Kata orang, SEO itu bukan ilmu pasti.
Maksudnya, mereka tidak bisa menjamin bahwa website atau konten yang mereka buat bisa masuk ke halaman 1 di Google.
Atau bahkan jadi peringkat 1.
Walaupun katanya kontennya sudah berkualitas.
Lalu di sisi lain ada konten yang jelek, tidak berkualitas, tapi bisa di peringkat 1 mengalahkan website-website yang lebih bagus.
Gara-gara ini, banyak yang menganggap SEO itu untung-untungan.
Tapi tidak benar.
Ada cara yang bisa kita lakukan untuk menjamin 100% keyword yang kita incar masuk ke halaman 1, bahkan jadi peringkat 1.
Saya akan buka semua rahasianya.
Ada cara supaya kita bisa PASTI masuk halaman 1, ini beberapa studi kasusnya…
Di blog dan forum tentang IM, saya sering lihat orang-orang menjual ebook atau jasa SEO yang katanya bisa “memaksa” Google supaya kita jadi peringkat 1.
Seakan-akan website kita bisa jadi peringkat 1 dalam sekejap.
Biasanya bohongan…
…kebanyakan isinya cuma teknik SEO dasar atau teknik black hat yang resikonya tinggi.
Tapi sebetulnya ada. Ada cara yang bisa kita lakukan untuk pasti masuk ke halaman 1 Google. Saya tidak bilang mudah, tapi bisa.
Ini peringkat beberapa konten di PanduanIM:
Peringkat 1 untuk keyword “peluang usaha” dengan volume pencarian lebih dari 60 ribu. Artikel ini juga mendapatkan peringkat 1-2 untuk keyword “peluang bisnis” (20 ribu).
Peringkat 1 untuk keyword “belajar SEO” dengan volume pencarian lebih dari 3000. Bersaing dengan orang-orang yang ahli mengenai SEO.
Peringkat 2 untuk keyword “bisnis online” dengan volume pencarian lebih dari 60 ribu.
Peringkat 2 untuk keyword “cara membuat blog” dengan volume pencarian lebih dari 100 ribu.
Masih ada lagi sebetulnya, tapi di atas ini merupakan beberapa yang persaingan dan volume pencariannya cukup tinggi.
Ada 3 hal yang perlu saya beritahu:
- Saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun untuk menggunakan jasa SEO, backlink, kontes SEO, dsb. Semuanya dilakukan sendiri
- Saya tidak menggunakan teknik black hat seperti membuat PBN, blog zombie, dan/atau software pembuat backlink
- Sampai masuk ke halaman 1, konten-konten di atas membutuhkan waktu antara 2-5 bulan
Intinya, cara ini 100% aman dari penalti…
…dan bisa dilakukan oleh semua orang.
Saya tidak bilang bahwa cara ini sangat mudah, tapi saya yakin ini bisa dilakukan oleh semua orang kalau mereka mau sedikit berusaha.
Mari kita mulai.
1. Cari tahu jenis konten yang dibutuhkan untuk keyword yang anda pilih
Konten itu bukan cuma artikel, ya kan?
Tapi karena artikel itu jenis konten yang paling mudah, biasanya orang-orang selalu membuat konten dalam bentuk artikel untuk keyword apapun.
Ini yang bahaya.
Google tahu konten apa yang dibutuhkan untuk sebuah keyword.
Kalau misalnya dalam suatu keyword ternyata yang dibutuhkan itu konten berupa halaman produk, video, atau tool, maka konten artikel tidak akan bisa mendapatkan rangking 1.
Meskipun kualitas artikelnya tinggi.
Ini sudah dibahas lebih lanjut dalam panduan memahami search intent. Kalau anda belum baca, saya sarankan baca sekarang juga.
Sederhananya seperti ini:
Contoh, keywordnya “beli laptop asus”
Orang yang menggunakan keyword tersebut pasti ingin membeli laptop dengan merek Asus, bukan ingin mencari artikel yang berisi panduan membeli laptop.
Maka ini termasuk keyword jenis transactional.
Sehingga, hasil pencarian dengan keyword tersebut pasti berupa halaman produk dari toko online.
Lihat saja:
Tidak ada satupun yang berupa artikel. Hampir semuanya halaman produk atau halaman kategori dari toko online.
Contoh lainnya, keyword “promo tiket pesawat”
Ini hasil pencariannya:
Sama, tidak ada satupun yang berupa artikel.
Jadi kalau anda membuat artikel yang berisi promo tiket pesawat, tidak akan pernah masuk halaman 1.
Maka dari itu, jangan sampai salah buat konten.
Kalau website anda berupa ecommerce/toko online…
Tambahan 1 hal, kalau anda pemilik toko online.
Biasanya toko online mengincar keyword-keyword dengan intent transactional (beli laptop, beli baju batik, dll.) seperti contoh pertama tadi.
Pemilik toko online biasanya ingin supaya halaman produknya yang masuk ke peringkat 1.
Tapi ada 1 masalah:
Keyword transactional biasanya sudah dipenuhi oleh ecommerce dan marketplace raksasa seperti Lazada, BukaLapak, Tokopedia, Bhinneka dll.
Saingannya berat, apalagi untuk produk yang umum.
Nah, kalau toko online anda hanya mengincar keyword-keyword transactional maka akan sangat sulit untuk bisa masuk ke halaman 1.
Apalagi kalau anda tidak ingin mengeluarkan biaya promosi seperti para raksasa ini.
Maka dari itu, ini saran saya:
Buatlah konten yang bersifat informasi dan isinya sesuai dengan produk/jasa yang anda jual.
Bisa dalam bentuk artikel, video, atau konten lainnya.
Pokoknya supaya website anda bernilai.
Ini karena konten informasi itu bisa dishare melalui social media, forum, atau blog milik orang lain, sedangkan halaman produk sangat jarang.
Karena website kita bernilai dan sering dishare, maka Google akan menganggap website kita reputasinya bagus.
Setelah itu, peringkat halaman produk juga akan ikut naik.
Ada manfaat lainnya: konten juga bisa membantu meningkatkan penjualan.
2. Pahami faktor yang mempengaruhi peringkat di Google
Yang sudah kenal dengan SEO pasti langsung jawab: “Backlink”.
Memang betul, backlink memang faktor utamanya…
…tapi tidak sesederhana itu.
Backlink memang bisa mempengaruhi peringkat website, tapi TIDAK SEMUA backlink bisa mempengaruhi peringkat. Bahkan kalau salah justru pengaruhnya negatif.
Backlink itu tidak sama semua.
Jenisnya berbeda-beda, kualitasnya juga berbeda-beda.
Sebelum itu, mari kita bahas dulu faktor-faktor apa saja yang tidak berpengaruh dan bisa berdampak negatif. Supaya anda tidak salah langkah.
Ini yang tidak berpengaruh dan bahkan bisa berdampak negatif:
- Menggunakan bold/italic/underline di keyword
- Menulis keyword beberapa kali di konten
- Banyak heading (H1, H2, H3,…) yang mengandung keyword
- Share konten otomatis ke social media
- Memasang backlink di komentar blog, social bookmarking, guest book, dan sejenisnya
- Membuat backlink dari web 2.0, Private Blog Network (PBN), dan blog zombie
Saya sering mendapat pertanyaan dari pembaca, keywordnya harus muncul berapa kali di 1 halaman… headingnya harus berisi berapa keyword… harus ada berapa internal link…
…jangan terlalu pusing dengan itu, tidak terlalu berpengaruh.
Mengenai backlink, jenis yang nomor 5 sekarang sudah tidak berpengaruh sedangkan nomor 6 bisa berpotensi menyebabkan penalti.
Lebih lanjut mengenai backlink bisa dibaca di artikel ini.
Itu yang kurang bagus…sekarang mari kita bahas yang bagus.
Keyword di URL & judul halaman
Ada on-page SEO, ada off-page SEO. Untuk on-page SEO (selain keyword research dan pembuatan konten), sebetulnya tidak banyak yang perlu kita lakukan.
Fokus di 2 hal ini saja.
Jadi kalau keyword yang anda pilih misalnya “belajar presentasi”, maka sertakan keyword tersebut di dalam judul halaman dan di URL-nya.
Jangan terlalu banyak buang-buang waktu di on-page SEO, apalagi kalau website anda bentuknya sederhana (blog misalnya).
Backlink kontekstual dan editorial dari website dengan reputasi tinggi
Waduh istilahnya bikin pusing.
Saya tadi bilang ada banyak jenis backlink, beberapa yang tidak bagus sudah disebutkan di atas.
Inilah jenis backlink yang mampu meningkatkan rangking website anda secara drastis. Bahkan kalau anda hanya punya 1.
Pengertiannya dulu:
Backlink kontekstual adalah backlink yang muncul di suatu bagian halaman website yang membahas topik tertentu. Misalnya di dalam artikel tentang sepakbola ada link ke website lain, berarti link tersebut termasuk backlink kontekstual dalam topik sepakbola.
Backlink editorial artinya backlink yang diberikan atas kemauan si pemilik website sendiri. Bukan karena imbalan (uang, barter, dll.), melainkan karena mereka benar-benar ingin merekomendasikan website/konten anda.
Pahami baik-baik…
Sederhananya, ada 1 perbedaan yang mendasar antara backlink yang bagus dan yang tidak bagus:
Backlink yang bagus diberikan oleh orang lain atas kemauan mereka sendiri. Sedangkan backlink yang kurang bagus itu yang kita buat sendiri.
Oh ya, anda mungkin pernah dengar kata orang yang bilang bahwa kita harus mendapatkan puluhan atau ratusan backlink supaya bisa masuk halaman 1 Google.
Tidak benar.
Kalau backlinknya berkualitas, kita bisa jadi peringkat 1 hanya dengan 1-2 backlink.
Artikel-artikel di PanduanIM dalam screenshot yang saya tampilkan di atas tadi rata-rata hanya mendapatkan 5, bahkan ada yang kurang.
Kalau anda sudah mendapatkan ratusan backlink tapi belum masuk halaman 1, berarti backlinknya salah.
Faktor kepuasan pengunjung
Ini faktor yang penting, tapi sering diabaikan.
