Website-website besar biasanya tidak peduli dengan persaingan keyword.
Tapi bagi website baru, ini wajib.
Ini alasannya:
Website baru yang umurnya di bawah 3-6 bulan biasanya tidak akan bisa mendapatkan peringkat tinggi ketika bersaing dengan website yang usianya di atas itu.
Karena Google belum percaya dengan kita.
Untuk itulah kita sebaiknya mencari keyword dengan persaingan rendah dulu, supaya kita mendapatkan cukup banyak pengunjung tanpa perlu lama menunggu.
Dengan begitu, reputasi kita di Google juga akan terbentuk.
Inilah langkah-langkah yang harus anda lakukan untuk melakukan analisa persaingan keyword dalam SEO.
…satu hal yang perlu anda ketahui
Ada kesalahpahaman yang selalu dilakukan oleh orang yang baru kenal SEO dan keyword research.
Jangan sampai anda ikut-ikutan terjebak.
Kalau anda pernah membuka Google Keyword Planner, pasti melihat kolom bernama “Competition” seperti gambar ini:
Awas…
…ini tidak ada hubungannya dengan SEO.
Google Keyword Planner itu alat bantu untuk AdWords. Jadi competition yang dimaksud di sini adalah tingkat kesulitan dari iklan AdWords.
High menunjukkan dalam kata kunci tersebut banyak iklannya, sedangkan low berarti sedikit atau tidak ada iklan.
Jangan gunakan sebagai patokan untuk SEO.
Oke, lanjut…
1. Install MozBar atau SEOQuake
Ketika ingin mengetahui tingkat kesulitan sebuah keyword, berarti kita harus tahu apakah website-website yang ada di halaman 1 itu website besar atau bukan.
Untuk itu, kita butuh tool ini.
Install salah satu saja, jangan keduanya:
Saya pribadi lebih suka MozBar daripada SEOQuake karena angka-angka yang diperlihatkan lebih sedikit daripada SEOQuake. Hanya angka yang penting.
Jadi kalau anda ingin yang simpel, pilih MozBar…
…kalau anda ingin yang sangat lengkap, pilih SEOQuake.
Keduanya gratis dan bisa kita gunakan untuk melakukan analisa persaingan kata kunci. Tidak ada masalah yang manapun yang anda pilih.
Setelah instalasi, coba lakukan search di Google.
Anda akan melihat yang seperti ini, untuk MozBar:
Dan seperti ini untuk SEOQuake:
Kalau belum, coba restart browser yang anda gunakan, aktifkan extension yang baru diinstall, atau klik tombol yang bersangkutan di kanan atas browser (Chrome).
Kalau sudah, kita lanjut.
Ada BANYAK sekali angka dan simbol di hasil pencarian tersebut. Terutama di SEOQuake.
Supaya tidak pusing, akan saya jelaskan satu per satu.
2. Lihat angka PageRank (PR) atau PA & DA
Pengertiannya dulu:
PageRank atau PR adalah angka dari 0-10 yang menunjukkan seberapa tinggi reputasi website tersebut menurut algoritma yang dibuat secara resmi oleh Google. N/A menunjukkan website tersebut belum punya PageRank.
Tapi sayangnya angka PR sekarang sudah tidak diupdate lagi.
PA (Page Authority) adalah angka yang dibuat oleh Moz dari 0-100 yang menunjukkan seberapa tinggi reputasi sebuah halaman website. Bukan angka resmi dari Google, tapi algoritmanya dibuat supaya mendekati.
Sedangkan DA (Domain Authority) mirip dengan PA tapi untuk keseluruhan domainnya. Bukan per halaman.
Jadi semakin tinggi PR, PA, dan DA, semakin sulit persaingannya.
Sebaliknya, keyword yang menghasilkan website-website dengan angka PR, PA, dan DA yang rendah biasanya persaingannya mudah.
Biasanya, yang dikatakan “mudah” adalah yang PA dan DA nya di bawah 25.
Tapi itu saja belum cukup…
…kita analisa lebih lanjut dengan angka-angka lainnya.
