentang panjang artikel…
Pada tahun 2012, Moz melakukan penelitian terhadap konten yang mereka terbitkan di blognya.
Ini hasilnya:
Konten panjang cenderung mendapatkan lebih banyak backlink daripada konten pendek.
Ini grafiknya:
Lihat, semakin panjang artikelnya semakin banyak linknya.
Meskipun tidak selalu menjamin, tapi ini poin penting yang bisa anda pertimbangkan.
Oleh karena itu, ketika memilih topik, pilihlah yang bisa dibahas secara panjang. Bukan topik yang singkat.
Kemudian bahas hingga tuntas, kalau perlu buat dalam beberapa bab.
Kita sudah mengetahui bahwa ada potensi yang sangat besar di balik sebuah artikel panjang. Jangan sia-siakan energi anda untuk membuat artikel yang dangkal.
Tapi kenapa artikel panjang backlink-nya banyak?
Sebetulnya bukan karena panjangnya, melainkan karena bobot pembahasannya.
Coba pikirkan:
Kalau anda hanya bisa membaca 1 artikel sehari, pilih mana…yang dibahas secara lengkap, atau yang sekedarnya?
Pasti yang lengkap.
Itulah mengapa artikel panjang cenderung lebih mendapatkan banyak rekomendasi berupa link. Bukan semata-mata karena panjang, tetapi karena berbobot.
Ada lagi penelitian dari SERPIQ terhadap panjang rata-rata konten yang ada di halaman pertama Google.
Ini hasilnya:
Halaman 1 dipenuhi oleh artikel 2000-2500 kata.
Meningkatkan peluang konten untuk mendapatkan backlink
Masih ada lagi selain panjangnya.
Ada beberapa faktor yang akan meningkatkan atau justru mengurangi peluang konten anda untuk mendapatkan backlink.
Ini hal-hal yang harus anda hindari:
- Unsur-unsur penjualan produk
- Affiliate link
- Iklan yang terlalu banyak
- Salah tulis dan tata bahasa yang berantakan
- Desain berantakan
- Banyak basa-basi
- Formatnya tidak enak untuk dibaca
Masih ingat STEPPS tadi?
S yang pertama, Social Currency, artinya kita sebagai manusia cenderung melakukan share terhadap sesuatu yang membuat kita sendiri bangga.
Kalau konten anda mengandung 7 hal tadi, justru bikin malu.
Sebaliknya, hal berikut justru meningkatkan peluang anda:
- Foto/gambar original. Minimal screenshot atau grafik
- Referensi ke artikel atau website lain yang terpercaya
- Memiliki data
- Link ke website linker
Saya ingin tekankan pada poin keempat…
Ada yang namanya hukum timbal balik (Law of Reciprocity).
Seseorang akan lebih mungkin untuk melakukan suatu hal positif untuk kita apabila kita melakukan hal positif terlebih dahulu kepada mereka.
Maka dari itu saya menyarankan anda untuk memasang link ke website milik linker anda duluan sebelum berharap mendapatkan backlink.
Lebih lanjut mengenai pembuatan artikel, baca panduan ini:
- Teknik membuat judul yang efektif
- Strategi content marketing untuk bisnis
- Menulis artikel yang SEO-friendly
Langkah 5 – Lakukan distribusi konten kepada linker
Dalam tahap ini kita akan memberitahu keberadaan konten kita kepada linker.
Peringatan:
Jangan pernah lakukan tahapan ini kalau anda belum punya konten yang memenuhi semua kriteria yang sudah disebutkan.
Saya jabarkan lagi secara singkat…
…konten anda harus:
- Topiknya memenuhi salah satu STEPPS
- Dalam bidang yang sama dengan linker
- Memiliki kualitas terbaik dibanding konten lain
Kalau belum, jangan lakukan tahap ini karena akan berdampak negatif terhadap reputasi anda sendiri.
Oke, ada 2 tujuan distribusi konten yang berbeda:
- Mendapatkan share (ke social media)
- Mendapatkan backlink
Berbeda tujuan, berbeda cara yang dilakukan.
Normalnya, kita ingin mendapatkan backlink. Sudah pasti. Tapi bukan berarti kita bisa mengabaikan share ke social media.
Meskipun share ke social media tidak mempengaruhi SEO, tapi konten anda akan dilihat oleh banyak orang. Orang-orang ini kemungkinan akan menjadi linker.
Jadi, share ke social media pun bisa jadi backlink secara tidak langsung.