Mari kita berlogika…
Google itu sebuah bisnis, mereka punya saingan (Bing, DuckDuckGo, dll).
Gimana coba caranya supaya mereka bisa unggul dari saingannya? Gampang, caranya dengan memberikan hasil pencarian yang memuaskan bagi para penggunanya.
Betul nggak?
Kalau kita sebagai pengguna tidak puas dengan Google, lama-lama bakal pindah ke search engine lain.
Makanya Google pasti akan selalu berusaha supaya hasil pencarian yang dimunculkan memuaskan buat kita, supaya kita tidak beralih ke produk lain.
Oke, tapi gimana caranya supaya puas?
Tampilkan website yang tampilannya tidak membuat frustrasi, yang loadingnya tidak lambat, dan kalau dibuka dari mobile berikan yang mobile-friendly.
Dan 1 lagi yang paling penting:
Website yang kontennya paling berkualitas.
Kalau anda sekarang sudah punya website, bayangkan dari sudut pandang para pengunjung. Kira-kira mereka akan puas atau tidak dengan website anda?
Kalau puas, berarti bagus.
Kalau belum, tingkatkan lagi.
3. Buat konten yang bisa mengundang backlink (dengan 8 resep ini)
Dari penjelasan di atas, kita sudah sepakat bahwa backlink kontekstual & editorial itu yang paling besar efeknya.
Tapi coba kita berpikir ulang…
…kenapa sih orang-orang masih suka cari backlink dengan cara submit ke social bookmarking, guest book, komentar blog, dan teknik black hat padahal tidak bagus?
Ada 2 alasan:
Pertama, karena mudah.
Tinggal submit langsung dapat backlink.
Padahal tidak juga. Susah, karena pengaruhnya sangat kecil. Jadi anda mesti submit ke ratusan atau ribuan website baru efeknya mulai kelihatan
(itu pun kalau belum kena penalti).
Kedua, karena tidak ada yang mau memberikan backlink.
Kalau anda seorang pemilik website (terutama blogger), pasti paham maksud saya. Tiap kali bikin artikel, tidak ada sama sekali yang mau memberikan backlink.
Saya juga dulu begitu…
Jadi daripada backlinknya nol, mending submit ke social bookmarking, komentar blog, dll…
Inilah yang akan kita bahas sekarang.
Untuk itu, ada 1 hal yang harus anda pahami dulu:
Wajar kan, coba bayangkan:
Di suatu tempat ada seorang blogger yang tidak anda kenal. Si blogger ini membuat artikel yang biasa-biasa saja, tidak ada istimewanya…
…apakah anda sebagai pemilik website akan rela memberikan backlink?
Mustahil.
Ngapain juga ngasih backlink, ya kan…kontennya biasa aja…
Maka dari itulah kita butuh 8 resep ini.
8 resep ini kalau kita gunakan, konten kita akan jadi luar biasa. Lebih bagus, menarik, berkualitas, daripada konten lain. Lebih istimewa.
Sehingga konten kita punya peluang besar untuk mendapatkan backlink.
Inilah dia:
Resep 1 – Topik yang bisa dijadikan referensi
Beberapa hari yang lalu saya chatting dengan beberapa teman saya di salah satu grup, ngobrol tentang web programming.
Lalu muncul istilah “front-end” dan “back-end”.
Kemudian ada yang tanya artinya apaan.
Ini kalau dijelaskan lengkap bakal panjang.
Karena kita lagi chatting, males kan ngetik panjang-panjang.
Kemudian supaya gampang, salah satu orang di grup chatting ini menaruh link ke artikel yang berisi pengertian dan penjelasan 2 istilah tersebut.
Itu maksud dari “topik yang bisa dijadikan referensi”.
Artikel tersebut direkomendasikan karena bisa membantu untuk menjelaskan tentang suatu hal.
Cerita di atas memang bukan backlink, tapi kasusnya berlaku:
Misalkan ada blogger yang menulis artikel, dia perlu menjelaskan sesuatu yang tidak terlalu berhubungan dengan topik utamanya. Daripada menulis panjang lebar, dia bisa merekomendasikan konten anda sebagai referensi.
Ketika direkomendasikan oleh orang lain, kita mendapat backlink.
Jadi, pilihlah topik yang bisa dijadikan referensi.
Resep 2 – Mengandung data/statistik yang terpercaya
Alex Turnbull dalam artikelnya di Buffer menyebutkan bahwa (judul) artikel yang mengandung data mendapatkan lebih banyak pembaca daripada yang tidak.
Bedanya sampai 42%:
Bagi orang-orang yang membuat konten, data bisa membuat konten mereka jadi lebih terpercaya dan lebih menarik. Sehingga lebih banyak pembaca.
Nah, kalau kita menyediakan data, maka data tersebut bisa dikutip oleh orang lain.
Ketika data tersebut dikutip, mereka akan memberikan backlink.
(seperti yang saya lakukan barusan untuk menunjukkan data di atas)
Contohnya lagi, lihat artikel dari Tech in Asia ini:
Di dalam artikel ini, si penulisnya mengutip data jumlah pengguna social media di Indonesia (datanya berasal dari sumber lain).
Lihat backlinknya:
Ada 28 backlink dari 13 domain.
Kalau dilihat, backlink-backlink ini berasal dari orang-orang yang mengutip data yang mereka cantumkan di artikel tersebut.
Jadi, dengan mencantumkan data kita bisa mendapatkan backlink.
Pertanyaannya, bagaimana cara mendapatkan/membuat data?
Ini beberapa cara yang paling mudah:
- Lakukan survey online dengan Google Forms, sebarkan ke komunitas online
- Lakukan analisa terhadap sesuatu di dalam website/bisnis anda sendiri
- Kutip data dari website lain, jangan lupa sertakan sumber
Resep 3 – Kebanggaan atas identitas pribadi
Untuk menjelaskan maksudnya, saya akan gunakan contoh.
Misalkan kalau saya ini seorang Bonek (pendukungnya klub Persebaya), lalu saya baca artikel ini dari IDNTimes:
Pasti bakal saya share.
Orang-orang yang bangga dengan identitasnya sebagai Bonek akan membagikan artikel tersebut kepada teman-temannya ke social media.
Karena mereka bangga, dan mereka ingin teman-temannya tahu bahwa mereka bangga.
Itulah yang terjadi pada artikel tersebut.
Lihat saja jumlah share-nya…8500
Gila.
Itu alasannya mengapa konten yang mengandung identitas golongan atau pribadi jadi sangat populer. Karena orang-orang dengan identitas tersebut merasa bangga dan ingin terlihat positif.
Resep 4 – Lebih lengkap daripada yang lain
Lihat grafik ini:
Gambar tersebut adalah hasil analisa dari Moz terhadap panjang artikel yang mereka terbitkan di blognya.
Ternyata, artikel panjang cenderung mendapatkan banyak backlink.
Logikanya seperti ini:
Bayangkan ada artikel A dan B, topiknya sama, gaya penulisannya sama.
Artikel A cuma membahas poin-poin dengan penjelasan singkat. Sedangkan artikel B menjelaskan secara detail langkah-langkahnya, disertai gambar, contoh supaya jelas dan mudah dipahami.
Kemudian teman anda butuh informasi tentang topik tersebut.
Artikel mana yang akan anda rekomendasikan?
B, pasti.
…itulah alasannya.
Itu yang saya lakukan di artikel panduan SEO yang sekarang menjadi peringkat 1 di Google. Ini bab-bab yang ada di dalamnya:
Sebelum ini, belum pernah ada artikel dalam bahasa Indonesia yang membahas lengkap mengenai SEO dari A-Z.
Kalau orang mau belajar SEO, biasanya mereka harus buka beberapa blog, forum, atau cari di situs berbahasa Inggris.
Maka dari itu, saya membuat panduan tersebut.
Totalnya kira-kira hampir 10.000 kata.
Hasilnya, sekitar 2-3 bulan kemudian panduan tersebut menempati peringkat pertama di Google.
Resep 5 – Isinya bisa langsung diterapkan
Coba kita uji ingatan…
…apa isi berita di koran yang kemarin anda baca?
Sebagian orang yang saya tanyakan pertanyaan ini biasanya sudah lupa, sebagiannya lagi baru ingat setelah beberapa detik/menit.
Kenapa bisa lupa?
Karena sebagian besar artikel di koran itu tidak membawa dampak apapun ke dalam hidup kita. Meskipun isinya bagus, tapi tidak punya dampak yang berarti.
Makanya dalam sehari juga sudah lupa.
Sekarang bayangkan konten di website anda seperti contoh tadi.
Kalau para pengunjung website sudah lupa dengan website anda, mereka tidak akan bisa merekomendasikan website anda.
Beda dengan kasus berikut:
Akhir tahun 2014, saya tidak sengaja ketemu video yang mengajarkan cara cepat untuk mengikat tali sepatu.
Ini videonya:
Lalu saya coba ikuti panduannya, ternyata memang lebih cepat daripada cara yang saya lakukan selama ini.
Sejak menonton video tersebut sampai sekarang, cara saya mengikat tali sepatu berubah jadi persis seperti yang diajarkan.
Ini contoh “konten yang bisa diterapkan”.
Kalau konten anda bisa langsung diterapkan oleh pengunjung, mereka akan selalu ingat dengan website anda.
Seperti video di atas, sudah hampir 2 tahun tapi masih saya ingat.
Resep 6 – Membangun hubungan positif dengan pemilik website lain
Bayangkan kasus ini:
Ada 2 orang yang butuh bantuan dari anda. Kondisi permintaannya sama persis. Bedanya, yang satu dari teman baik anda, yang satunya orang tidak dikenal.
Anda cuma boleh membantu 1 orang.
Yang mana yang akan anda bantu?
Wajarnya sih teman sendiri…
Kita sebagai manusia cenderung lebih rela untuk menolong orang yang kita kenal baik, meskipun permintaannya lebih berat.
Ini juga berlaku untuk backlink.
Kita ingin mendapatkan backlink dari pemilik website lain, ya kan?
Maka anda harus menjalin hubungan positif dengan mereka. Kalau mereka kenal dengan anda, maka mereka akan lebih mau untuk memberikan backlink.