3. Lihat jumlah dan kualitas backlink
Kita tahu bahwa backlink adalah salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi peringkat website di mesin pencari.
Backlink juga lah yang mempengaruhi angka PA, DA, dan PR.
Karena itu, semakin banyak backlink berarti semakin sulit persaingannya.
Ini untuk SEOQuake:
- L: jumlah backlink ke halaman tersebut
- LD: jumlah backlink ke keseluruhan domain
Dan ini untuk MozBar, seperti gambar di atas ada 2 bagian:
- Kiri: jumlah halaman yang memberikan backlink ke halaman tersebut
- Kanan: jumlah halaman yang memberikan backlink ke keseluruhan domain
Sedangkan RDs (root domains) berarti jumlah domain yang memberikan backlink.
Misalnya di Detik.com ada 2 artikel yang memberikan link ke dua halaman berbeda di PanduanIM.com. Maka angka yang ditunjukkan oleh MozBar jadi 1 di kiri, 2 di kanan, dan masing-masing 1 RDs.
Tapi jumlah saja belum cukup.
Pada kenyataannya, banyak juga website yang menggunakan teknik black hat SEO sehingga backlinknya banyak dan PA/DA-nya besar.
Oleh karena itu, klik angka tersebut untuk melihat backlinknya.
Apabila jumlahnya banyak tapi ternyata sebagian besar topiknya tidak berhubungan dengan halaman tersebut, bisa jadi ini tergolong mudah.
4. Lihat judul dan topik kontennya
Relevansi itu yang nomor satu.
Maksudnya, kesesuaian antara apa yang dicari orang-orang melalui keyword tersebut dengan hasil yang ditampilkan oleh Google.
Sebagai mesin pencari, Google pasti ingin menampilkan hasil yang pas.
Tapi ada juga keyword yang belum tersedia konten yang relevan.
Contohnya ini:
Kalau melihat keywordnya, saya ingin belajar cara membaca matahari supaya bisa mengetahui sekarang jam berapa.
Tapi lihat hasilnya…
…cuma ada pengertian jam matahari, cara membuat jam matahari, bahkan cara menentukan arah.
Tidak terlalu relevan kan?
Kalau kita membuat konten sesuai dengan keyword tersebut, bahkan Wikipedia pun bisa kita kalahkan dalam hitungan hari.
5. Lihat langsung kualitas konten dan websitenya
Sebetulnya, ini cara yang paling mudah dan akurat.
Sama seperti cara nomor 4 di atas, ini bisa kita lakukan tanpa menggunakan tool apapun.
Logikanya begini:
Google selalu akan berusaha menampilkan website dengan konten terbaik di posisi teratas, karena orang-orang akan puas kalau diberikan konten yang terbaik.
Maka dari itu, kunci utamanya adalah kualitas.
Untuk mengetahui kualitas sebuah website dan kontennya, kunjungi masing-masing yang ada di halaman pertama.
Kalau ternyata tidak bagus, berarti mudah.
Bahkan kalau PA/DA nya besar dan backlinknya banyak, tapi kalau kontennya jelek maka anda pasti bisa menjadi peringkat 1.
Jadi, ini tergantung.
Kalau anda merasa mampu membuat konten yang lebih bagus daripada mereka, berarti keyword ini mudah. Kalau anda tidak bisa, berarti susah.
Analisa banyak keyword sekaligus
Kalau anda mengikuti langkah-langkah dari bab sebelumnya dalam panduan riset keyword, anda akan memiliki ratusan bahkan ribuan keyword.
Karena itu, bakal repot untuk meganalisa satu per satu.
Oleh karena itu, gunakan Term Explorer.
Meskipun tidak 100% akurat, tapi Term Explorer bisa kita manfaatkan sebagai acuan untuk mengeliminasi keyword-keyword yang terlalu sulit.
Seperti ini:
Skalanya dari 1-10.
Dari satu kali klik ini saja kita sudah mendapatkan 2 kata kunci dengan persaingan yang sangat mudah (meskipun salah satunya tidak layak).
