Kalau anda sudah pernah membuat sales page (atau landing page) sebelumnya, pasti anda sempat berpikir seperti ini:
“Enaknya nulis apa ya…?”
Lalu tiba-tiba otak jadi kosong…
…tangan tidak bergerak sedikitpun di keyboard.
Berjam-jam, bahkan berhari-hari…
Kemudian ketika sudah selesai…ternyata tidak ada yang berminat sama sekali.
Tidak mudah memang menulis copy di sales dan landing page. Berbeda strukturnya sedikit saja bisa berakibat penawaran anda tidak menarik.
Sehingga konversi-nya jadi sangat rendah.
Tapi ada 1 formula rahasia… rahasia yang akan membuat anda dengan mudah menciptakan struktur penulisan copy yang efektif.
Namanya: AIDA.
Silahkan lanjutkan membaca karena setelah mempelajari formula AIDA ini, anda akan langsung bisa membuat copy yang mampu menyihir orang lain supaya ketagihan dengan penawaran anda.
Apa itu AIDA?
Yang jelas bukan nama penyanyi dangdut.
AIDA adalah singkatan dari:
- Attention
- Interest
- Desire
- Action
Dengan menggunakan formula AIDA, anda bisa mengubah sebuah halaman kosong di layar komputer anda menjadi sesuatu yang bisa menarik perhatian sampai membuat orang lain mengambil tindakan.
Itulah mengapa AIDA sering dikaitkan dengan copywriting.
Meskipun identik dengan copywriting, tapi anda juga bisa menggunakan formula ini untuk membuat tulisan apapun supaya menarik.
Saya juga menggunakan AIDA untuk sebagian besar artikel di blog ini.
Seberapa ampuh sih AIDA?
Sangat!
Dalam sebuah landing page yang saya buat dulu, sebelum menerapkan struktur AIDA conversion rate-nya hanya 2.3%. Angka ini sebenarnya tidak jelek-jelek amat mengingat beberapa faktor seperti industri dan harga.
Tapi apa yang terjadi ketika saya ganti sedikit strukturnya sesuai AIDA:
Konversinya meningkat sebanyak 253% menjadi 8.1%.
Dan peningkatan ini baru akibat mengganti kata dan kalimatnya saja.
Sekarang mari kita bahas satu per satu dari tiap bagian AIDA.
1. Attention
Copy yang kita buat harus mampu segera menangkap perhatian pembaca.
Tahukah anda…menurut sebuah penelitian dari SilverPop yang dilakukan pada tahun 2013, kita harus bisa menangkap perhatian pengunjung dalam waktu 8 detik atau kurang.
Gila kan…
Manusia mengedipkan mata tiap 4 detik.
Artinya kalau kita tidak mampu mendapatkan perhatian dalam 2 kali kedipan mata…maka mereka akan langsung pergi begitu saja.
Artinya kalimat-kalimat yang anda susun selama berhari-hari akan ditentukan dalam 2 kali kedip.
Itulah pentingnya tahapan ini.
Lalu bagaimana cara kita menarik perhatian mereka?
- Judul/headline
- Gambar
- Kalimat-kalimat pembuka
3 elemen itulah yang paling harus anda perhatikan.
Untuk bisa menangkap perhatian mereka ke 3 elemen tersebut, ini tipsnya:
- Berikan apa yang buyer persona anda pedulikan terkait bisnis anda
- Sajikan solusi dari permasalahan utama dari buyer persona anda
- Buat mereka merasa “ah itu gua banget“
Kalau anda belum punya/paham tentang buyer persona, silahkan kembali ke bab sebelumnya.
Contohnya kalau saya ingin menjual suplemen penurun berat badan. Buyer persona-nya adalah ibu karir yang belum lama melahirkan.
Ini kalimat yang kira-kira bisa menangkap perhatian calon pembeli:
- “Ingin menurunkan berat badan hingga 20 kg dalam sebulan tanpa diet ketat yang menyiksa diri?”
- “Kembalikan tubuh langsing anda seperti dulu lagi”
- “Tidak punya waktu dan energi untuk olahraga? Sekarang anda juga bisa menurunkan berat badan tanpa perlu merasa lelah di tempat kerja”
Sambil menulis artikel ini, saya juga melihat beberapa sales page yang menjual produk suplemen seperti dalam contoh di atas.
Beberapa dari mereka menggunakan headline seperti “aman, tanpa efek samping”, atau “murah”.
Hati-hati…
Memang keduanya seperti masuk akal tapi bukan itu yang mampu membuat mereka peduli. Keduanya bukan permasalahan utama mereka, jadi tidak akan bisa menangkap perhatian.
2. Interest
Buat mereka tertarik dengan anda.
Karena anda telah berhasil menangkap perhatian, maka selanjutnya anda akan membuat mereka melanjutkan membaca dan tertarik dengan anda.
Buat mereka sadar dengan besarnya masalah mereka.
Untuk memancing interest, cara terbaiknya adalah dengan menyediakan:
- Informasi/fakta
- Statistik
- Studi kasus
- Kondisi idealnya
- Alasan
Mari kita gunakan contoh suplemen tadi:
“Dengan menggunakan suplemen [merek], anda akan:
- …mampu menurunkan berat badan hingga 20kg dalam kurang dari 30 hari
- …bisa menggunakan lagi baju kesayangan anda yang sudah sempit
- …makin dicintai suami
- …tetap punya banyak waktu untuk keluarga dan pekerjaan”
Contoh di atas tidak menggunakan kelima hal tadi.
Anda juga tidak perlu menggunakan semuanya apabila memang tidak mungkin.
3. Desire
Dalam tahap ini anda akan membuat mereka sangat-sangat-sangat menginginkan produk/layanan anda.