Caranya? Kita mulai dari konten kita sendiri.
Yaitu dengan memberikan backlink duluan melalui konten anda ke konten mereka.
Ini contohnya:
Di artikel tersebut saya ingin supaya pembaca paham cara membuat toko online dengan WordPress.
Karena itu, saya merekomendasikan artikel dari Dapur Uang karena isinya yang paling lengkap dibandingkan yang lainnya.
Tidak lama kemudian Mas Eka Juan, pemiliknya Dapur Uang, memasang link ke website saya juga:
Resep 7 – Memiliki aset bernilai
Semua website kejar-kejaran bikin artikel.
Akibatnya, orang-orang sudah bosan dengan sekedar artikel. Lihat saja di timeline Facebook dan Twitter, link artikel semua.
Artikel itu sifatnya “lemah”.
Kalau konten anda cuma berupa artikel, cuma huruf tanpa yang lainnya, maka konten anda lemah. Terutama karena tidak menarik dan sudah terlalu umum.
Karena itulah sebaiknya artikel selalu ditunjang aset yang lebih bernilai.
Ini yang saya maksud:
- Gambar, foto, infografis
- Video
- Tool, software, app
- Data/statistik (sudah dibahas tadi)
- File PDF: ebook, checklist, dll.
- Template, plugin
Semuanya memang lebih susah dibuat dibandingkan sekedar artikel, tapi hasilnya juga akan jauh lebih tinggi.
Dari daftar di atas, menurut saya yang paling mudah dibuat itu nomor 1 dan 5.
Menurut Neil Patel dari Quicksprout, konten infografis rata-rata mendapatkan 37.5% backlink lebih banyak daripada artikel biasa.
Bahkan sekedar foto jepretan sendiri pun lebih baik.
Lihat screenshot berikut:
Blogger-blogger Indonesia suka menggunakan gambar yang diambil dari website lain. Nah, ketika gambar ini digunakan maka mereka akan mencantumkan sumbernya.
Ketika gambar anda digunakan, anda mendapatkan backlink.
Contoh lainnya, template (misalnya template blog).
Mas Sugeng dari Sugeng.id sering bagi-bagi template gratis lewat blognya. Hasilnya, banyak yang memberikan backlink ke blognya.
Ini diurutkan berdasarkan jumlah backlink:
Lihat angka di atas, 3 dari 5 halaman yang mendapatkan backlink terbanyak berasal dari halaman download template.
Maka dari itu, sediakan “aset” di konten anda.
Resep 8 – Memicu kontroversi
Kontroversi yang saya maksud di sini bukan berarti membuat artikel yang berisi cerita palsu, cari ribut, atau yang menyebar kebencian.
Kontroversi itu maksudnya begini:
Misalnya dalam suatu topik ada 2 sisi atau lebih. Kita sebagai pembuat konten memilih dan mendukung satu sisi.
Seperti dalam SEO, ada konsep black hat dan white hat. Dalam blog ini termasuk di artikel ini saya berdiri di sisi white hat, bukan black hat. Maka dari itu para praktisi black hat SEO kadang tidak suka dengan beberapa konten di blog ini.
Jadi ada 2 pihak yang bertentangan ketika membaca konten anda.
Saat konten kita dishare, kedua sisi ini akan saling berdiskusi dan berdebat antara setuju-tidak setuju
Sehingga akan menarik perhatian banyak orang.
Contohnya dalam artikel mendapatkan uang dari blog ini.
Jumlah share-nya lumayan banyak.
Di dalam artikel itu saya menyebutkan bahwa blogger mestinya menghindari menggunakan AdSense sebagai sumber pendapatan.
Lantas artikel tersebut di-share ke komunitas AdSense.
Akibatnya, orang-orang di dalam grup jadi banyak yang mengomentari.
Ada yang positif, ada yang negatif.
Beberapa orang yang setuju dengan pernyataan saya kemudian merekomendasikan artikel tersebut lewat blognya.
Sehingga artikel tersebut masuk ke halaman 1 Google:
Padahal tidak pernah saya carikan backlink.
Perhatikan beberapa hal ini ketika membuat konten kontroversi:
- Topik dan isinya harus positif bagi satu pihak
- Jangan omong kosong, justru akan merusak reputasi anda sendiri
- Semua pernyataan yang anda buat harus masuk akal dan bisa dibuktikan
Intinya, konten anda bukan sekedar cari ribut.
Harus ada kalangan yang setuju dengan cara berpikir anda.
Misalnya kalau anda membuat artikel yang berisi kekecewaan terhadap suatu produk, isinya harus benar-benar terjadi. Bukan hanya omong kosong.
Itulah 8 resep membuat konten yang mampu mengundang backlink.
Tidak semuanya harus disertakan dalam sebuah konten, tapi semakin banyak semakin bagus.
Selain 8 hal tersebut, ada 1 lagi yang wajib:
4. Buat konten dengan kualitas lebih tinggi daripada yang ada di halaman 1 Google
Misalkan saya ingin belajar main gitar.
Lalu saya cari tutorialnya di Google.
Ternyata di peringkat 1 ada panduan yang lengkap, mudah dimengerti, dilengkapi gambar, video, dan bahan latihan. Ini panduan terbaik yang ada sekarang.
Kemudian ada seorang blogger yang mengincar keyword itu juga.
Dia buat 1 artikel, judulnya “Cara Belajar Main Gitar”.
Di dalam artikel ini cuma ada tips-tips singkat, tanpa tutorial, tanpa gambar, tanpa video. Hanya ada tulisan sepanjang 500 kata.
Kalau anda pernah belajar gitar, pasti tahu bahwa 500 kata sangat tidak cukup untuk menjelaskan cara bermain gitar.
Nah, pertanyaannya:
Secara logika, apakah mungkin artikel 500 kata buatan si blogger ini mengalahkan konten yang sudah ada di halaman 1 tadi?
Hampir mustahil…
…kecuali kalau entah bagaimana caranya dia bisa memanipulasi Google.
Konten yang lengkap tadi pasti lebih banyak direkomendasikan, lebih banyak mendapatkan backlink, dan lebih disukai oleh orang banyak.
Inilah mengapa kualitas itu yang nomor 1.
Di atas tadi kita sudah lihat ada 8 resep untuk mendapatkan backlink. Kalau konten yang anda buat tidak lebih berkualitas daripada yang sudah ada sekarang, semua resepnya sia-sia.
Sekarang kita akan belajar bagaimana membuat konten berkualitas.
Caranya?
Dengan metode KTP.
Secara singkat, inilah 3 langkah yang akan anda lakukan untuk membuat konten berdasarkan metode tersebut:
- Kumpulkan artikel-artikel terbaik dalam topik yang sama
- Tingkatkan isinya supaya artikel kita jadi yang terbaik
- Promosikan ke orang yang tepat (dibahas dalam poin 5 di bawah)
Sekarang akan kita bahas nomor 1 dan 2 dulu.
Supaya lebih mudah dipahami, saya akan menggunakan panduan SEO dari PanduanIM sebagai studi kasus. Artikel ini ada di peringkat 1 untuk kata kunci “belajar seo”
Studi kasus: proses pembuatan artikel panduan SEO
Kita analisa dulu keyword utamanya: “belajar seo”.
Yang jelas, orang yang melakukan pencarian dengan keyword ini pasti ingin belajar, bukan membeli kursus atau jasa SEO.
Keyword ini butuh konten berupa panduan, bisa berupa artikel, ebook, atau video. Saya pilih yang paling mudah dibuat, yaitu artikel.
Langkah 1 – Mengumpulkan artikel-artikel dalam topik yang sama
Ini tahapan wajib. Meskipun anda sudah paham dengan apa yang akan anda tulis, tapi anda tetap perlu mencari artikel-artikel lain dalam topik yang sama.
Tujuannya:
- Supaya tahu materi apa saja yang perlu dibahas
- Supaya tahu seberapa kualitas konten yang ada di halaman 1, supaya kita bisa membuat yang lebih baik lagi
Karena itu saya cari di Google dengan keyword “belajar seo”.
Kemudian semua website di halaman pertama saya catat di Google Sheets (bisa juga di Excel), beserta keterangannya.
Ini catatannya:
Hasilnya kurang memuaskan.
Belum ada panduan yang benar-benar terstruktur dari dasar sampai tuntas.
Kalau saya ini seseorang yang ingin belajar SEO, maka kelima website tersebut sepertinya tidak akan bisa membuat saya jadi benar-benar paham.
Artinya:
- Peluang untuk menjadi peringkat 1 terbuka lebar, karena saya yakin bisa membuat konten yang lebih baik
- Artikel-artikel di hasil pencarian tadi tidak bisa dijadikan patokan
Karena itu, saya beralih ke kata kunci Inggris “seo guide”.
Jauh lebih bagus:
Kelima konten ini yang saya jadikan tolak ukur.
Terutama 2 artikel dari Moz dan QuickSprout yang sekarang memang sering dijadikan tempat rekomendasi untuk mulai belajar SEO.
Dalam tahap ini, bayangkan anda yang ingin belajar…
…dengan demikian anda bisa tahu apa kekurangan dan kelebihan dari masing-masing konten.
Langkah 2 – Buat struktur konten yang lebih bagus lagi
Setelah membaca-baca berbagai panduan SEO dalam 2 bahasa ini, saya bisa tahu seperti apa yang bagus dan seperti apa yang kurang bagus.
Saya juga bisa tahu materi apa yang sebaiknya dibahas dan tidak dibahas.
Setelah itu, disusunlah strukturnya:
Supaya kualitasnya lebih bagus, maka saya buat supaya:
- Materinya lebih lengkap daripada yang lain dalam B. Indonesia
- Bisa langsung diterapkan oleh pembaca
- Formatnya lebih enak untuk dibaca
- Ada aset berupa file PDF yang bisa didownload
Dari 8 resep di atas, 3 di antaranya disertakan dalam panduan SEO yang saya buat.
Itu sebabnya artikel ini bisa menjadi peringkat 1.