Selain menganalisa persaingan, Term Explorer juga bisa digunakan untuk mencari keyword baru dan volume pencarian per bulannya. Seperti Google Keyword Planner.
Kalau anda ingin mencoba, silahkan daftar versi gratisnya.
Itulah semua langkah yang bisa kita lakukan untuk melakukan analisa persaingan keyword. Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut mengenai Long Tail Keyword.
Hafiz
mengenai analisa persaingan bagaimana dengan persaingan sosmed?
contoh: target keyword “baju jogja”
setelah saya riset hasil rata2 pencarian per bulan mencapai angka 2.900 dengan tingkat persaingan menengah.
saya cek langsung dengan google search ternyata saya mendapatkan banyak sekali halaman sosmed yang muncul pada keyword tersebut dan menduduki peringkat 3-7.
peringkat 3: twiiter
peringkat 4: wikipedia
peringkat 5-7: facebook fanpage
yang ingin saya tanyakan, sebenarnya untuk sosmed dimata google itu bagaimana kekuatan seonya? apakah lebih diutamakan? (jika iya, sangat sedikit sekali peluang untuk menduduki peringkat 10 besar)
mungkinkah bisa berpeluang menggeser posisi sosmed?
Darmawan
Bisa, lebih mudah justru nyalip social media
Adam
Salam Kenal mas Darmawan… 🙂
Saya sempat melihat panduan “Riset Kompetisi untuk SEO” yg disampaikan oleh salah satu Internet Marketer terbaik Indonesia (Anne Ahira). Di Video tutorial itu, riset kompetisinya menggunakan “Tool Market Samurai”. Dan Parameter yg digunakan oleh Ibu Anne hanyalah “PR (PageRank) & BLP (Backlink Page)”.
Disitu dijelaskan, Jika PR & BLP nya hijau, maka Halaman yg bersangkutan mudah untuk dikalahkan. Apakah Tutorial tersebut masih berlaku untuk saat ini? Atau mungkin sudah Tidak Relevan? mengingat Video Tutorial itu dibuat tahun 2012.
Dan jika sudah Tidak Relevan, mungkin Mas Darmwan punya ilmu yg bisa dibagi mengenai cara penggunaan Tool Market Samurai ini, khususnya untuk penggunaan “Riset Kompetisi SEO” di Tahun 2015…
Makasih,
Darmawan
Karena Market Samurai sendiri sampai sekarang masih terus update, jadi mestinya analisa kompetisi dengan tool ini nggak ketinggalan jaman. Cuma mungkin metriks nya yang berubah, coba pelajari tutorial langsung dari Market Samurai.
Adam
Oke makasih atas masukannya…
Sy sdh baca berulang2 tutorial di halaman ini, isinya sangat bagus, namun masih ada beberapa yg kurang jelas menurut saya karena tidak dirinci dengan jelas. Klw untuk yg sdh paham SEO pasti langsung mengerti, tp bagi PEMULA itu masih membingungkan.
Saya ingin rinci beberapa point yg sy tidak paham…
1. “Ada beberapa metrik yang bisa kita gunakan untuk melihat otoritasnya seperti Domain Authority & Page Authority (Moz), Trust Flow & Citation Flow (Majestic SEO), dan jumlah backlink ke halaman tersebut serta ke homepage-nya.”
Mohon maaf, sy masih tidak mengerti tentang: Trust Flow & Citation Flow (Majestic SEO), karena tidak ada penjelasan lebih lanjut. Dan juga bagaiaman cara penggunaan Mejestic SEO tidak ada di halaman ini, jd saya kira ini mengambang.
2. “PA dan DA kadang bisa menipu. Kalau website saingan menggunakan teknik Black Hat SEO, angka PA dan DA bisa tinggi. Maka untuk website yang “mencurigakan”, periksa linknya.”
Untuk point ini saya kurang mengerti maksud dari “mencurigakan”. mencurigakan disini dari segi apanya? Apakah PA & Da yg terlalu tinggi atau? jika memang iya, berapa nilai PA & DA yg ditoleransi sehingga tidak masuk dalam kategori mencurigakan? atw ada faktor2 lain?