Sebelum memasuki tahapan utama, ada baiknya anda mencoba mendapatkan perhatian dari linker terlebih dahulu dengan cara:
- Follow akun Twitter/Facebook-nya,
- Share kontennya,
- Tinggalkan komentar di blognya (jangan spam)
Setelah itu, kita perkenalkan konten kita dengan cara berikut:
1. Minta input dari linker melalui email/social media
Konsepnya begini…
…supaya linker mau merekomendasikan konten anda, maka mereka harus tahu keberadaan konten anda.
Jadi kita beritahu mereka.
Tapi kalau anda langsung mengirim email yang isinya “Pak pasang link ke artikel saya dong!”, pasti ditolak. Pasti, 100%.
Maka dari itu kita butuh alasan.
Alasan supaya mereka mau membuka dan membaca konten anda.
Yaitu dengan meminta masukan dari mereka.
Misalnya, anda membuat artikel bertopik “21 manfaat buah jeruk”. Minta kepada linker untuk ikut berkontribusi di artikel tersebut dengan memberikan 1 manfaat.
Kemudian masukkan input dari mereka di artikel.
Setelah diterbitkan, beritahu mereka lagi ketika artikel tersebut sudah diterbitkan. Maka mereka akan merekomendasikan artikel anda.
Ini contoh artikel yang menggunakan teknik ini dalam versi ekstrem:
Lebih dari 1400 share!
2. Post ke situs komunitas dan social media yang tepat
Situs komunitas merupakan tempat terbaik untuk mendistribusikan konten karena di dalamnya sudah otomatis ada banyak orang yang siap membaca konten anda.
Situs komunitas dan social media merupakan sumber dari segala hal yang menjadi viral.
Kalau anda punya konten yang bagus, gunakan social media untuk mendistribusikan.
Tapi ingat, jangan lakukan spam dan jangan post ke komunitas yang topiknya tidak sesuai. Anda tidak akan mendapatkan manfaat apapun.
3. Lakukan 13 cara promosi konten ini
Sebelumnya, saya sudah membuat panduan khusus untuk mempromosikan konten.
Ketigabelas cara ini akan membuat konten anda mendapat lonjakan traffic hingga lebih dari 2x lipat.
4. Lakukan link building
Kata siapa kalau kita bermain White Hat SEO tidak bisa melakukan link building?
Justru backlink yang kita dapatkan secara etis inilah yang akan membuat konten kita kokoh berada di peringkat atas hasil pencarian Google.
Untuk memulai link building, baca ketiga panduan berikut:
- 10 Cara mendapatkan backlink natural yang berkualitas
- 14 Teknik SEO praktis
- 16 Teknik SEO untuk toko online
Seluruh panduan link building dalam ketiga artikel di atas sangat-sangat efektif untuk anda yang sudah punya konten unggulan.
…Siap jadi lebih unggul?
Selain PanduanIM, saya punya beberapa blog lain.
Blog-blog tersebut sampai saat ini menjadi blog terbesar di bidangnya masing-masing berkat keberadaan dari konten unggulan.
Anda pun bisa, setelah menerapkan teknik ini.
Lupakan teknik backlink submit-submit yang memakan banyak waktu dan beresiko tinggi.
Sekarang saatnya beralih ke konten unggulan.
Walfianto
Wah,, ternyata kesalahan saya ada di konten. Konten di blog saya gado2, copas, dan isinya udah umum. Tapi setelah membaca panduan ini, saya akan lebih berusaha untuk membuat konten unggulan yang berkualitas.
Mukhotob Hamzah
saya juga merupakan amatiran dalam blogging. Setelah membaca artikel panjang ini. saya sedikit tambah mengerti. sip gan.. semoga lancar.
suyono
Sesuai sekali isi artikel ini dengan artikelnya sendiri… Sangat memuaskan dahaga saya yang awam dalam blogging… Isinya semuanya bergizi, walaupun penulisnya mengatakan hanya konten yg sederhana… Hadeh, yang di atas sederhana bagaimana?
Terima kasih mas atas artikel dan konten dalam blog ini… Sangat membukakan mata saya…
Darmawan
Hahaha… memang ini cuma artikel sederhana kok. Terima kasih mas Suyono
Rhinokage Rio
Artikelnya benar-benar sempurna, dan dijelaskan secara teliti, jadi mudah dan tidak membingunkan.. kayaknya ane harus belajar disini nih kalau masalah konten.. 😀
Keren deh mas Darmawan..