Hati-hati dalam tahap ini:
Kalau anda membuat artikel berbahasa Indonesia dan menggunakan artikel Inggris sebagai patokannya (seperti yang saya lakukan tadi), JANGAN membuat artikel terjemahan.
Selalu buat konten yang berbeda dan lebih baik.
Kalau anda langsung menerjemahkan dari Bahasa Inggris, tidak akan bisa masuk ke halaman 1 karena kemungkinan besar sudah ada orang lain yang menerjemahkan juga.
Akan dianggap sebagai duplicate content.
Tips untuk website ecommerce
Tadi sudah saya jelaskan apa yang harus dilakukan oleh website ecommerce; membuat konten informasi, supaya websitenya bernilai bagi pengunjung.
Ada 1 hal lagi:
Buat supaya halaman produk anda lebih bagus daripada website lain.
Misalnya sediakan foto yang bagus, penjelasan produk yang menarik (bukan asal copy-paste), tampilkan review dari pembeli, dan berikan “aset” berupa kupon diskon.
Intinya buat mereka lebih puas ketika berkunjung.
5. Promosikan konten sampai masuk ke halaman 1
Saya tekankan kata sampai.
Ini sekilas percakapan yang betul terjadi di Facebook antara saya (D) dengan seorang pembaca (P):
P: Mas Darmawan, saya sudah buat konten berkualitas sesuai yang diajarkan di PanduanIM, tapi sudah sebulan lebih kok belum masuk halaman 1 juga?
D: Apa kontennya sudah dipromosikan?
P: Sudah mas
D: Gimana cara promosinya?
P: Saya post di Facebook, Twitter, Google+
D: Itu aja?
P: Iya baru itu aja
Pertanyaan-jawaban semacam ini sering saya terima lewat Facebook atau email dari pembaca.
Ada yang tau salahnya dimana?
TERLALU singkat!
Promosi konten itu bukan pekerjaan sekali jalan…
Semakin tinggi persaingannya, mestinya proses promosi konten semakin panjang. Bahkan kalau perlu sampai berbulan-bulan.
Sampai targetnya tercapai, halaman 1.
(tapi nggak mesti tiap hari…asal jangan ditelantarkan)
Sebagai contoh, salah satu artikel di PanduanIM ini memakan waktu 3 bulan sejak dibuat sampai masuk ke halaman 1 Google:
Sejak diterbitkan sampai masuk ke halaman 1, selama 3 bulan promosinya terus dilakukan secara rutin.
Saya tidak akan membahas semua teknik distribusi konten di dalam panduan ini, karena bakal jadi terlalu panjang…
…karena itu, silahkan menuju 3 panduan berikut:
- 13 teknik promosi konten (jangan dilewati konsepnya)
- Studi kasus: meningkatkan pengunjung blog hingga 419%
- 14+7 cara mendapatkan backlink berkualitas
Ketiga artikel tersebut wajib dipahami kalau anda ingin menjadi peringkat 1 di Google.
Tapi jangan baca sekaligus semuanya, kebanyakan.
Karena artikel ini berupa studi kasus, saya akan membahas teknik-teknik mana yang paling efektif saat saya gunakan di PanduanIM:
Membuat komunitas sendiri di social media
Waktu PanduanIM masih baru, sekitar 2-3 bulan pertama, saya coba-coba bikin komunitas sendiri di Facebook.
Ternyata hasilnya luar biasa.
Grup Facebook ini waktu pertama kali dibuat bisa mendapatkan 2000 anggota lebih dalam 1-2 hari.
Ini yang saya lakukan:
- Buat grup di Facebook
- Cari grup lain yang aktif dalam topik yang sama
- Buat konten dalam bentuk file (PDF, video, dll.)
- Post konten tersebut di grup anda sendiri
- Beritahukan konten tersebut ke grup lain, ajak mereka bergabung ke grup anda untuk mendownload kontennya
Ini lokasi menu untuk membuat grup, bagi yang belum pernah:
Kalau audiens anda bukan pengguna Facebook, alternatifnya yaitu Google+, BBM, Line@, Instagram, dll.
Bisa juga coba lebih dari 1 kalau anda punya banyak waktu.
Di grup yang saya buat, setiap kali mem-posting link baru maka ada sekitar 300-500 pengunjung ke website ini.
Lumayan kan?
Semakin banyak pengunjungnya, semakin tinggi juga peluang kita mendapatkan backlink.
Membuat expert roundup
Teknik ini sangat populer di luar negeri, tapi masih sangat jarang digunakan di Indonesia.
Expert roundup itu artikel yang isinya kumpulan opini atau tips terhadap suatu topik dari para pakar di bidangnya.
Contohnya ini:
Konten seperti ini hampir selalu mendapatkan banyak share dan backlink.
Alasannya karena para pakar yang kita sertakan di dalamnya akan ikut mempromosikan konten tersebut.
Dalam beberapa jam setelah diterbitkan, trafficnya langsung meledak:
Tidak banyak yang mau menggunakan teknik ini karena mereka malu atau takut untuk mewawancara para pakar.
Padahal sebetulnya tidak sulit, tinggal kirim email.
Guest blogging di blog yang populer
Ini cara yang menurut saya paling mudah.
Bayangkan, dengan numpang nulis di blog orang lain yang sudah populer, artinya kita akan mendapatkan:
- Pengunjung dari mereka
- Backlink yang berkualitas
Tanpa biaya, tanpa repot.
Beberapa hari setelah menerbitkan guest post, efeknya bisa langsung terlihat:
Ratusan pengunjung dalam sehari…
Dan halaman 1 dalam 7 hari:
Tapi hati-hati…
Karena guest blogging itu gampang dimanipulasi, Google mengeluarkan peringatan terhadap guest blogging yang dilakukan sembarangan.
Ini kutipan dari Matt Cutts waktu dia masih di Google:
Guest blogging is done; it’s just gotten too spammy. In general I wouldn’t recommend accepting a guest blog post unless you are willing to vouch for someone personally or know them well. Likewise, I wouldn’t recommend relying on guest posting, guest blogging sites, or guest blogging SEO as a linkbuilding strategy.
Intinya, sekarang ini banyak yang melakukan guest blogging secara massal…sehingga dianggap spam.
Maka dari itu, perhatikan hal-hal berikut sebelum melakukan guest blogging:
- Pilih blog yang reputasinya bagus (caranya? lihat sendiri dengan mata telanjang, tidak sulit)
- Jangan menawarkan uang atau imbalan lainnya
- Jangan gunakan jasa guest blogging
- Buat konten yang berkualitas untuk guest post anda
- Jangan lakukan guest blogging di banyak blog sekaligus
Sama seperti aspek SEO lainnya, kualitas lebih penting daripada kuantitas.
Kalau dilakukan dengan tepat, tidak perlu khawatir dengan resiko penalti. Banyak perusahaan startup maupun perusahaan besar yang melakukan guest blogging sebagai bagian dari strategi pemasarannya.
Bingung mulai dari mana? Lakukan ini
Itulah semua strateginya.
Sesulit apapun persaingannya, anda pasti bisa masuk ke halaman 1 kalau semua strategi di atas dilakukan dengan tepat.
Sekarang kita simpulkan semuanya jadi satu.
Sebetulnya artikel ini tadinya mau dibuat singkat, tapi entah kenapa jadi panjang karena banyak juga konsep yang perlu dibahas.
Secara sederhana, ini urutan kerjanya:
Langkah 1: Tentukan 1 topik konten atau keyword yang ingin anda incar untuk mendapatkan peringkat 1. Cari tahu konten jenis apa yang terbaik untuk keyword tersebut.
Langkah 2: Catat 5 konten teratas di halaman 1 Google, tulis poin/materi apa yang ada di dalam konten tersebut. Catat juga kekurangan-kelebihannya.
Langkah 3: Rencanakan konten anda sendiri, materinya harus lebih berkualitas.
Langkah 4: Pilih beberapa dari 8 resep yang bisa digunakan dalam konten tersebut untuk mendapatkan backlink.
Langkah 5: Buat kontennya. Jangan buru-buru, konten yang bagus memakan waktu lebih dari 1-2 hari. Pastikan konten ini jadi yang terbaik daripada yang sudah ada.
Langkah 6: Rencanakan promosinya. Buat daftar website untuk guest post, cari komunitas yang tepat, dll.
Langkah 7: Lakukan promosi secara rutin (seminggu sekali, seminggu 2 kali, terserah anda) sampai targetnya tercapai
Terakhir, kalau ada yang ingin ditanyakan seputar panduan ini, atau kalau anda sudah punya bayangan konten yang ingin dibuat, silahkan tulis di komentar. Kita diskusikan bersama.
Afif
mas Darmawan,
Saya ingin sekali membuat konten yang disertai infografis, tabel, aset berupa file (pdf/word) dan aset-aset berkualitas lainnya. Hanya saja kemampuan teknikal yang berhubungan dengan aset-aset dimaksud saya nol.
Semisal infografis, saya pertama kagum dari post Neil Patel di Problogger.net miliknya Darren Rowse. Cuma langsung gumam, “ini gimana cara buatnya ya? Harus mahir desain grafis dong.”
Atau mau naruh aset file. Gimana naruhnya di post saya? Memang sih masih blog sederhana tapi sepertinya puas kalau sampai bisa ada oleh-oleh yang bisa dibawa pulang oleh visitor blog.
Sampai sekarang blog mas Darmawan kurikulum wajib untuk otodidak blogging saya.
Terima kasih.
Darmawan
Itulah tugas utama kita, mencari solusi atau jalan keluar. Kalau kita cuma bergumam “nggak bisa…mustahil”, selamanya nggak akan bisa maju.
Di kasus ini, solusinya ada 3:
1. Belajar sendiri,
2. Bayar orang yang bisa
3. Ambil pilihan lain yang lebih “terjangkau”
Pradianto
Wah.. wah.. baru kali ini saya baca penuh satu artikel ini, biasanya cuma sekilas aja, keren banget trik nulisnya dengan memanfaatkan website luar yang sudah masuk TOP gogle. Kedepan pengen bikin website powerfull seperti PanduanIM.
