Konten adalah raja…katanya.
Pernyataan ini tidak benar.
Tidak semua konten adalah raja. Hanya konten berkualitas dan berbobot lah yang merupakan raja.
Kalau anda seorang pemilik website, pasti sudah sadar betapa pentingnya kualitas sebuah konten. Website jadi sukses karena kontennya, website jadi gagal pula karena kontennya.
Tapi kenyataannya justru aneh…
Meskipun sudah paham bahwa kualitas konten merupakan yang nomor 1. Dalam prakteknya, hanya sedikit mereka yang menerbitkan konten berkualitas.
Biasanya karena malas atau tidak tahu caranya.
Kalau anda termasuk yang kedua, silahkan baca panduan ini.
Dengan metode KTP anda akan bisa membuat konten yang kualitasnya terbaik dibandingkan konten lainnya. Sehingga pada akhirnya traffic website anda akan meningkat drastis.
…jangan keliru dengan istilah ‘konten berkualitas’
Saya banyak di-email oleh pembaca PIM mengenai traffic website mereka yang kecil…padahal, katanya konten yang dibuat sudah berkualitas.
Kemudian saya intip konten-kontennya.
Ternyata, biasa-biasa saja.
Tidak berbobot apalagi berkualitas.
Inilah yang sering terjadi, para pembuat konten, pemilik website, dan blogger merasa konten mereka sudah berkualitas. Padahal belum.
Maka dari itu saya perlu meluruskan pengertiannya.
Konten berkualitas TIDAK hanya:
- Original, bukan copas
- Panjangnya __ kata
- Tata bahasanya tidak salah
Originalitas dan tata bahasa itu baru hanya standar minimum sebuah artikel yang diterbitkan. Bukan penentu berkualitas atau tidaknya.
Inilah konten berkualitas:
- Bobotnya paling tinggi dibandingkan konten lain
- Kredibel, ada link kutipan menuju data atau fakta yang terpercaya
- Penyajiannya tidak membosankan
- Bernilai bagi pembacanya
‘Bernilai’ yang dimaksud di sini artinya konten kita memberikan informasi baru yang bermanfaat, atau memberikan panduan yang bisa menyelesaikan permasalahannya.
Itulah konten berkualitas.
Repot amat sih!
Memang repot.
Membuat konten yang berkualitas akan memakan waktu lebih lama daripada konten biasa.
Bedanya juga cukup lama.
Artikel biasa sepanjang 1000 kata bisa selesai ditulis dalam 1 jam. Tapi kalau kita ingin membuat konten yang berkualitas, maka waktu yang dibutuhkan berlipat-lipat daripada itu.
…karena ada proses riset.
Tapi, begini:
Konten itu aset bagi sebuah website.
Kalau konten anda murahan, maka website anda juga murahan.
Dalam SEO dan content marketing, yang sukses adalah mereka yang menerbitkan konten berkualitas.
Google akan selalu mengutamakan konten berkualitas di atas konten lain. Maka dari itu konten terbaik lah yang akan menempati peringkat atas.
Begitu pula dengan manusia.
Tidak ada orang yang akan men-share konten yang membosankan.
Jadi…memang repot. Tapi hasilnya akan jauh lebih baik apabila anda membuat 1 konten berkualitas daripada membuat 10 konten murahan.
Mari kita mulai.
Persiapan – Menemukan audience dan influencer
Oke, pelan-pelan…
Meskipun hanya persiapan tapi kalau dilewati akibatnya fatal.
Langkah ini hanya perlu dilakukan sekali untuk tiap jenis website. Kalau anda sudah pernah melakukan ini sebelumnya, silahkan lanjutkan ke bawah.
Pengertiannya dulu:
Audience adalah orang yang aktif mencari informasi dalam suatu topik, audiens dari konten anda adalah mereka yang antusias terhadap topiknya.
Dengan kata lain, mereka adalah calon pembaca.
Influencer adalah orang-orang berpengaruh dalam suatu topik, mereka adalah ahlinya dan mereka sering berbagi pengetahuan dengan orang lain.
Biasanya mereka terkenal, punya banyak follower.
Lalu untuk apa kita mencari mereka?
- Untuk mendapatkan topik yang tepat
- Sebagai tujuan mempromosikan konten
- Mendapatkan bahan/materi untuk konten
Dan lain-lain.
Masih banyak lagi fungsinya, kalau anda sudah membaca artikel-artikel lain di website ini anda akan sering menjumpai kedua istilah tersebut digunakan.
Jadi jangan lewatkan tahapan ini.
Inilah caranya:
Dimana tempat nongkrong online mereka?
Kalau topik anda tentang otomotif, dimana orang-orang penggemar otomotif berdiskusi secara online?
Kalau topik anda tentang fitness, dimana para penggemar fitness berdiskusi online?
Jawabannya, cari di situs-situs komunitas seperti Facebook Group, Google+ Community, Kaskus, atau forum online lainnya.
Apa permasalahan yang mereka hadapi?
Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, konten berkualitas adalah konten yang informatif atau konten yang memberikan solusi atas permasalahan.
Ini tujuan utama kita mencari situs komunitas.
Di dalam komunitas biasanya anggotanya sering bertanya sesuatu.
Pertanyaan itu bisa kita ubah jadi konten.
Lebih jelas mengenai ini bisa dilihat dalam panduan mencari topik konten.
Konten seperti apa sering mereka baca?
Selain mencari solusi atas masalahnya, di situs komunitas banyak juga orang yang berbagi konten.
Cari tahu apa saja konten yang menarik bagi mereka.
Untuk komunitas Facebook dan Google+, jumlah Like dan +1 bisa jadi acuannya.
Proses ini juga sangat berguna dalam proses penentuan topik konten.
Siapa member ‘idola’ dalam komunitas tersebut?
Setiap komunitas yang aktif punya beberapa orang yang sering menjawab pertanyaan member lain, orang-orang ini akan jadi ‘idola’ dalam komunitas tersebut.
Mereka adalah salah satu influencer.
Catat siapa saja orang-orang ini beserta kontak dan website mereka (kalau ada).
Pada tahap terakhir dari KTP, kita akan membutuhkan mereka.
Metode KTP untuk membuat konten berkualitas
Konten berkualitas isinya pasti berbobot.