Dissi Kaydee
Artikel yang bagus dan mencerdaskan…ilmu yg bermanfaat…makasih Mas! Siap menggali lebih dalam di situs ini…very recommended!
anotherorion
artikelnya kaya pengetahuan ini mas, panjang tapi tidak bertele2 semua sesuai porsinya, salut
andiarko
Sangat detail sekali artikelnya dan sangat memotifasi untuk para pemula seperti saya ini…
Terima kasih
ihang
penjelasannya panjang detail dan teliti, keren nih mas darwaman sangat bermanfaat bagi pemula seperti saya
masud
Sangat detail bagi seorang pemula seperti saya gan, moga blogger indonesia semakin bermutu seperti web ini
riski
wah,,gitu toh caranya. saya juga bingung mau mendalami konten yang bagaimana, cz bener banget apa yang tadi dikatakan sama mas Darmawan, kalo cuma ganti-ganti kata memang tidak berbobot. trus gimana caranya agar blog yang isinya affiliate atau mencari keuntungan terhadap penjualan tertentu, tetapi blognya ramai, banyak backlink natural, dan bakalan awet—tidak didelet ama mbah google–?? mohon pencerahannya.
trimakasih
Darmawan
Sama aja mas Riski, affiliate itu kan cuma cara monetisasinya… proses pembuatan kontennya sama aja dengan tipe blog lain.
Geszhanov
setelah baca ini, saya baru tau kalo ternyata jadi blogger itu tidak sesederhana yang saya pikirkan.. haha saya merasa seperti bukan seorang blogger sama sekali, trima kasih gan atas tulisannya, membuka mata saya tentang dunia blogging… (y)
Miss Pingkan
2 kata untuk mas yang nulis artikel ini, Smart and Detail. Saya jadi paham harus bagaimana untuk bisa membuat artikel yang berkualitas. Terima kasih mas Darmawan.
Dika AW
Wah sangat detail sekali penjelasan mas darmawan.. saya akan coba buat konten yang panjang dan berkualitas mas, tapi saya mau tanya sebelumnya, klo buat konten yang berkualitas itu kan membutuhkan waktu kurang lebih 3 hari.. Kalo mas darmawan perminggu nya membuat berapa konten biasanya ? Terima kasih mas 🙂
Darmawan
Untuk sekarang di PanduanIM sekitar 1-2 artikel per bulan.
Qorina
Salam kenal mas Darmawan, saya salah satu pembaca setia blog ini 🙂
Maaf mas, mau tanya tentang penggunaan panduan membuat konten unggulan ini apa bisa diterapkan ke dalam blog berita? Soalnya kalau blog berita kan biasanya harus update konten banyak per hari ya, sepertinya tidak sempat jika harus mengikuti panduan ini 🙂
Barangkali mas Darmawan bisa membuat panduan untuk membuat konten berita atau news yang perputarannya cepat?
Terima kasih mas
Darmawan
Ini yang orang Indonesia sering salah tangkap.
Sebetulnya nggak ada yang namanya “blog berita”. Bentuknya beda. Website blog itu kontennya lebih fleksibel, sementara website berita kontennya…ya berita…
Panduan yang saya tulis ini bukan untuk website berita. Kalau konten website berita itu yang penting liputannya, tahap penulisannya sendiri sih jauh lebih sederhana (dan lebih pendek).
walley
Nah, kalau saya lebih suka dicomment dari pada dishare atau dilingker, berhubung personal blog, engageging reader lebih penting dari pada dishare puluhan orang tapi halaman sepi komen..zzzzz..zzzz. Bikin orang sini komen tuh susyehnya minta ampun, artikel sukses page one tapi sepi komentar, padahal personal blog not niche.
Hardinal
Halo Mas, kalau tidak keberatan saya mau tanya.
Saya menangkap isi utama dari tulisan ini adalah membuat konten super duper lengkap, yang membuat pengunjung kagum dan memberi solusi atas permasalahan mereka.
Saya barusan baca artikel Mas tentang yang ini http://panduanim.com/metode-ktp/ . Saya tertarik dengan contoh yang mas gambarkan di sini http://i1.wp.com/panduanim.com/wp-content/uploads/2015/02/Kerangka-artikel-baru.png.
Itu kalau saya lihat kan ada 3 kolom: persiapan, teknik dasar, dan teknik lanjutan.
Yang saya tangkap, poin-poin tersebut akan dijadikan bagian dari artikel “cara berenang”, bisa saja nanti poin-poinnya dijadikan sub-sub judul, sehingga akan mendapatkan artikel panjang, berbobot dan mengupas tuntas tentang bagaimana cara berenang.
Atau kalau saya, agar SEO onpage-nya bagus, mungkin sub judul akan dibuat “class” tersendiri sehingga memiliki struktur seperti ini
http://example.com/cara-berenang#persiapan
http://example.com/cara-berenang#teknikdasar
http://example.com/cara-berenang#tekniklanjutan
Pertanyaannya adalah, menurut Mas lebih baik mana ya?