Ternyata mau juga membagikan rahasia membuat artikel supaya bisa menguasai search engine. Kaget juga pas diawal membaca 6 faktor yang kurang berpengaruh di SEO yang dapat mengakibatkan website kena pinalti, coz baru sadar juga.
Kedepan harus lebih berhati-hati dalam menerapkan backlink, khususnya dari blog zombie maupun PBN. Sekali lagi terimakasih banyak atas ulasannya, sekalian ijin baca dan bookmark semua artikel yang ada di PanduanIM. Semoga Berkah !!
Muhammad Maulana Ahsan
Saya sering sekali mengalami kebingungan dalam membuat konten nya mas, sering mencari sumber informasi sana sini dan merangkumnya, tapi setelah saya baca ulang artikelnya kurang enak dibaca, jadi radak melebar 🙁
Saya pengen banget bisa nulis kayak mas yang panjang namun tidak melebar dan fokus membahas suatu topik, dan yang paling ingin saya kagumi dari tulisan mas adalah tulisanya lengkap banget, kalau saya masih mikir mikir “Kalau nanti saya tuangkan disini semua, kedepan nya saya malah bingung mau posting apa, lebih baik dipecah pecah saja lah” itu yang ada dalam pikiran saya saat mau nulis artikel panjang 😀
ya memang ini salah satu kelemahan saya, kalau menurut mas, ada tips terbaik yang bisa saya terapkan,,?
Terima kasih sebelumnya
Darmawan
Sebelum nulis artikel, tulis kerangkanya dulu. Bisa di notepad atau di kertas.
Muhammad Maulana Ahsan
Berarti sama kayak nulis buku gitu ya mas 😀
Ditulis bab bab yang mau dibahas dulu, baru dijabarkan 😀 yang jadi masalah lagi ituh, takut kehabisan bahasan jika topik blognya sempit hehe
Darmawan
Blog yang topiknya sempit atau kontennya sedikit juga bisa sukses…
Jesica-us
Terima kasih mas, pemahaman nya mmg beda dr yg lain. Saya terlanjur mengikuti cara yg salah dr pakar seo lainnya dan itu sy rasakan kalau apa yg sudah saya lakukan ternyata tdk benar.
Yugi Al
Artikelnya kontroversi banget, dulu saya selalu menekankan setelah posting artikel harus segera cari Backlink. Bahkan artikel yang ada copasnya saya coba kasih backlink terus dengan dalih “pasti bisa page one”
Namun, sudah 1 bahkan 2 bulan sejak dipublish dan cari backlink. TAPI, tidak page one page one. Ada yang page one, tapi turunnya cepat sekali. Intinya = capek.
Thanks banget buat mas Darmawan yang udah share teknik KTP dulu, saya terapkan dalam beberapa artikel (rewrite dari web yang di posisi 1-5. Bahas lengkap dan mengisi topik apa yang belum ada di artikel mereka). Bisa page one! Entah kenapa..tanpa backlink.
Tapi, tetep ada artikel yang bagi saya (yang awam di dunia blogging) belum bisa men rank dengan baik. Blog ini masih berisi 2 artikel sih, dan mengikuti teknik KTP walaupun untuk keyword yang spesifik.
Apa ada faktor lain? Untuk kasus seperti ini bagaimana ya? Apa saya harus menerapkan konsep lama dengan mencari backlink?
Darmawan
Untuk keyword yang persaingannya rendah, memang konten berkualitas tanpa backlink kadang bisa jadi peringkat 1. Tapi untuk yang persaingannya berat, mesti punya backlink.
Rijal Hidayat
Terimakasih untuk artikel panjang dan tepat target ini mas. Kebetulan saya bermain di niche otomotif. Cara saya mendapatkan backlink setelah membuat postingan adalah menanamnya di blogspot yang kontennya kurang lengkap (dalam topik artikel yang sama). Misalkan si pemilik blog menjelaskan mengenai spek mobil A lalu saya mengisi komentar dengan cara melengkapi spek lanjutan mobil A di blog tsb dengan mencantumkan link ke postingan saya di bawahnya.
Dalam kasus ini, posisi di serp yang awalnya ada di page 2 dalam waktu singkat masuk ke page1, dalam jangka 2 minggu saja langsung berada di posisi 1 hingga sekarang. Masalahnya saya masih ragu, hal ini memang berdampak positif dalam jangka waktu singkat tapi bagaimana dalam jangka waktu panjang. Imbasnya bagus atau tidak terhadap reputasi blog saya di kemudian hari. Karena pakar SEO banyak yang menjelaskan kalau mau mencari backlink dengan cara komentar minimal harus di website yang PA dan DA tinggi.
Sekarang saya sudah vakum sejenak dalam mencari backlink seperti itu karena pernah deindex sekali akibat major spam dan Alhamdulillah bisa keluar setelah ajukan banding.
Menurut Anda gimana mas? Boleh saya lanjutkan mencari backlink seperti sebelumnya atau mencari cara lain dengan mengikuti tutorial Anda di atas?
Terimakasih 🙂
Darmawan
Bisa, tapi ini masih bisa ditingkatkan lagi.
Daripada cuma kita tulis di komentar, coba hubungi si pemilik website untuk menambahkan informasinya ke artikel mereka. Link di dalam artikel jauh lebih bagus daripada di kometar.
Eka
“Saya sering mendapat pertanyaan dari pembaca, keywordnya harus muncul berapa kali di 1 halaman… headingnya harus berisi berapa keyword… harus ada berapa internal link…” poin2 itu ada di seo yoast, pernah beberapa hari yang lalu saya make seo yoast di wordpress. apa benar itu gak terlalu berpengaruh?
saya masih belum paham dengan guest blogging. apakah semacam kontributor?
Darmawan
Plugin Yoast sekarang kriteria on-page SEO nya juga sudah berubah mengikuti yang baru. Hal-hal semacam mesti tulis keyword berapa kali itu sudah nggak ada lagi di Yoast.
annisa
Dear mas Darmawan,
sayapenggemar setia di panduanim ini setiap artikel baru yang mas publish menyajikan bacaan yang menarik setiap artikelnya.. sungguh takjub,, saya sungguh heppi bacanya sambil berkaca-kaca..
akan tetapi ada 1 pertanyaan nih mas tapi sepertinya agak berbelok dengan artikel diatas karena alasannya saya masih berkutat di pemilihan niche.
ok jadi gini mas semisal saya ingin mempunyai 5 niche dalam 1 blog saya
contoh:
fashion,lifestyle,blogging,cara memasak,cara tidur 😀
nah yang saya ingin tanyakan apakah itu termasuk artikel campuran atau yang biasa blogger bilang sih blog gado-gado ya mas?
apakah pengunjungnya itu bisa tertarget atau tidak ya?
sedangkan banyak yang bilang “lebih baik pakai 1 niche saja supaya pengunjungnya benar-benar lebih tertarget.
oya 1 pertanyaan lagi ya mas, pada artikel di atas tentang Promosikan konten sampai masuk ke halaman 1.
nah bagi mas darmawan untuk gabung situs komunitas seperti forum,google+,facebook group, dsb berapakah masing2 situs komunitas yang mas darmawan ikuti untuk naik hingga masuk pada halaman 1 google?
Terima kasih.
Darmawan
Yang pertama, itu tergolong gado-gado.
Untuk pertanyaan kedua, sebanyak-banyaknya. Kalau ada 5 komunitas yang besar, saya gabung di kelima-limanya. Sayang kan kalau ada 5 potensi sumber traffic besar, tapi kita cuma memanfaatkan 4.
Kang Jawal
Pada bagian awal-awal bahasan, mas Darmawan sebutkan bahwa salah satu hal yang tidak berpengaruh terhadap peringkat google adalah memasang backlink di komentar blog, social bookmarking, guest book, dan sejenisnya. Kalau boleh saya tahu, apakah ini memang berdasarkan hasil uji coba mas sendiri ataukah sekedar penglaman orang lain ? mengingat jika saya baca artikel lain sepertinya justeru banyak yang menyarankan untuk memanfaatkan media-media di atas. Terima kasih, salam kenal, & terus berkarya !
Darmawan
Pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain.
Banyak yang masih menyarankan cara seperti itu karena dulu memang efektif, sekarang sudah nggak. Masalahnya, artikel-artikel yang lama sekarang masih bertebaran di internet jadi cara-cara yang lama masih terus beredar.
Rangga
Ada seorang Internet Marketer Luar yang punya penghasilan hingga $605,678.37 atau 8 milyar/bulan. Bahkan Blognya jadi pemenang Blog Internet Marketing terbaik. Tapi kalau saya baca Tekhnik2 SEO yang dipakainya banyak juga yang Blackhat. sebut saja namanya: Matthew Woodward.
Dan saya pernah tanya tuh sekitar bulan oktober 2015 kemarin tentang Backlink Tier yang direkomendasikan di Blognya, apakah masih effective atau tidak?, dia jawab iya masih efektif.
Nah lho? kalau Intenet Marketer kelas dunia saja bilang tekhnik seperti itu masih efektif terus kenapa anda bilang tidak?
Darmawan
Koreksi: blognya si Matthew Woodward itu murni white hat, dia nggak pakai teknik black hat di blognya sendiri.
Bayangkan, bahkan seorang pakar black hat yang mengajarkan teknik black hat ke jutaan orang di dunia menggunakan teknik yang murni white hat di blog utamanya.
Paham intinya?
Saya jabarkan lebih lanjut:
“Efektif” itu tergantung bagaimana orang yang bicara mendeskripsikan efektif. Memang betul bahwa teknik black hat masih bisa dipakai supaya website kita jadi peringkat 1, TAPI resikonya besar…jauh lebih besar daripada dulu dan akan semakin membesar di masa depan.
Mempraktekkan black hat itu sebenarnya sah-sah aja, asal si pemilik website sadar dengan resikonya. Beberapa praktisi memang sekarang pakai teknik black hat hanya ke website yang memang mereka rela kalau kena penalti sewaktu-waktu, bukan ke website utama mereka (sama seperti Matt tadi)
Yang jadi masalah, sebagian besar praktisi black hat (terutama di Indonesia) kurang paham dengan resikonya, lantas mereka pakai teknik black hat ke website utama mereka. Website yang jadi sumber pendapatan utama. Lalu kalau kena penalti, panik…pendapatan hilang semua.