Masalahnya, kalau kita bukan seorang expert dalam suatu topik…akan jadi sangat sulit untuk menciptakan konten berkualitas tinggi.
Untuk itulah kita gunakan metode KTP.
Metode ini merupakan cara termudah yang bisa anda lakukan untuk merencanakan, menyusun, dan mempromosikan konten berkualitas.
Bukan hanya membuat saja…
Kita akan menjamin bahwa konten ini akan jadi populer.
Singkatnya, ada 3 hal utama yang akan kita lakukan:
- Kumpulkan konten-konten terbaik
- Tingkatkan materinya
- Promosikan ke orang yang tepat
Mari kita masuk ke tahap pertama.
1. Kumpulkan konten-konten terbaik dalam suatu topik
Ketika anda telah menemukan topik kontennya, anda akan sadar bahwa di internet pasti sudah ada konten lain dalam topik yang sama.
Ini wajar, tidak masalah.
Justru kalau tidak ada konten lain, topiknya harus dipertanyakan…apakah ada yang berminat atau tidak?
Ingat, dengan metode KTP kita akan membuat konten terbaik.
Untuk itu, kita perlu tahu seberapa bagus sih konten milik orang lain yang sudah diterbitkan.
Lalu kita buat yang lebih baik.
Misalkan anda ingin membuat konten tentang ‘cara berenang‘, kumpulkan sebanyak mungkin konten terbaik yang membahas panduan berenang.
Ada beberapa alat bantu dan media yang bisa digunakan:
- BuzzSumo: tool ini berguna untuk mencari artikel-artikel terpopuler dari kata kunci yang kita masukkan.
- Topsy: mencari tweet terpopuler dari Twitter dengan kata kunci tertentu.
- Forum: untuk mencari konten dalam forum dengan kata kunci tertentu melalui Google, gunakan “[keyword] forum” tanpa tanda petik dan ganti keyword dengan topik anda.
- Social bookmarking: gunakan lintas.me atau VivaLog untuk bahasa Indonesia dan Reddit untuk bahasa Inggris.
- Google: selain mencari forum, gunakan Google juga untuk langsung mencari artikel.
Supaya lebih mudah dimengerti, berikut contohnya:
Dengan menggunakan Google, kita akan diberitahu topik-topik turunan yang terkait. Ada baiknya anda juga mencari konten dalam topik turunan ini.
Kunjungi link-nya satu per satu.
Catat semua konten terbaik yang anda temukan dalam Excel atau notepad beserta poin-poin pentingnya. Kemudian periksa kelemahan dan kelebihan masing-masing konten.
Seperti ini:
Makin banyak makin baik, tapi saya sarankan minimal 5 artikel.
Ketika membuat kelebihan dan kelemahan, sudah terbayang seperti apa artikel kita nanti jadinya. Mari kita lanjut ke tahap 2.
2. Tingkatkan materi konten-konten tersebut
Logikanya begini:
Kalau dalam suatu topik sudah ada beberapa artikel yang kualitasnya cukup baik, apakah orang-orang akan membaca artikel yang kualiasnya lebih rendah?
Misalnya artikel 1 membahas ABCD, artikel 2 membahas ABC.
Apakah mungkin artikel 2 menyalip popularitas artikel 1?
Pasti tidak.
Ini sebabnya SEMUA konten yang anda tulis dan terbitkan mulai saat ini harus jadi lebih baik daripada semua konten yang sudah ada.
Dengan metode KTP, prosesnya jadi lebih mudah.
Karena tadi kita sudah menganalisa konten-konten saingan kita.
Supaya jadi lebih baik, ini beberapa yang bisa dilakukan:
Tambahkan isinya supaya lebih lengkap
Hati-hati…
Menambah isinya bukan cuma menambah tulisan.
Ini contoh penerapan yang salah:
Ada artikel milik orang lain yang berjudul “5 tips menurunkan berat badan”, kemudian anda membuat artikel yang juga berisi 5 tips…hanya penjelasannya yang lebih panjang.
Ini salah.
Meskipun betul isinya jadi lebih lengkap, tapi poin-poinnya sama saja.
Artinya tidak ada informasi baru.
Coba lihat gambar spreadsheet hasil analisa konten lain tadi. Kita sudah mencatat apa saja poin-poin penting dalam artikel yang dianalisa.
Di 5 artikel tadi ada yang membahas dari pola pikir, gerakan dasar, pernafasan, sampai manfaat.
Tapi tidak ada yang sekaligus membahas semuanya.
Inilah yang kita lakukan…Membuat sebuah artikel super lengkap yang membahas semuanya, mulai dari awal sampai akhir. Ditambah dengan apa yang belum dibahas sama sekali.
Perbaharui yang sudah kadaluarsa
Ini terutama untuk konten yang berbentuk panduan.
Contohnya artikel tutorial Photoshop, karena tampilan versinya dan tampilan sekarang dengan dulu berbeda anda bisa membuat tutorial dengan versi yang lebih baru.
Kalau anda menemukan artikel panduan di halaman pertama Google, biasanya kata kunci tersebut persaingannya sangat mudah.
Google memang tidak mengerti kalau suatu artikel sudah kadaluarsa, tapi manusia mengerti…dan karena peringkat website di Google dipengaruhi oleh interaksi manusia maka artikel yang isinya kadaluarsa selalu akan kalah oleh artikel yang up to date.
Gunakan gambar (atau video dan audio)
Sepertinya sepele, tapi ini bisa jadi faktor yang sangat menentukan.
Menurut QuickSprout, konten yang berisi gambar akan lebih banyak dilihat daripada konten tanpa gambar. Perbedaannya hingga 94%.
Bukan sembarang gambar tentunya…
…gambar yang digunakan harus mempermudah proses menjelaskan.
Selain itu, dengan menggunakan gambar yang ‘indah’ maka orang yang membaca jadi akan lebih mungkin untuk men-share konten anda.
Jadi meskipun konten berupa artikel, wajib berisi gambar.
Selain sekedar gambar bisa juga sekalian membuat infografis. Bisa juga dengan video atau audio.
Pakai gaya bahasa dan formatting yang lebih baik
Banyak orang (khususnya orang Indonesia) yang ragu-ragu menulis artikel panjang. Alasannya lumayan konyol: minat baca orang Indonesia rendah.