3. “Menganalisa kompetisi banyak keyword sekaligus.”
a. Untuk point ini, apakah jika kita menggunakan “Term Explorer” tidak perlu lagi melakukan pemeriksaan secara langsung di Google Search mengenai nilai2 seperti PA, DA dll? dgn kata lain, dgn tool ini saja sebuah Keyword langsung layak kita gunakan?
b. Mengenai cara pembacaan Term Explorer, berapa nilai dr masing2 parameter (Difficulty, Relevancy, Link & Trust) yg menunjukkan bahwa sebuah Keyword persaingannya mudah?
Misal untuk parameter “Difficulty”, apakah nilai 2.85 adalah indikasi bahwa keyword itu mudah atau bagaimana? atau ada batasan2nya, misal klw nilai Difficulty nya sama dengan atau lebih dari 5, maka keyword tersebut sulit, atau bagaimana?
Mohon maaf pertanyaan ini sangat panjang, namun menurut sy ini adalah bagian yg sangat2 penting.. Jd sekiranya mas Darmawan legowo untuk menjelaskan… 🙂
Makasih,
Darmawan
1. Untuk cara menggunakan dan penjelasan istilah-istilahnya, langsung lihat di website yang bersangkutan.
Mustahil saya bisa jelaskan semuanya sampai cara menggunakan step by step dalam 1 artikel. Selain itu percuma karena sudah ada darisananya.
2. Coba lihat website-website yang berkualitas PA dan DA nya biasanya berapa. Kalau ternyata ada website yang kualitasnya rendah tapi DA dan PA jauh melebihi website yang bagus, berarti mencurigakan.
3. Pemeriksaan langsung itu tetap harus. Semua angka yang ada dari berbagai tool itu cuma sekedar patokan dasar. Yang namanya alat pasti bakal sering meleset, makanya dipastikan lagi dengan mata kepala sendiri.
Saya juga nggak bisa jawab apakah angka 2.85 itu ringan, 5 itu berat. Pada akhirnya tingkat kesulitan itu tergantung diri sendiri. Kalau kita bisa bikin yang lebih bagus daripada yang angka 5, berarti tingkat kesulitan 5 masih tergolong mudah.
kholis
Halo mas darmawan
terimakasih sebelumnya sudah membuat artikel yg bagus ini
saya ingin tanya:
saya kehabisan ide utk mencari keyword informational, commercial dan transactional,
kalo saya cukup menggunakan ubersuggest/keywordtool.io dengan keyword utama, kan nanti muncul banyak suggestion, terus saya cari keyword2 informational,commercial dan transactional dari keyword suggestion yg muncul, apa itu tdk masalah?
Darmawan
Nggak masalah, yang penting paham bedanya
Robin
Mau nanya nih… Seputar cara penggunaan keyword yang ane dapat lebih nih mas
mas, sebenarnya cara pemakaian KW yang benar bagaimana sih?
ane cuma tau beberapa diantaranya sebagai seo
1. dipakai sebagai judul
2. dipakai sebagai url
3. dipakai sebagai meta deskripsi
dan lainnya
Tapi kenapa carinya gak cukup 1? sisa dari keyword lebih yang saya dapat buat apa?
misalnya ane punya blog gado2, ane dapat keyword
1. cara mengatasi sakit gigi
2. cara mengobati sakit gigi
3. cara menanmasi sakit gigi
4. cara menyembuhkan sakit gigi
Trus ane buat post denmas “cara mengatasi sakit gigi” dan ane post ke blog. trus sisa keyword no 2,3,4 kan keliatan nmasggur jadinya…
trus mau di apain? masa buat post lg? kalo misal ane punya kw 100 biji, blog gado2 ane jadi keliatan kayak yang punya seorang dokter gigi aja
Mohon di ajari mas… tentang penggunaan keyword yang ane dpt lbh… soalnya ane belum begitu paham
Darmawan
Ini sudah dijelaskan di bab pendahuluan dan bab sebelumnya, intinya website yang keywordnya cuma 1 bakal sulit bisa jadi peringkat 1. Karena dianggap sebagai website yang “kurus” oleh Google.