Rangga
Mohon maaf sebelumnya saya nggak bilang kalau website utama Matthew itu pake Blackhat. yang saya maksud disini adalah teknik SEO nya.
Tapi masalahnya bukan di websitenya pake tekhnik White atau Black Hat SEO. Yang jadi point pentingnya adalah Tekhnik seperti “Tiered Link Building” ini di ajarkan di website utamanya… Sekali lagi di Website utamanya.
Jadi saya mikirnya gini: kalau memang tekhnik seperti Tiered Link Building ini adalah Black hat SEO kenapa dia ajarin? bukankah jika ternyata tekhnik yg dia ajarkan itu bisa membuat website orang di pinalty maka itukan sama saja dia merusak reputasinya sendiri yang sudah dikenal secara luas sebagai salah satu Internet Maketer terbaik dunia?
Jadi si Matthew terlalu lugu jika mengajarkan tekhnik2 seperti itu jika ternyata tidak efektif dan dapat melukai website orang lain. Karena ya jelas bisa merusak reputasinya sendiri.
Dan jika ternyata Tekhnik tersebut jelek maka orang2 yang pernah menerapkan tekhnik tersebut dan websitenya di pinalty pasti akan ngomong: “Jangan belajar SEO sama Matthew lagi karena tekhnik yang diajarin itu bisa buat kamu terlempar dari google”.
Nah si Matthew tentu menyadari hal ini donk… Karenanya dia tidak akan mungkin ngajarin tekhnik itu lewat website utamanya jika tekhnik tersebut buruk. Tapi nyatanya Tutorial tersebut masih ada tuh di Website utamanya, jadi pastilah tekhnik Tiered Link Building ini bukan Black Hat SEO seperti yang dikira banyak orang termasuk anda.
Tutorial ini bisa anda temukan di website utamanya di sini: http://www.matthewwoodward.co.uk/tutorials/the-ultimate-guide-to-tiered-link-building-part-1/
Darmawan
Coba lihat di halaman itu ada link “Important update” ke halaman ini.
Berikut pernyataan yang saya kutip langsung dari Matt:
Intinya dia juga mengakui bahwa teknik tiered link building yang dia ajarkan sudah tidak efektif lagi. Selain itu, di artikel ini juga dijelaskan ada beberapa hal yang menyebabkan kenapa teknik yang lama sudah tidak efektif.
3 di antaranya yaitu konten yang tidak berkualitas, target website yang tidak bagus, dan hanya fokus dengan teknik tiered link building.
Di halaman tadi juga Matt merekomendasikan artikel dari Jacob King (salah satu pakar black hat SEO).
Ini kutipan pernyataan langsung dari Jacob:
Rangga
Tapi ada yang anda terlewatkan… Dihalaman yang sama dibawah tulisan yang anda kutip di atas ada kutipan dari Matthew seperti ini:
“The tiered link building theory will always be effective unless Google makes some serious changes.
But what needs to change is how we apply that theory.”
Intinya bahwa tekhnik Tiered Link Building ini masih efektif, hanya saja memang perlu di Improve.
Juga perlu digaris bawahi disitu ada kata “Theory” bukan “Tekhnik”. Theory nya akan selalu efektif hanya saja tekhnik nya yang perlu di improve.
Makanya kan dia sambung di bawahnya, “bahwa apa yang perlu diubah adalah bagaimana menerapkan theory itu”.
Jadi sebenarnya “Theory” Tiered Link Building ini akan selalu efektif hanya saja tergantung dari bagaimana seseorang menerapkannya.
Ini sama saja dengan mengatakan bahwa “Theorinya” adalah Peringkat 1=Backlink.
Ini tidak sama jika dikatakan bahwa “Tekhniknya” adalah Peringkat 1=Backlink.
Karena jika pernyataan #2 yang berlaku pada Alghoritma Google maka semua jenis Tekhnik Backlink akan menjadi peringkat 1. Namun kenyataannya kan tidak! Tidak semua jenis tekhnik backlink akan membawa anda menjadi peringkat 1. Jadi Peringkat 1 ditentukan oleh Backlink itu hanyalah sebuah Theory.
Dan karena Peringkat 1 = Backlink hanyalah sebuah “Theory” itulah mengapa jika anda menembak Kata Kunci “google” sampai Kiamat pun anda tidak pernah menjadi juara 1 meskipun anda memiliki 1 triliun Backlink Berkualitas. Ya Karena Backlink itu hanya sebuah theory.
Nah sama halnya dengan Tiered Link Building ini, dia adalah sebuah Theory, dan Theory nya seperti yang di katakan Matthew akan selalu efektif tinggal bagaimana kita memainkan Theory dengan Tekhnik yang cantik.
Jadi saya pikir perlu untuk memperjelas jika membahas Tekhnik dan Theory dalam SEO biar tidak salah Kaprah… 🙂
Darmawan
Oke karena pembahasannya ini saya rasa sudah terlalu berbelok jauh, coba saya luruskan lagi supaya pengunjung lain yang baca komentar ini nggak ikut salah kaprah.
Pertama, di artikel ini saya tidak pernah bilang bahwa (teori) Tiered Link Building dan Black Hat SEO itu tidak efektif (coba silahkan dicek lagi). Yang saya bilang tidak efektif itu adalah social bookmarking, blog comment, guest book, dan sejenisnya. Sedangkan Black Hat SEO saya sebut tidak bagus karena punya resiko penalti, bukan karena tidak efektif (ada teknik black hat yang sudah tidak efektif, ada juga yang masih efektif). Keduanya fakta, bukan opini, jadi tidak perlu diperdebatkan.
Lalu kita balik lagi ke pertanyaan dari mas Rangga tentang Matthew yang belum saya jawab. Yang ini:
1. Tiered link building itu memang tergolong ke black hat SEO. Saya rasa semua praktisi SEO pasti sepakat.
2. Mengajarkan black hat SEO itu tidak merusak reputasi si pengajar dan sah-sah saja. Ini karena orang-orang biasanya sudah tahu bahwa yang namanya black hat SEO itu memang pasti punya resiko. Di sini Matthew hanya mengajarkan…resiko tentunya ditanggung masing-masing praktisi.
Mengenai komentar terakhir tentang pengertian Teori dan Teknik saya rasa tidak perlu saya lanjutkan jawab karena tidak berhubungan.
Daniel
Halo mas Rangga.
Saya mau menambahkan sedikit.
Untuk yang mas Rangga ucapkan, saya yakin backlink masih efektif. Kalau mas Rangga mau langsung beli backlink pun saya yakin pasti masih efektif, apalagi kalau mas Rangga berkompetisi di search query Indonesia. Karena menurut saya untuk versi lokal, blogger2 dan website owner masi belum begitu paham tentang SEO.
Mereka pikir, tambahkan keyword, artikel low quality, beli backlink, beli social share, sudahhh selesai. Banyak orang yang melakukan itu.
Matthew woodward pun yang mengajarkan link building, metodenya masih efektif. Tapi, bagaimana bila jumlah search querynya besar dan kompetisi besar? Sedangkan dulu blog Matthew Woodward bukan blog apa-apa. Dia hanya membuat blog ini untuk mengshare pengetahuannya, dan butuh waktu hampir setahun lebih untuk mendapatkan hasilnya.
Mereka menggunakan metode yang disebutkan diatas mas Rangga. Seperti Neil Patel Quicksprout, dan Backlinko Brian Dean, mereka membuat Ultimate Guide. Lebih dari 2000 kata, dan saking kontennya terlalu bagus, banyak yang menglink.
Kalau mas Rangga juga subscribe ke blog blog mereka, mereka tahu apa yang mereka lakukan. Blackhat mungkin bisa membuat website langsung melesat ke halaman pertama, kalau tehnik white hat yg kita bisa baca disini ( sebenarnya tidak bisa dibilang white hat juga, karena segala sesuatu yang memanipulasi search engine bisa dibilang ga white hat ), kalau mas Rangga mau dapatkan ranking besar untuk kata2 kunci yang kompetisinya besar.
Supaya bisa dapatkan backlink berkualitas dari pemerintah, blogger2, website owner yang punya authority, bahkan kalau punya budget yang terbatas, tehnik ini sangat bisa dipakai. Cuma, efek sampingnya butuh kerja keras.
Dari diskusi menarik ini, yg mas Rangga ucapkan tidak salah, panduanim pun ada benarnya.
Semoga bermanfaat
pahwana
wah sungguh detail dan lengkap pembahasan yang diberikan, bukan itu aja tanya jawabnya pun diulas sedetail mungkin. keren
salut dengan mas dermawan, mungkin jika dibandingkan dengan kursus-kursus yang ditawarkan mastah ini rasa premium tapi dibahas freemium.
semoga selalu diberi kesehatan untuk bisa selalu update-update informasi yang bermanfaat
terima kasih mas dermawan 🙂
Yoshua Roy
Saya belajar banyak dengan hal ini. Saya berusaha membuat artikel 2 hari sekali. Tapi hasilnya juga tidak memuaskan. Setelah membaca artikel ini saya mengerti sekarang. Idealnya berapa jumlah kata dalam satu artikel gan PanduanIM ? Seringkali saya hanya membuat sekitar 500 kata per artikel kadang juga kurang. Ditunggu balasannya.
Darmawan
Jangan lihat dari jumlah kata-nya. Lihat dari seberapa dalam topik tersebut bisa dibahas, lalu bahas sampai komplit.
Kadang ada topik konten yang bisa selesai dibahas dalam 500 kata, tapi ada juga yang butuh sampai 10.000 kata. Tergantung topiknya.
baja ringan
website saya dulu sempat tampil dihalaman pertama google beberapa bulan, tapi saat ini rangking turun drastis. salah satu penyebabnya menurut analisa saya adalah banyak muncul website serupa yang ngambil (copas) artikel dari website saya dan tidak mencantumkan alamat webiste saya sebagai sumbernya, sehingga membuat artikel diwebsite saya tidak unik lagi, bagaimana cara mengatasi hal tersebut, thanks
Darmawan
Mustahil…pasti ada penyebab lain.