Maksudnya, mereka takut kalau pembaca kabur sebelum selesai membaca.
Padahal ini bukan salah minat baca-nya.
Kalau orang lain memang tidak berminat membaca, mereka tidak akan membaca artikel anda sama sekali dari awal. Meskipun pendek.
Yang salah adalah penulisnya.
Bukan karena minat baca yang rendah, tapi karena si penulis tidak mampu membuat bacaan yang menarik.
Bandingkan:
Lebih enak baca yang kiri atau kanan?
Baca panduan berikut untuk menulis artikel yang baik.
Untuk menyimpulkan tahap 2, inilah yang anda lakukan:
- Pastikan isinya lebih lengkap dari konten lain
- Gunakan informasi yang lebih baru
- Gunakan gambar yang relevan dan indah
- Pastikan formatnya lebih mudah untuk dinikmati
Berdasarkan analisa konten lain dari spreadsheet di atas, berikut ini kira-kira kerangka konten baru mengenai “cara berenang” yang akan dibuat.
Coba bandingkan dengan yang tadi.
Artikel baru ini jauh lebih lengkap daripada semua artikel yang ada apabila digabungkan.
Popularitas konten itu bukan didapatkan dengan untung-untungan…
…dengan kerangka seperti ini saya berani menjamin bahwa konten ini akan menjadi populer dan lambat laun akan menjadi rangking 1 di Google.
PS: Saya bukan ahli berenang jadi mungkin isi kerangka ini ada kesalahan.
3. Promosikan ke orang yang tepat
Ada 2 kesalahan utama seseorang setelah selesai menerbitkan konten:
- Tidak dipromosikan sama sekali
- Dipromosikan ke orang yang tidak tertarik dengan isinya
Percaya nggak percaya, ada juga orang yang justru menyarankan untuk tidak mempromosikan konten…entah apa alasannya, tapi itu salah.
Promosi lebih penting daripada pembuatan.
Coba kita bayangkan, di internet tiap harinya minimal ada 1,5 juta artikel baru yang diterbitkan. Jangan harap bisa ada yang baca kalau bukan kita yang promosi.
Padahal sudah sudah payah membuat konten.
Kalau anda mengikuti panduan di atas mestinya minimal 1 konten akan jadi dalam 3 jam. Percuma kan, sudah kerja keras selama 3 jam tapi tidak ada yang membaca.
Satu lagi…
Dalam promosi perhatikan orang yang ingin kita targetkan.
Promosi harus tepat sasaran. Jangan promosikan artikel tentang cara berenang ke orang yang tidak butuh panduan berenang.
Aneh memang, tapi banyak yang melakukan seperti ini.
Berikut ini cara promosi yang tepat sasaran.
Ke situs komunitas
Masih ingat tadi kita sudah mencari komunitas seperti forum online, grup di social media, situs tanya-jawab, dsb.? Kita masih akan memanfaatkan situs-situs tersebut.
Banyak orang di situs komunitas yang menginginkan solusi seperti ini.
Menariknya, jarang ada anggota komunitas yang bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Maka inilah kesempatan kita untuk membantu mereka sambil promosi.
Sambil menyelam minum air.
Sambil membantu orang lain, kita bisa sambil mempromosikan konten.
Ingat: jangan spam.
Ikuti aturan 4:1 dalam promosi.
Artinya setelah 4x membantu orang lain (tanpa posting link) barulah kita bisa 1x mempromosikan konten.
Ini terutama kalau anda belum dikenal.
Situs komunitas punya moderator, semakin aktif komunitasnya semakin ganas pula moderatornya. Kalau anda spam sekali saja, langsung ditendang.
Artikel yang anda promosikan juga harus memberikan manfaat.
Jangan sampai artikel yang ada promosikan tidak berhubungan sama sekali dengan komunitasnya.
Hubungi para influencer
Ini yang termasuk influencer:
- Blogger
- Seleb Twitter/Facebook
- Jurnalis online
- Member forum yang jadi ‘idola’
Hubungi mereka, beritahukan konten anda.
Serius.
Bisa via email, Twitter, dll.
Karena anda sudah punya konten terbaik dengan metode KTP ini, kemungkinan mereka akan berbaik hati membantu mempromosikan website anda kalau diminta.
Kalau tidak direspon, ya sudah.
Tidak ada ruginya kan?
Dengan sekali share dari mereka yang punya banyak follower, anda akan bisa langsung kebanjiran pengunjung.
Berdasarkan pengalaman, ada beberapa trik yang bisa anda lakukan untuk meningkatkan kemungkinan mereka membantu mempromosikan konten anda:
- Menyebutkan nama mereka dalam konten
- Memasang link ke website mereka (kalau ada)
- Mempromosikan konten milik mereka duluan
Ini akan saya bahas lebih lanjut dalam link di bawah artikel ini.
Hubungi linker dan sharer
Linker adalah orang-orang yang mampu memasang link ke website lain. Lebih lanjut mengenai linker dijelaskan dalam panduan konten unggulan.
Saat riset kita sudah menemukan minimal 5 konten lain, betul?
Konten-konten tersebut kemungkinan besar merupakan konten yang populer, artinya sudah mendapatkan backlink dari pemilik website lain…atau linker.
Ini yang menarik:
Kalau seseorang sudah pernah mempromosikan suatu konten, maka kemungkinan besar mereka mau ketika kita minta untuk mempromosikan konten yang sejenis.
Masuk akal kan?
Sekarang, copy salah satu konten yang sudah anda kumpulkan tadi.
Paste di Open Site Explorer (atau Ahrefs).
Inilah linker yang sudah pernah mempromosikan konten sejenis dengan anda.
Ada satu lagi, sharer. Orang yang membagikan konten ke social media.
Karena linker tidak selalu ada dan biasanya jumlahnya sedikit, maka sebaiknya ada baiknya anda juga mencari sharer ini.
Caranya mirip, bedanya tool yang kita gunakan yaitu BuzzSumo.
Setelah memasukkan link yang anda simpan tadi, klik ‘View Sharers’.