PERTAMA
Menulis artikel dengan kerangka tsb (artikel panjang dan berbobot). Sehingga, itu hanya memiliki 1 URL yang membahas “cara berenang” dengan URL artikel seperti ini:
http://example.com/cara-berenang/
Mohon dikoreksi karena kalau menurut pendapat saya, jika ada orang yang mencari informasi tentang “persiapan berenang”, “teknik dasar renang”, ” teknik lanjutan renang” kemungkinan kecil tidak artikel panjang yang saya tulis akan susah masuk ke halaman 1 SERP mengingat struktur tulisan seperti di atas secara spesifik membahas “cara berenang” secara umum. Bisa saja nanti banyak kompetitor yang membahas “persiapan berenang”, “teknik dasar renang”, ” teknik lanjutan renang” secara rinci dan masuk ke halaman 1 Google.
Atau
KEDUA
Sub-sub judul tersebut dipecah-pecah dan dijadikan judul utama sehingga nanti menghasilkan 4 artikel:
http://example.com/cara-berenang/
Berisi gambaran umum cara berenang
http://example.com/persiapan-berenang/
Jelas
http://example.com/teknikdasar-berenang/
Jelas
http://example.com/tekniklanjutan-berenang/
Jelas
Artikel di atas tentu akan lebih pendek dan bobotnya akan kalah dibanding artikel nomor 1 mengingat pembahasannya akan lebih spesifik.
Pilhan ini dimunculkan “dengan harapan” ada tambahan 3 kata kunci lain yang akan masuk halaman 1 SERP Google. Selain kata kunci “cara berenang” kata kunci lainnya adalah “persiapan berenang”, “teknik dasar renang”, ” teknik lanjutan renang”.
Menurut pendapat Mas, mending nomor 1 atau 2? Mohon penjelasannya.
Darmawan
Kalau TERLALU panjang, misal sampai lebih dari 5000 kata. Lebih baik yang kedua. Seperti panduan SEO saya ini (http://panduanim.com/seo/) kalau digabung panjangnya bisa 6000-7000 kata, jadi saya pisah ke topiknya masing-masing. Tapi di semua bab diberi link, jadi pembaca dan Google paham kalau itu 1 seri.
Kalau jadinya cuma 2500 ke bawah sih dijadikan 1 artikel aja.
irnanto
lengkap sekali mas, tapi saya mau nanya, banyak pakar seo yang menyatakan untuk membuat artikel banyak agar terindeks di google juga banyak, artikel yang bayak itu tentu saja di barengi dengan keyword. otomatis kan peluang kita lebih banyak untuk muncul di google.
jika di halaman 1 google terdapat banyak hasil pencarian ke web kita maka akan semakin besar pula kesampatan user berkunjung. tetapi jika kita hanya mempunyai satu artikel (yang panjang) maka yang akan muncul di google kan cuma satu, peluangnya jadi kecil. terus bagaimana menurut mas untuk kondisi seperti ini ?
Darmawan
Punya banyak artikel bukan berarti banyak yang bisa masuk halaman 1. Banyak pemilik website yang bikin ratusan artikel tapi websitenya masih sepi.
Makanya prinsip saya mending buat sedikit konten untuk keyword yang volumenya besar. Lalu usahakan supaya setiap konten yang kita buat masuk ke halaman 1.
(Sedikit bukan berarti cuma 1)
Deddia Permana
Terima kasih mas Darmawan, banyak bgt ide ditulisan ini yang sempet saya pikir gamungkin, setelah saya praktekin yang social currency dan ternyata berhasil sampai dishare ke fb yayy , praktek minta backlink pun berhasil yayyy it works like a charm.
Ihda Rahman
Terima kasih atas semua informasi pada website ini, karna sesuatu yang belum saya ketahui ada di dalam isi website ini. Dan banyak sekali informasi yang ada di website ini padahal kebanyakan tidak sampai sepanjang itu, tapi di website ini saya sampek mau capek baca. tapi karena topiknya menarik, saya baca sampai akhir … trims ya mas Darmawan
Handry Teguh
Baru kali ini saya melihat blog dengan penjelasan yang sangat mudah dimengerti dan sangat mendetail, terarah. Terima kasih banyak atas panduan nya mas.
Setelah membaca artikel konten unggulan ini saya benar2 terkejut dan sadar bahwa selama ini rupanya kekurangan dan kesalahan saya adalah :
– Menganggap bahwa membuat artikel sebanyak mungkin bisa mendapatkan backlink , traffic, ataupun visitor yang banyak juga.
– Tidak benar-benar 100% memperhatikan kualitas dari content dan artikel yang saya publikasikan sehingga tidak ada perkembangan. Akibatnya blog saya berjalan hanya ditempat (monoton)
Saya akan coba praktekkan segera mas.