Kalau artikel kita memang yang asli (diterbitkan duluan, diindex duluan) pasti Google juga akan menganggap artikel kita itu yang asli. Artikel copas hampir mustahil bisa mengalahkan yang asli, kecuali kalau yang copas itu website besar dan cuma beda sekian detik sehingga dia terindex duluan.
Kaos Distro Bandung Murah
mas Darmawan, saya sangat tersetak membaca konten yang Mas buat, sangat lengkap dan menjawab pertanyaan saya, kenapa blog saya susah sekali masuk ke halaman pertama meskipun sering update.
terus terang, biasanya saya mengejar blog comment untuk mendapatkan backlig dan blog zombie, tapi membaca tulisan mas rasanya saya pengen masuk ke jalur putih aja..
mudah mudahan saya bisa sabar menunggu dan ulet sampai saya bisa megejar ketertinggalan saya menuju ranking 1 google kategori kaos distro.
kalau cara melakukan guest blog, bagaimaa ya? mudah mudahan ilmu mas darmawan bisa saya aplikasikan. makasih
ugy
Mas Darmawan,
Artikelnya menarik, namun krn saya baru jadi agak bingung dlm implementasinya, terutama mulai dari mana dan apakah metode di artikel ini bisa diimplementasikan di
website yg sy tangani. Langsung ke permaslahan, sy sering dapet project untuk develop website, semua sy kerjakan base on framework(codeigniter 3 + bootstrap 3 + dan sejenisnya)
jd disini sy tidak menggunakan CMS sama sekali alias murni coding. Semua sdh saya kerjakan, webnya pun semuanya sdh online. namun ada yang kurang, yah dia itu SEO,
websitenya belum nongol2 di halaman pertamanya google. Tentang SEO sy langsung merujuk dan mempelajari teknik SEO yg di ajarkan google lewat Google Webmasters.
Disana memang luar biasa lengkap, dr artikel hingga video ttg cara kerja googlebot sampai ngomong masalah konten serta kata kunci yg kita tembak.
Singkatnya sy sdh aplikasikan semua tahapan yg di ajarkan google, termasuk memilih satu kata kunci yg ingin sy maksimalkan, alhamdulillah sdh nongol, cuma di halaman ke 5, 6, 7 :D.
Sy jg coba buat backend utk setiap posting page atau kontent lainnya dengan menambahkan isian meta decsription dan keyword spt pulgin seo yoast spt di wordpress jd keyword yg ditembak bisa disesuaikan.
Sy liat di tulisan ini ada 2 hal yg sdh sy aplikasikan sebelum sy membaca tulisan ini yaitu ttg “Keyword di URL & judul halaman” dan memang lumayan ngefek, cuma ya itu msh di page 5, 6, 7 :D,
Nah pertanyaan terbesar sy adalah :
1. Bagaimanakah teknik SEO yg baik utk jenis web yg isinya berupa produk, tdk banyak penjelasan ataupun artikel. Oya ada beberapa paragraf, sy manfaatkan utk menampilkan keyword yg sy target
2. Apakah langkah2 sy di atas sudah cukup benar, atau mungkin kurang atau mungkin ada yg perlu diluruskan? pendekatan2 social bookmark juga sdh sy lakukan biar dpt backlink 😛
3. Mungkin ada masukan lainnya atau hal-hal yg perlu ditambahi.
4. Dr sisi sbg praktisi SEO, dlm mengembangkan website, apakah perencanaan SEO adalah hal yg masuk kategori pertama yang kerjakan selain front end?
Mohon pencerahanya mas, maaf klo pertanyaannya kurang rapi.. salam kenal 😀 Mas Darmawan..
Artikelnya menarik, namun krn saya baru jadi agak bingung dlm implementasinya, terutama mulai dari mana dan . Langsung ke permaslahan, sy sering dapet project untuk develop website
Darmawan
Coba ikuti panduan SEO untuk toko online ini: http://panduanim.com/seo-toko-online/
rouf
Luar biasa panduannya.. biasanya panduan sedetail ini cuma bisa didapat kalau beli ebook.. smg berkah ilmunya mas…
oya,. sy mau tanya mas,
1. bagaimana tingkat ke-efektivan seo jika saya membuat website panduan seperti ini tapi menggunakan sub domain ? mengingat utk domain utama berisi informasi umum /bahasannya lain. Contoh : Detik.com menggunakan sub domain inet.detik.com utk pembahasan seputar teknologi dan dunia digital
2. bagaimana menurut pandangan mas, perbandingan dari sisi SEO & bisnis, antara situs yang menggunakan hosting berbayar (wordpress.org) dengan yang hosting gratis (blogspot.com), yang mana pembahasannya seputar internet marketing ?
Darmawan
1. Subdomain dianggap sebagai domain yang terpisah oleh Google
2. Kalau dilihat secara SEOnya, tidak ada bedanya. Tapi kalau dilihat secara kredibilitas, jelas domain sendiri lebih baik
zakaria
Mas darmawan artikel ini sangat membantu saya di dalam membuat artikel berkualitas dan tentunya bagaimana bisa memposisikan artikel saya untuk bisa masuk ke halaman ke-1 search engine goole khususnya. Banyak tips yang bisa saya terapkan nanti belum lagi artikel lainnya yang belum saya baca satu persatu halaman.
Selama ini saya sudah membaca banyak artikel namun baru kali ini yang terasa efeknya ke teknik yang selama ini saya gunakan dan bisa lebih saya tingkatkan, agar posisi artikel yang saya terbitkan bisa SERP di halaman ke-1 search engine google.
Ardy
Terima kasih buat share artikelnya yang premium ini mas. Salut.
Mas Darmawan, saya juga ada pertanyaan: kalau misalnya kita udah pernah publish artikel di web kita, terus beberapa waktu kemudian (1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, atau bahkan 1 tahun berikutnya) artikel itu ingin kita ubah/edit. Itu pengaruh ke ranking juga gak Mas?
Maksud saya apakah Google menganggap artikel kita itu kemudian kurang kredibel (karena diedit-edit) terus diturunkan peringkatnya, atau bahkan sebaliknya, Google menganggap itu update yang paling fresh dan bisa mendongkrak rangkingnya?
Darmawan
Kalau diedit jadi lebih bagus, peringkatnya juga bakal jadi lebih bagus
irham fadhillah
Mas apakah situs kecil harus bersaing di persaingan yang rendah dulu ya, supaya bisa menduduki peringkat satu ?
Misalnya pada hasil pencarian 100.000 gitu
Soalnya kalau menurut saya walaupun memiliki superior konten, akan sulit untuk menduduki peringkat satu di persaingan yang tinggi untuk situs kecil.
Gimana menurut mas darmawan ?
Terimakasih
Darmawan
Biasanya website baru saya sarankan cari yang persaingannya rendah dulu, sambil belajar bikin konten dan promosi.
Selain itu supaya si pemilik website nggak bosen… persaingan tinggi itu butuh waktu lama, jadi kalau yang diincar cuma persaingan tinggi nanti websitenya bakal sepi terus.
Indra Dondini
Mas darmawan, saya memiliki keluhan dengan blog saya. Saya pernah sesekali jarang update postingan hingga paling tidak maksimal 7 hari, lalu saya update kembali. Akan tetapi, hasilnya justru menunjukkan kemerosotan.
Lalu, apakah faktor jarang update artikel membuat artikel dan kualitas blog kita menjadi menurun?
Pernah saya dengan kata para mastah, jika ingin halaman pertama, tunggu prosesnya terlebih dulu hingga berbulan-bulan.
Akan tetapi, sudah saya tunggu prosesnya, dan sekitar 45% artikel milik saya “FAIL” gagal menduduki halaman pertama Search Engine.
Padahal ya itu, sudah saya kasih backlink sedikit demi sedikit dan dari situs yang bukan biasa-biasa saja, dan sudah saya coba kembali untuk rajin update.
Jadi, apakah jarang update mempengaruhi kualitas blog kita, dan bagaimana cara mengembalikan masa kejayaan blog saya, serta bagaimana saran dari mas Darmawan? Terima kasih..
Darmawan
Jarang update itu bukan penyebab traffic merosot. Di PanduanIM ini saya cuma buat artikel sebulan sekali, kadang 2 bulan sekali
Nurron
Satu kata, komprehensif !
Ini kali pertama saya buka panduanim. Kebetulan lagi ‘jalan-jalan.’ Konten yang tertata rapi, tampilan yang clean, tepat sasaran, dan faktual. Di momen-momen sebelumnya, saya pernah sangsi akan bertemu dengan web dari Indonesia dengan kualitas konten skala global. Ternyata ada. Panduanim.
Sukses Mas Darmawan dan salam kenal.
Rohadi Right
Salut mas..artikelnya kerenn.. Semoga next time saya juga bisa bikin artikel sebagus ini. Tips-tips penerapannya juga actionable, meski untuk yang baru mulai belajar seo terkesan ribet.
IMHO, artikel ini sangat cocok untuk para blogger yang ingin mempunyai web yang benar-benar berkualitas, tidak pasaran dan bisa jadi bahan rujukan.
Tulisan mas Darmawan mengingatkan saya pada marketer-marketer handal seperti Brian Dean, Neil Patel (blogger paling produktif menurut saya), Matthew Woodward atau Glen Allsop.
Terakhir untuk langkah promosinya semoga bisa saya terapkan, ini termasuk ilmu baru bagi saya. Dan pengumpulan page 1 SERP sebagai bahan kajian di stylesheet benar-benar tidak terpikirkan sebelumnya. Nice work….
edi supena
Mas Darmawan saya mempunyai pertanyaan,mudah-mudahan dapat membantu saya. Pertanyaan saya sbb :
1. Saya punya blog gratisan tapi skor seo saya baru 87 % apakah skor seo sebuah jaminan untuk menduduki rangking 1 ?
2. Apakah artikel kita kalau mau menduduki rangking 1 harus banyak? berapa artikel batasannya?
3. Apakah artikel saya susah berada di halaman 1 karena faktor saya salah menerapkan keyword ?
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Darmawan
1. Skor SEO itu nggak ada pengaruhnya. Bahkan situs-situs besar di dunia pun kalau dilihat paling cuma 70-80%
2. Tidak ada hubungan antara jumlah artikel dengan rangking
3. Bisa jadi
Laode Aminuddin
Mas Untuk CMS WordPress menurut mas yang bisa di rekomendasi plugin SEO apa yang bisa di gunakan dengan konsep SEO Panduan IM.