Itulah beberapa cara mempromosikan konten yang efektif untuk konten yang dibuat dengan metode KTP. Masih ada banyak lagi teknik mempromosikan konten, dan artikel ini tidak cukup untuk menampung semuanya.
Tapi artikel ini tidak akan sanggup menampung semuanya…
…karena itu silahkan baca 3 panduan berikut:
Konten dalam topik apa yang ingin anda buat?
Itulah metode KTP untuk membuat konten berkualitas dengan mudah. Kalau anda anda membuat konten dengan cara ini, hasilnya dijamin tidak akan mengecewakan.
Sekarang giliran saya untuk bertanya…
Apakah anda akan menggunakan metode KTP?
Kalau iya, konten dalam topik apa yang ingin anda buat?
Silahkan tulis jawabannya melalui komentar di bawah ini.
kizeh
Bagus sekali mas dermawan , saya setuju yang nomor 3 , promosi . Dengan promosi blog atau website kita bisa populer lebih cepat .
Putra Eka
Tips membuat artikel dari mengumpulkan referensi dari berbagai sumber sudah praktekkan untuk website saya, khususnya web tutorial. Dan Alhamdulillah sampai sekarang trafik masih berdatangan.
Irawan
Sangat bermanfaat panduannya. Saya selalu mengikuti update an yang diberikan oleh mas Darmawan melalui panduanim.com ini. Alhamdulillah selalu menginspirasi dan selalu saya terapkan pada website saya. Terima kasih n keep sharing.
widi suseno
salam sukses mas dermawan, jujur saya sangat terkagum-kagum oleh isi konten website ini. rasanya baru kali ini saya baca artikel di sebuah blog sampai berjam-jam kaya sekarang ini… kebanyakan artikel di seantero search engine yang saya temui artikelnya membosankan, bikin ngantuk, pokoknya such… sebagai seorang pemula dalam SEO saya terlalu over mendapatkan informasi dan kebanyakan tidak relevant dengan keadaan sekarang tetapi konten agan ini sangat luar biasa dan sangat jarang ditemui.. bahkan saya baru tahu setelah membaca blog ini mengenai bentuk font juga mempengaruhi pembaca blog kita. selalu update yang bermanfaat kaya gini ya mas. mungkin saya sekarang akan berpikir untuk menjadikan anda idola saya… 🙂
Darmawan
Terima kasih mas Widi 🙂
Ekky
Terima kasih mas darmawan artikel blog anda sangat meng- isnpirasi. isi blog anda dari gaya bahasa, tulisan dan pembahasan sangat mudah dicerna pembaca (khususnya saya) dan tidak membosankan.. Sukses selalu, salamm
Teresa Sandra
Terima kasih Mas Darmawan, artikelnya sangat menginspirasi. Kalau dilihat gaya-gaya artikelnya mirip sekali dengan Brian Dean dari backlinko. Kebetulan saya juga tertarik mempelajari content promotion, tapi kebingungan bagaimana cara menerapkannya terutama di Indonesia. Apalagi membuat konten menarik serta menghubungi influencer itu butuh pede juga ya hahaha. Sepertinya content promotion ini adalah seni yang harus diasah untuk bisa lepas dari tehnik SEO yang melelahkan karena harus membuat banyak artikel dan backlink sedangkan hasilnya tidak seberapa 🙂
Semoga saya bisa belajar banyak tentang content promotion dari situs mas Darmawan ini. Atau barangkali mas Darmawan punya course onlinenya?
Darmawan
Iya pede aja. Kalau kita kirim email ke mereka, lalu gak direspon…ya udah. 😀
Untuk sekarang saya belum ada kursus.
Bimo
Mas darmawan, anda adalah orang yang mengerti betul apa itu arti “Kualitas”,
Kebetulan saya punya web bule, bahasa inggris saya sudah lumayan baik .. namun tidak se-perfect bahasa web bule asli .. apakah menurut mas itu akan tidak mengenakkan pembaca traffic negeri luar yang notabene sehari-hari nya memakai bahasa inggris ..
Terima kasih, atas share ilmu nya .. saya suka 🙂
I’m sure you are a quality person too in the real world !
Darmawan
Website yang dimaksud yang di komentar ini ya?
Bahasanya (saya lihat sekilas) memang sudah lumayan bagus, dalam arti bisa dimengerti meskipun oleh orang bule. Tapi betul, masih kelihatan jelas kalau ini yang nulis bukan orang yang terbiasa berbahasa Inggris.
Jadi meskipun memang terbaca pasti orang luar negeri terutama yang native speaker ngerasa kurang enak.
Diasah lagi penulisannya. Sering-sering baca buku dan nonton film Bahasa Inggris. Atau kalau mas Bimo punya duit ekstra, cari editor.
Kustiawan
Salam kenal mas Darmawan 🙂
Terima kasih mas Darmawan atas pencerahannya. Sudah lama blog saya tidak diupdate karena dulu bisa dibilang “money oriented”. Akhirnya memilih tema pun cenderung buru-buru dan akhirnya “mandek” untuk update.
Tapi setelah baca artikel mas yang satu ini, perlahan mulai terbuka lagi pikiran saya untuk mengoptimalkan blog yang terlantar itu.
In shaa Allah saya akan pakai metode KTP ini untuk update blog saya yang bertema seputar pernikahan.
Mohon do’anya dari semua, semoga bisa menyajikan blog yang bermanfaat mulai sekarang.
Bila berkenan, mohon masukannya juga dari mas Darmawan untuk blog saya itu 🙂
Sekali lagi terima kasih mas.
Blog mas Darmawan ini sepertinya sudah menjadi salah satu referensi utama saya dalam dunia blogging. Barokallah atas pencapaian mas Darmawan.
Andika
Salam kenal Mas Darmawan.
Jujur saja saya sendiri tidak bisa merangkai kata2 dan masih belum pede untuk menulis blog. Sering mencari bagaimana cara menulis yang bagus, dari saya beli buku sastra , cari di google, dan di forum2 IM tpi tidak satupun yang saya mengerti. Tapi setelah membaca artikel ini, saya semangat lagi untuk membuat blog, dan rencana bulan depan membuat blog autoritas seperti blog dunia karyawan milik Om Yudiono. Beneran deh artikel benar2 bisa dipahami dan gampang diterapkan. Sepertinya semangat saya membara lagi. Untuk topik blog yg akan saya buat masih saya pikirkan. Apa yg saya suka dulu, karena kw gk suka takutnya malah bosan.
Sekali terima kasih, semoga mas Darmawan sekeluarga diberikan kesehatan selalu. Aaaminn Ya Rabb
Agus
Baru kali ini saya baca konten yang sangat panjang milik mas Darmawan sampai habis dan tuntas sampai bawah, dan saya langsung tulis comment ini.
Tidak terpikirkan oleh saya bagaimana mas Darmawan menulis konten panjang dan sebagus ini.
Setelah membacanya memberi inspirasi bagi saya, dengan membuat konten yang berkualitas akan membuat pengunjung betah dan berlama-lama di website kita. Memberi warna baru dan motivasi baru bagi saya.
Ini akan menjadi pegangan saya untuk meng-update dan membuat konten baru, dan ini menggairahkan buat saya.
Thanks mas Darmawan…
Muhammad Fariz
Salam kenal Mas Dermawan.
Saya ingin nanya mas, berapa lama ketika kita sudah menerapkan metode ini trafik blog kita semakin naik ?
Saya juga berterimakasih kepada Mas Dermawan, artikel ini membuat inspirasi untuk saya kedepan nya dan saya juga akan mengikuti metode ini.
Darmawan
Nggak ada patokan pasti karena tiap blog/topik pasti beda. Tapi asal setelah itu dipromosikan, mestinya traffic langsung naik.
Syahid
Saya sudah tuntas membaca panduan tentang Keyword Research, dan sekarang terdorong ke sini karena membaca panduan tentang SEO.
Luar biasa, selama ini saya cuma membaca blog-blog luar negeri seperti Quicsprout, Nichehacks, dll.
Tapi ketika melihat blog Indonesia yang kualitasnya tidak kalah dengan blog luar tersebut, saya jadi merasa sangat kagum dengan Mas Darmawan 🙂
Oh iya, untuk pertanyaan di paragraf terakhir itu, saya sudah mencoba menggunakan teknik KTP secara sederhana (tanpa diorganisir melalui excel seperti yang mas lakukan)
Konten yang saya buat bertema ilmu pariwisata dan rata-rata sekitar 500 kata lebih.
Tapi, seringkali waktu yang saya gunakan sangat lama dalam proses penulisan artikelnya.
Kalau dibandingkan dengan estimasi yang mas sebut di contoh menulis artikel berenang di atas, saya mungkin perlu waktu 6 jam lebih untuk menulis artikel dengan poin sebanyak itu. 😀
Setelah ini saya mau berlanjut membaca tips tentang menulis artikel di blog ini, mudah-mudahan ada artikel yang bisa memberikan sejenis SOP (Standar Operational Production) dalam penulisan artikel.
Darmawan
Wah kalau 500 kata sampai 6 jam kelamaan mas. Mungkin perlu belajar ngetik supaya lebih ngebut, atau buat kerangkanya dulu di notepad atau catatan lain supaya waktu ngetik nggak mikir lagi.
David
Hei bung Darmawan. Terima kasih buat sharing ilmunya. Ternyata kualitas bakal lebih menguntungkan dibanding kuantitas.
Saya punya website, postingnya udah 200 lebih. Kualitasnya artikelnya bisa dibilang “seadanya”. Kalo saya coba mengedit 200 artikel tersebut menjadi artikel yang lebih berkualitas apakah akan mampu mendongkrak website saya ? Berpengaruh tidak ?
Soalnya sudah artikel-artikel saya udah teriindex ke google (walaupun page ranknya rendah banget). Terima kasih
Darmawan
Kalau saya sih mending yang 200 itu dibiarkan (atau dihapus kalau rela). Tapi setelah ini kedepannya setiap bikin artikel bikin yang berkualitas.
Dissa
Websitenya SUPER KEREN, Mas Darmawan!
Saya uda buka entah berapa belas page barusan, ga ada bosen-bosennya baca artikel di sini. Yang saya bookmark juga banyak banget!
Keep up the great work!
Saya doakan selain ramai pengunjung blognya, juga berpahala karena membagikan ilmu kepada orang banyak!
PS. Komen ini murni pengen mengapresiasi dan berterima kasih, ga ada modus ninggal link, etc. 🙂
Nur Haryono
Mas…kalau kita buat toko online tentang produk, khan isinya seputar produk yang kita jual saja. Apakah kontennya harus kita bikin berbeda juga ya..? Padahal kalau isi/discription produk setahu saya ya itu itu saja mas…
Apa ada tehnik yang lain..? Karena banyak blog saya jualan produk dan isinya hampir sama semua karena cuma copy paste dengan hasil traffic yg cuma dibawah 100 per hari.. 🙁
Darmawan
Coba baca di sini: http://panduanim.com/konten-untuk-meningkatkan-penjualan/
Yeyen
Salam kenal mas Darmawan….makasih panduannya…kalo sy lagi baca panduan mas ini…kaya lagi baca panduan kursus berbayar online gitu…ehh padahal gratiss…..thank youu..buat saya. Saya mau coba menulis konten dg teknik KTP…dalam tema “keputihan”. tapi yg berat ngadepinnya….pada tahap promosi…X_X. oh ya klo sempet mohon masukan ttg web saya…makasih….
Mutaqin
Enak bacanya mas darmawan, apa yang anda tulis saya langsung percaya, kenapa? Karena anda menulis artikel artikel di web anda mbacanya terasa enak dan mudah di pahami.
Langsung saja saya WA 3 orang teman sya alamat web PanduanIM untuk mereka baca.
Saya bilang webnya enak dibaca dan mudah dipahami untuk belajar sebagai pemula, soalnya mereka ingin belajar dari awal..
Saya juga rajin baca disini saat waktu luang karenA ingin menjadi ahli kayak mas darmawan hehe..
Maju terus mas…. Buat orang orang jadi sukses dan otomatis mas Darmawan juga pasti akan bertambah suksesnya…
Salam IM
Gunawan
Pagi ini, masih sarungan karena setelah sholat subuh saya harus berterima kasih banyak kepada panduanIM karena telah berbagi ilmu yang sungguh sangat bermanfaat ini.