Darmawan
Coba baca di halaman ini http://panduanim.com/modul/plugin-wordpress/
zaidromly
Mas bagaimana membuat tulisan bisa sangat panjang tapi tetap runtut dan mudah dipahami seperti diatas. Dan apakah tulisan yang sangat panjang lebih direkomendasikan supaya bisa pageone (dibanding tulisan ideal 150-200 kata misalkan). Bagikan tipsnya ya di tulisan mendatang ya…Terimakasih dan salam.
Darmawan
Bisa dibaca di sini http://panduanim.com/metode-ktp/
Untung
Asli enak dibacanya mas Darmawan, ngalir bebas, tau2 sampai habis bacanya padahal udah jam 3 pagi, tapi penasaran ending nya apaan, akhirnya baca terus sampai habis.
Bookmarked buat baca yg lain nya 🙂
Salam kenal ya mas (y)
M Rizki Saleh
SEKARANG TANPA RAGU SAYA BOOKMARK BLOG INI
Hehehe nggak selow banget yak komentarnya? Bulan2 lalu sudah tau blog Panduan IM ini tapi sekarang saya sudah “klik” dan jadi panduan utama saya untuk blogging. Memang agak telat sih jadinya pusing juga tips2 nya udah kebanyakan dan memang ber”daging” semua artikelnya.
Dulu prinsip saya yang penting sehari minimal satu artikel. Tapi begitu dipaksain begitu justru kualitas tulisannya amburadul karena “kejar tayang” dan trafiknya ya segitu2 aja. Saya lebih sibuk ke pengaturan, optimasi dan lain2 dan lupa sama yang paling mendasar: ISI KONTEN itu sendiri. Sudah saya buktikan dengan salah satu artikel saya yang sempat jadi HT di kaskus dengan artikel saya yang “kejar tayang” sangat jomplang trafiknya. kenyamanan dari sisi manusia bermain disini. kalau pembaca nyaman, jumlah share akan ngikut.
Memang artikel saya yang HT di kaskus itu proses pembuatannya cukup lama karena isinya berupa pengetahuan saya menimba ilmu selama 3 tahun yang dituangkan dalam satu thread sederhana yang sering terjadi sehari-hari. penulisannya memakan waktu 3 hari, belum termasuk penambahan2 dan editing tata penulisan lainnya setelah dipublish.
Berasa ditampar kiri kanan depan belakang sama tulisan ini apalagi yang membahas backlink ala blackhat yang nyebar backlink membabibuta ke banyak website yang PR nya tinggi. Kontroversial sih dari yang kebanyakan saya baca dari googling yang ngajarin backlink ala blackhat itu.
Dan saya mikir lagi, emang bener sih kalau caranya dapetin backlink yang “benar” semudah itu apa iya cara itu etis? Kok saya agak kurang “sreg” yah kalau misalkan saya yang jadi pemilik web dan ada komentar untuk backlink ala blackhat begitu apa iya dengan sukarela saya submit komentarnya? rasanya kayak “jengah” juga, mirip kalo halaman rumah saya ada yang nitip gelar lapak seenak jidatnya gitu
Duh jadi curhat kan? hahaha
BTW, saya coba teknik KTP nya dulu mas. Biar bisa bikin artikel ber”daging” juga. Sukses selalu mas
Ivan
Saya terkesan dengan teknik menganalisa lawan artikel, kemudian membuat menjadi lebih detail (detail). Saya selalu ingin menjadi pemenang teritama dalam hal keyword tertentu.
Mengikuti teknis dari mas Darmawan saya pun melakukan analisa, aset, kedalaman detail. Cuma, tetap saja artikel saya kalah dengan artikel yang pendek, malah tidak detail.
Ujicoba saya membuat sekitar 3500 kata, sedangkan pesaing 1000 kata. Daftar isi saya terus terang lebih komplit, Tapi kenapa ya masih kalah juga, mohon pencerahannya Mas. Terimakasih..
Darmawan
Sudah dipromosikan belum?
Pandu Aji
Luar biasa artikelnya, keren. Aku juga udah lama enggak pernah nyepam lagi. udah tobat :D.
Ada beberapa artikel tiba-tiba nongol sendiri di halaman satu padahal juga enggak pernah nyepam backlink kemana-mana. Alogaritma google semakin baik untuk menampilkan konten yang baik juga.
Jati K.
Saya menemukan satu buah kekurangan tulisan-tulisan Anda.
Ga bisa dibaca begitu saja tapi harus langsung dipraktikkan!
Bikin bingung soalnya di tengah artikel ada link ke artikel lain. Di artikel lain tersebut ada link lagi ke yang lainnya. Hufff!
But keep up the good work!
panji
wah menginspirasi sekali buat saya, saya ga pernah kepikiran banding dengan kompetitor, ga pernah kepikiran buat konten lebih baik. sejauh ini, baru artikel ini yang memang paling baik. banyak poin2 yang ga pernah saya duga sebelumnya. terimakasih
Miko Satria P
Dari sekian banyak artikel seo yg ane baca.. baru kali ini bertemu dengan artikel yang tulus penyajiannya.. kebanyakan orang jarang membahas seo karena takut tersaingi di SERP.. tapi tidak dengan blog ini..
Luar biasa mastah.. membuka cakrawala ane.. terima kasih banyak.. 😀
April
Super sekali…dan saya setuju kalau artikel tanpa seo bakalan naik ke pejwan tapi membutuhkan waktu yang lama. Dan ketika artikel tersebut sudah berada di posisi puncak biasanya susah turun nya. Kalau pun turun paling di posisi 2 3 9 dan masih di pejwan.
Algoritma Google bukan hanya robot robot hewan tersebut tapi ada juga namanya rater yang menilai suatu kualitas artikel dan page secara manusiawi. Maka dari itu biasanya banyak blog yang rich keyword drop dari pejwan.
Btw, artikel nya super panjang seperti membaca blog sekelas matthew woodward dkk. Hehe
Manshur
Ckckck.. Super Sekali Artikelnya.
Tulisannya panjang tetapi sulit untk segera mengakhirinya. Luar biasa..
Seperti sedang membaca Novel yg kita suka. From deep your heart to sharing other people.
Sungguh setelah membaca salah satu postingan panduan IM yg INI.. baru kali ini ada artikel yg secara jelas memberikan filosofi SEO dan jg praktikalnya.
Tulisan yg bernas, jelas, lugas, dan improve other people..
Thanks Mas Darmawan.. You are great people..
hendri hendriyana
Betul sekali pak, saya terkadang suka ngiri. Kok artikel saya di google bisa kalah sama artikel yang amburadul namun mereka kok bisa ya ada di peringkat 1 google, pikir benak saya “pasti mereka menggunakan jasa SEO.”
Namun yang bisa saya ambil kesimpulan maka jika ingin masuk ke halaman google 1 tetap artikelnya yang berkualitas, dan menurut saya artikel berkualitas itu :
enak dibaca, sangat spesifik dalam pembahasan dan sangat membantu sang pembaca hingga pembaca merasa puas dan share artikel kita.
Namun..
Saya masih sulit mendapatkan rank 1 di google, merasa sudah mencoba cara diatas meskipun sebagian pak.
Apakah jika artikel saya ada di halaman 2 masih bisa merengsek naik ke halaman 1 pak?bagaimana cara mengoptimasi artikel yang masih tertahan di halaman 2 google?
oh iya pak saya coba pake surel masukin alamat blog saya tapi galat terus kenapa yah? Apakah komentar saya ini mengandung spam?
Tan
saya salut dengan semua konten di panduamin.com … ga pelit info, sekalinya bikin artikel lengkap dengan ss, infograpic, result jg. terkadang saya sering buka situs berbahasa inggris yang berpart2 untuk mempelajari seo.
tp disini, saya menemukan banyak info, belum lagi info-info penting lainnya.
saya pribadi mendapat kepuasan dari artikel ini. terima kasih… sukses selalu 😀
Farhan
Saya setuju dengan mas TAN. Memang artikelnya sangat lengkap mengupas pada detail2nya. Ngk kayak mastah yang lain, hanya share ilmu di dalam ebook untuk mencari keuntunngan menghisap darah para newbie yang awam tetang ilmu marketing.
Syech ichsanuddin
saya juga mas , jarang dan mungkin gk ada WEB yang memberikan tutorial sedetail ini
Web lain , yang di handalkan hanya iklan nya aja . Beda dengan blog ini , tidak memanfaatkan pengunjung yang begitu banyaknya untuk meraup keuntungan .
saya jadi terinspirasi untuk membuat sebuah blog yang bisa berguna bagi orang lain , tanpa mengabil untung
Thanks For PIM
Wahyudi Saputra
Waduh, akhirnya kelar juga membaca tips – tips panjang agar masuk ke halaman pertama di search engine dari mas Darmawan .. Meskipun ujung-ujungnya masuk ke offline page juga sih biar bisa dipahami lagi hehe.
Terimakasih PanduanIM atas ilmu bermanfaatnya
Rijal Tsa Fadilulloh
Sebagian besar TEKNIK SEO di Internet Indonesia rata rata mengajarkan tentang Blackhat seo seperti menggunakan Software,Tools seo, blog dummy, Pyramid, Link Jiuce,Link farm, Backlink yang di sembunyikan , Rata Rata cara SEO yang di ajarkan adalah WAKTU UNTUK SEO, bukan BAGAIMANA KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP KONTEN ,, Terimakasih kepada Mas Darmawan di Artikel PANDUANIM ini Semua Artikel berisi tentang Whitehat , dan dalam Teknik teknik yang di ajarkan mas Darmawan itu “Di Rekomondasikan Membuat Konten berkualitas yang bertujuan untuk KEPUASAN pengunjung”
Thanks , PanduanIM beda dari yang lain yang hanya mengajarkan Teknik Dasar dan BlackHAT