Saya menemukan situs ini berkah dari silaturahim online dengan sesama praktisi bisnis online. Berasal dari keingintahuan mengenai CPA lebih dalam yang seluruh babnya telah saya baca, akhirnya saya menemukan banyak sekali daging di situs ini. Malam ini “tidur saya tak nyenyak” karena hari ini saya harus mereview dan mungkin harus merombak bahkan merestrukturisasi menu merevisi konten dan lainnya terhadap website saya.
Banyak metode yang dijelaskan di panduan IM ini belum saya terapkan sehingga panduan IM sungguh-sungguh sebuah panduan wajib bagi pemula seperti saya maupun untuk expert. Menurut pendapat saya, panduan IM merupakan sebuah panduan lengkap IM untuk yang mau belajar lebih dalam dalam awal.
Terima kasih banyak Kang Muhamad Ulun Nuha yang telah menceburkan saya ke dalam salah satu kolam penuh llmu IM ini.
Untuk Kang Mas Darmawan salam kenal dan sungguh ilmunya sangat bermanfaat bagi saya khususnya dan tentu bagi semua orang yang membaca dan mengamalkan.
Bila saja konten panduanIM ini di terbitkan dalam sebuah buku, berikan saya informasi tentang hal itu dan saya pesan 2.
Rasanya banyak sekali yang ingin saya tulis di kolom komentar ini namun namanya juga komentar jangan terlalu panjang, bisa bisa jadi artikel :D. Mungkin saya akan menulis sebuah artikel di web saya sebagai review untuk situs panduan IM. Banyak produk, layanan maupun web yg telah saya tulis reviewnya dan semuanya money oriented. Namun mereview panduanIM adalah sebuah keniscayaan untuk sama sama meningkatkan kualitas para IM terutama yang berada di sekitar saya. Bukankah menyebarkan sesuatu hal yang positif itu dianjurkan.
Kang Mas, Tetaplah berbagi karena berbagi itu Indah.
Darmawan
Thanks mas Gunawan 🙂
Permana Fotocopy
Salam kenal Pak Darmawan, Jujur saya salut dengan artikel artikel yang anda tulis, saya salah satu orang yang jika berkunjung ke suatu blog / website langsung scrol mouse kebawah untuk mencari inti dari apa yang dibahas, tapi tidak dengan artikel Pak Darmawan, saya betah membaca dari Paragraph pertama hingga selesai, bahasa yang digunakan mengena dan mudah dipahami. dan ini yang belum bisa saya kuasai sampai saat ini, bagaimana menulis artikel yang beralur dengan bahasa yang benar dan semestinya
Percetakan
Bagaimana dengan konten yang notabene-nya jualan online, apakah kriteria seperti diatas bisa di implementasikan..? Lalu bagaimana jika toko online dipadu dengan konten-konten seperti tutorial, infomasi dan tips dalam bidang yang sama, bisa dikatakan sah-sah saja atau biasa saja, atau bahkan bisa mendorong traffic website itu sendiri..?? mohon pencerahannya.. Terima Kasih Sebelumnya…
Darmawan
Betul. Bakal mendorong traffic ke website itu sendiri. Coba baca artikel ini: http://panduanim.com/konten-untuk-meningkatkan-penjualan/
Graha Nurdian
Salam kenal mas Darmawan, kenalkan saya Graha pembaca baru blog mas Darmawan hehe. Mau tanya nih mas, setelah baca secara keseluruhan yg saya amati disini secara kurang lebih membuat pillar content yang lengkap dengan metode ktp.
Nah yang saya tanyakan mas, menurut mas Darmawan lebih baik dibuat 1 artikel full dengan jumlah karakter 3000++ ataukah dipecah menjadi beberapa part dgn 1000++ karakter yang diberi internal link saling berkaitan satu sama lain?
Kira-kira pro & cons artikel pillar dengan dipecah menjadi beberapa bagian atau menjadi satu artikel seperti blog ini apa ya ?
Darmawan
Kalau topiknya masih sangat erat dan cuma 3000 sekian, saya pribadi mending dijadikan 1 artikel. Daripada jadi part 1, part 2, dst.
Tapi kalau topiknya luas, panjangnya lebih dari 5000, saya pisah. Contohnya yang saya pisah seperti panduan SEO ini (http://panduanim.com/seo/). Mustahil semuanya digabung jadi 1 artikel.
Nggak ada pro dan kontra, pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.
Herman
Mirip sama yang diajarkan dosen di kampus sewaktu mata kuliah IT dulu. Mau buat 1 artikel sudah sama kayak buat mini skripsi, perlu sumber-sumber data yang valid; tidak hanya dari sumber media online, juga dari media cetak (buku-buku). Lalu di rangkum jadi 1 dengan kalimat sendiri. Tidak asal nulis. Tidak semua blogger bisa melakukan itu.
Yang paling sial setelah menguras tenaga, hasilnya trafiknya malah kalah sama 1 artikel pendek, namun viral, tentang porno artis. wkwkwk.
Wisnu
Assallammualaikum teman2 IM, saya sangat bersyukur sekali bisa nemu link web ini, bagi saya yang nubie di dunia IM, setelah saya ikuti email2 ini luar biasa banget, apa yang saya pertanyakan selalu ada jawabannya, dan Ilmu ini dibagikan secara gratis, smg Allah membalas kebaikan mas Darmawan beserta keluarga yang memberikan ilmu ini tanpa pamrih. Thanks a lot mas Dermawan Master, Coach.. Amazing…
Hadi Suwantoro
Pak Guru Darmawan, Ada satu pertanyaan pak. Pada bagian “influencer” dijelaskan satu teknik dimana kita bisa menghubungi influencer secara langsung. Nah penawaran apa yang pernah bapak berikan kepada influencer tersebut sehingga bersedia mempromosikan konten yang sudah kita tulis.
Darmawan
Ada banyak jenis sebetulnya, salah satunya kita masukkan nama mereka di dalam konten kita. Lebih jelasnya ada di artikel ini http://panduanim.com/mempromosikan-konten/
Yuswardy
Sungguh saya banyak mendapatkan ilmu IM dari situs ini. Situs ini memang jelas beda dari situs panduan IM lainnya. Bisa dibilang isinya daging melulu. Gak ada tulangnya. ^_^
Saya bahkan berpikir dan ingin bertanya , “Untuk menyiapkan satu artikel sedalam ini bahasannya, butuh berapa lama waktunya ya?”
Mata Wong
Pertanyaanya, apa perlu semua konten harus ditulis panjang lebar?
Karena kebanyakan netter cuman melihat poin-poin penting kontenya saja.
misalkan 1 konten dengan 500 kata tetapi isinya to the point.
dan 1 konten dengan 1000 kata, poin pentingnya di tempatkan di bagian pertengahan.
lebih baik yang mana pak? okelah, mungkin konten dengan sedikit kalimat terkesan membosankan. Akan tetapi kita harus mengejar target, yaitu visitor yang notabenya seperti tadi, hanya melihat poin utamanya.
Jadi intinya according to the niche ya? ato gimana pak?
Dan, saya benar-benar pusing 😀 Tulisan ente mantep bener pak.
Darmawan
Masalahnya, artikel 500 kata itu kebanyakan nggak ada isinya, cuma basa basi. Coba aja dicopy mas artikel saya di atas, lalu potong sampai 500 kata… apakah semua materi bisa masuk atau nggak.
Daniel
Halo Mas Darmawan.
Artikel yang mas buat berkualitas hampir sama dengan kualitas konten Backlinko.
Metode yang mas jabarkan pun benar benar perkembangan dari tehnik yang disebut oleh Brian Dean sebagai “Skyscrapper Technique”.
Menurut saya tehnik ini sangat efektif.
Saya mau menambahkan sedikit ya mas Darmawan untuk pembaca Panduan IM/
Bagi yang misalnya cukup malas melakukan riset. Anda bisa langsung mengetik di google untuk kata kunci anda.
Terus buat konten yang lebih baik, lebih panjang, lebih berkualitas, dengan desain yang lebih wah, daripada kompetitor anda.
Pakai tehnik ini supaya anda bisa jadi nomor 1 di google, dan sesuai dengan tujuan marketing anda masing masing.
Semoga Bermanfaat 🙂
Salam,
-Daniel
Akumara
wah, beruntung sekali saya bisa bertemu dan berkunjung di blog anda mas dermawan,..
jujur saya sangat kagum melihat artikel anda mas,.. kog bisa,kenapa?
karena menurut saya, semua tutorial yang ada di blog ini sangat lengkap dan berbobot sekali,.. takjup saya.. 🙂 <3 🙂 hehee,,sharing2 aja..
baru kali ini saya membaca artikel sampai berjam-jam tanpa rasa bosan..
mungkin ini adalah jalan yang dapat saya ambil untuk dijadikan bahan pembelajaran kedepanya agar lebih maju dan sukses,..
dan untuk mas dermawan semoga kedepanya makin sukses, serta dapat memberikan wawasan dari pengalamanya kepada orang2 awam,..
salam terimakasih dari saya..
Rangga
Mas Darmawan, pernyataan anda bahwa “artikel 500 kata itu kebanyakan nggak ada isinya” itu sama sekali gak benar!!!
Tuh kontennya detik.com, bahkan sangat banyak yang hanya 200-300 kata tapi Alexa nya nembus 210.
Panduan IM Alexa= 48582
detik.com Alexa= 210
48582/210=218
Itu artinya anda harus berusaha sebanyak 218 kali lagi baru bisa menyamai detik.com
Padahal artikel2 di detik.com itu hampir semuanya hanya berkisar antara 200-300 kata. Kenapa saya tahu? ya karena saya pembaca setianya.
Namun tidak adil jika membandingkan situs panduan dengan situs portal berita, maka dari itu membandingkan detik.com dgn panduanim.com sangat tidak fear.
Namun yang ingin saya komentari di sini adalah Tidak semua Artikel berkualitas itu harus = panjang. Karena jika itu persyaratan berkualitasnya sebuah artikel maka pasti tidak akan ada yang mau berkunjung ke detik.com, uwong artikelnya hanya 200-300 kata kok, ya nggak ada isinya donk?! nggak berkualitas donk?! bukankah begitu menurut anda?
Namun kenyataannya?
“Sebagus apapun artikel kalau terlalu panjang ujung2nya orang NGEH”.
Jadi kesimpulannya:
“Berkualitas tidaknya artikel bukan dari panjangnya tapi seberapa bermanfaatnya artikel tersebut untuk orang lain. Artikel panjang tidak selalu identik dengan bermanfaat dan artikel pendek pun tidak selalu identik dengan isinya kosong.”
Tuh buktinya detik.com, artikel pendek2 tapi alexa nembus 210.
Darmawan
Ini salah paham yang paling umum.
Detik itu situs berita, yang namanya berita wajar kalau pendek.
Sedangkan kalau kita buat konten untuk tujuan blogging dan content marketing, biasanya topiknya lebih “mendalam” daripada berita. Sehingga kalau cuma 200-300 kata pasti tidak ada isinya.
Untuk perbandingan, silahkan coba copy salah satu artikel dari situs ini ke Microsoft Word atau WordPress, lalu potong sampai 200 kata, lihat seberapa dalam materi yang bisa dipelajari.
FRMYG FRZ
setuju …. harus dibedakan antara berita dan artikel.
Endang
Assalamualaykum, salam Kenal Mas Darmawan
Saya Endang ermanto. Sudah beberapa artikel yang saya baca di Website ini
dan dari beberapanya ada yang ingin saya tanyakan
1. biasanya dalam SEO ktk ingn membuat konten dipastikan riset keyword dari Google planner, Tapi setelah saya baca di panduanim.com … Seberapa penting hal itu mas?
2. Kl ini termasuk konten kreatif, Berapa perbandingan yang baik anataraa konten kreatif dengan konten yg berdasrkan keywordplanner
** maaf kl bahasanya bnyk yg gak jelas, krn masih awam
Terimaksi. Salam kenal
endangermanto.com
Darmawan
1. Keyword itu (sangat) penting. Tapi jangan cuma membuat artikel berdasarkan keyword planner. Hasilnya bakal jadi itu-itu aja.
2. Jangan bergantung dengan keyword planner. Lihat berdasarkan apakah topik artikel tersebut bakal bermanfaat untuk pembaca atau tidak. Kalau ternyata ada suatu topik yang sepertinya bermanfaat, tapi volume pencariannya 0, tulis aja…
Amik
Mas Darmawan, Saya baca diatas konten yang berisi gambar akan lebih banyak dilihat daripada konten tanpa gambar. Dan metode ini sudah saya terapkan di blog saya. Hasilnya konten lebih menarik dilihat bisa menjelaskan suatu konten dari gambar tersebut. Tetapi saya memiliki kendala dalam pengambilan gambarnya sehingga Konten2 yang saya terbitkan memakai gambar yang ada di Google (bukan dari labeled for reuse) dan tanpa saya sebutkan sumber gambar tersebut. Apakah hal ini dibolehkan Mas, soalnya kalo setiap Konten yang akan saya terbitkan harus menggunakan gambar saya kesulitan utk membuat gambar hasil karya sendiri dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Darmawan
Kalau ambil dari website lain, kasih link ke sumbernya. Jangan cuma tulisan yang nggak bisa diklik, mesti link yang aktif… daripada kena masalah
yudhi megananda
Pantesan aja blog saya nggak pernah rame mas, saya nggak pernah pake metode KTP ini, asal sikat aja pas lagi mood-nya nulis keluar, pas lagi ditolak sama client bikin curhat 🙂 Sejauh ini, dari beberapa artikel yang saya baca mengenai penulisan di blog, metode KTP ini yang paling lengkap dan masuk nalar untuk segera saya praktekkan. Terimakasih untuk sharing-nya.
Edward Rhidwan
Terima kasih pencerahannya mas D.
Saya sudah membaca beberapa artikel panduan di blog ini, dan semuanya membuat saya amaze. Seperti dapat petunjuk jelas di tengah hiruknya rimba jagad maya. hehe. tapi benar, pengalaman saya setiap kali googling mencari panduan tentang blogging, Panduan IM-lah yang pada akhirnya memberikan solusi. Yang lain cuma bikin tambah pusing.
Setelah saya amati artikel-artikel di blog ini meski pada dasarnya adalah panduan/tutorial, tapi yang diajarkan bukan hanya tentang hal-hal tekhnis tapi juga tentang mindset dan manajemen yang baik. Sementara diluaran sana bertebaran artikel tutorial yang isinya cuma berupa hal-hal tekhnis. Sekali lagi saya apersiasi untuk itu.
Termasuk artikel tentang penulisan metode KTP ini. Saya jadi semakin paham bahwa memang blog adalah tentang konten. karena itu kualitas konten adalah yang paling utama.
Tapi saya punya pertanyaan mas D, tentang waktu dan jadwal update konten. Seperti apa yang sebaiknya? Mengingat untuk membuat satu artikel saja butuh waktu yang cukup lama, belum lagi untuk mempromosikan konten itu juga rasionya harus lebih banyak. maka berapa kali sebaiknya seminggu kita update konten?
Saya sendiri sebelumnya ingin komit untuk mengupdate blog 3 kali seminggu. tapi setelah baca pencerahan di blog ini, rasanya mungkin akan saya pikir-pikir lagi.
terima kasih sekali lagi 🙂
Salam kenal. Saya Edward dari BlogPengembanganDiri.Com
Darmawan
Tergantung kemampuan. Kalau 1 artikel selesai dalam 2 hari, berarti bisa 3x seminggu.
sergius leski
Kira-kira seminggu yang lalu saya terdampar di blog ini dan isinya sungguh luar biasa. Saya lalu hampir memutuskan untuk membuat blog baru lagi dengan materi yang ada di blog ini. Tapi setelah saya renungkan, akhirnya saya memilih untuk memaksimalkan blog lama saya saja.
Berbekal tips dari beberapa artikel di blog ini saya mencoba memperbaiki beberapa postingan di blog saya (sejauh ini baru 2 yang jadi).hehehe… yang jadi pertanyaan besar saya adalah
1. Apakah ada resikonya kalau kita mengubah judul postingan yang sudah bertahun-tahun di buat dan menjadi salah satu pendatang trafik terbesar bagi blog kita?
2. Setelah kita mengedit postingan kita, apakah perlu kita merender ulang postingan tersebut dengan google webmaster?
Ini karena saya sedang dan merencanakan untuk mengedit 10 postingan popular di blog saya.
Mohon pencerahannya mas.
Terima kasih mas, materi di blog ini membuat saya bersemangat untuk menulis.
Darmawan
1. Resikonya peringkat jadi lebih bagus (kalau diubah jadi lebih bagus)
2. Nggak perlu
Wahyu
Jujur saja saya sangat termotivasi setelah membaca artikel ini. Sudah sejak lama saya mencari artikel mengenai panduan dalam menjadi seorang bloger namun belum sekalipun menemukan kepuasan setelah membacanya, bahkan setelah tidak ada perubahan yg saya alami saya mulai malas untuk menulis artikel karena hanya akan membuang-buang waktu tanpa mendapat pengunjung. Saya sangat berterima kasih kepada bang darmawan karena memberikan sebuah percikan api untuk membakar semangat dalam membangunkan kembali sebuah blog yang telah lama mati suri.
Dewi Andhiani
Alhamdulillah, baru 2jam saya belajar sendiri buat web…untuk apa? Hanya ingin menulis….ngilerrr kalo sudah membaca dan ingin meniru orang2 yg menulis dg apik dg tambahan gambar yg menyentuh hati.
Sudah itu bingung…harus memulai dari mana…sekali lagi alhamdulillah bertanya mbah google bertemulah dg web mas Darmawan ini….kereeen, bukan cuma bahasa yg ringan tapi berbobot isinya…to the point…setiap penjabarannya langsung bisa ditangkap dengan usia emak2 ky saya ini…😂
Selama ini saya cuma iseng nulis di fb, share artikel orang.. dan ga punya file untuk melihat tulisan2 dulu. Rasanya ga punya warisan kenangan untuk anak-anak saya nanti….
Dengan membaca paparan mas Darmawan, jalan itu terlihat jelas…saya harus memulai dari mana, seperti apa….
Terima kasih mas Darmawan, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan semoga Allah memudahkan langkah saya… Aamiin… Jazakallah khairan katsiran