Desire mirip dengan interest…
…bedanya, di sini kita akan lebih banyak bermain dengan emosi dan logika.
Caranya:
1. Dengan menyebutkan benefits atau manfaat.
Hati-hati, ada kesalahan yang sering terjadi…keliru antara fitur dan manfaat.
Ada perbedaan besar antara fitur dan manfaat, fitur itu hanya penjelasan dari isi atau komponen yang anda berikan melalui produk/layanan anda.
Sedangkan manfaat adalah keuntungan yang bisa mereka rasakan melalui fitur tadi.
Di bab copywriting mindset, kita sudah membahas ini:
“Mereka tidak peduli dengan anda, mereka hanya peduli dengan dirinya sendiri”.
Mereka tidak peduli dengan fitur, kelebihan, resep, spek, komponen dari produk anda… Mereka hanya peduli dengan bagaimana fitur tersebut bisa bermanfaat bagi mereka.
Ini fitur:
- 250 mg Ekstrak teh hijau
- 2,5 mg Vitamin B6
- 10 mg L-Carnitine
Dan ini manfaat:
- …diperkaya dengan ekstrak teh hijau serta vitamin B6 yang akan mempercepat metabolisme dan pembakaran lemak meskipun anda sedang duduk di depan komputer
- …ditambah L-Carnitine untuk melindungi tulang, jantung, ginjal, otak, dan sistem kekebalan tubuh selama proses penurunan berat badan. L-Carnitine juga akan melindungi ibu yang sedang menyusui agar tidak kekurangan nutrisi.
Dalam penjualan produk, fitur memang wajib ada…tetapi fitur tanpa manfaat tidak akan mampu menjual karena sebagian besar pembaca tidak mengerti.
2. Dengan memancing emosi negatif dan memberikan solusi
Mereka yang sudah mengikuti tulisan anda sejak tahap attention sampai interest merupakan orang-orang yang punya permasalahan spesifik.
Mereka adalah orang-orang yang frustrasi.
Siapa yang masih ingat iklan dari Apple ini:
Dalam iklan tersebut, Apple menggunakan tokoh PC (kiri) dan Mac (kanan). Mereka menggambarkan bagaimana ruwet-nya menggunakan PC dan bagaimana mudahnya menggunakan Mac.
Kalau kita perhatikan sekarang, memang para pengguna Mac adalah orang-orang yang frustrasi dengan banyaknya gangguan pada PC.
Iklan ini berhasil…banyak pengguna Windows yang beralih ke Mac.
Berikut contoh untuk produk suplemen:
Waktu anda sangat berharga…anda harus bangun sejak pagi, menyiapkan sarapan kemudian bersiap dan berangkat ke kantor. Belum lagi energi yang terkuras akibat mengurusi keluarga, klien, dan boss anda di kantor…kemudian anda tiba di rumah pukul 7 sore dalam keadaan seperti tisu basah.
Dengan rutinitas seperti ini, olahraga dan diet ketat jadi hal yang mustahil.
Untungnya, suplemen [nama produk] hanya membutuhkan 90 detik dalam sehari. 1 tablet sebelum makan…dan [nama produk] akan membakar lemak sambil anda duduk santai di depan komputer.
Itulah contoh paragraf yang memanfaatkan emosi negatif.
4. Action
Tahapan yang sederhana, mengajak mereka untuk mengambil tindakan.
Apapun tindakan yang anda inginkan — membeli produk, mendaftar, membuat akun, mendownload, mengirim email, menelepon — ungkapkan di bagian ini.
Karena itu bagian ini sering disebut call to action (CTA).
Jangan dilupakan, anda akan sering menemukan istilah tersebut mulai dari sekarang.
Sesuai fungsinya tadi, CTA bisa berupa tombol, nomor telepon, atau alamat email.
Dan disertai harga.. kalau anda menjual sesuatu.
Di sini, anda punya 1 lagi senjata rahasia:
Prinsip Persuasi.
Prinsip ini sudah terbukti secara ilmiah akan meningkatkan kemungkinan calon kustomer anda untuk melakukan apapun yang anda inginkan.
Apa saja prinsip persuasi itu?
Gabungkan keempatnya
Terakhir, gabungkan keempat bagian dalam formula AIDA tadi secara berurutan mulai dari Attention, Interest, Desire, Action.
Selamat!
Anda sekarang sudah punya sebuah struktur copy untuk landing page atau sales page.
Dalam bab berikutnya, anda akan belajar lebih lanjut mengenai komponen-komponen yang bisa membuat sebuah landing page memiliki konversi yang tinggi.
Anda juga akan melihat beberapa contoh copywriting untuk landing page yang baik dan yang kurang baik.
mrbedelhoki
sungguh sungguh ilmu yang bermanfaat, terimakasih banyak mas karena telah membuat artikel super ini. banyak hal positif yang saya dapatkan. thanks
salam hoki
Brian
Apa AIDA ini selalu dipake di semua artikel atau hanya untuk artikel penjualan saja?
Darmawan
Kalau tujuan kita untuk membuat si pembaca bergerak atau mengambil tindakan, dipakai dimanapun bisa
Fakhri Rafiki
Pak Darmawan, cara AIDA itu harus di urut dari A-I-D-A atau beleh berantankan? misalnya begini Pak. . .
contoh 1 :
bagian atas : Attention
bagan tengah : Interest
bagian tengah 2 : Desire
bagian akhir : Action
contoh 2 :
bagian atas : Desire
bagan tengah : Action
bagian tengah 2 : Attention
bagian akhir : Interest
yang bener contoh 1 apa contoh 2 Pak? mohon penerahannya ya Guru. . .^_^
Darmawan
Mestinya sih berurutan, karena yang pertama kita lakukan itu pasti menangkap attention dari orang lain. Setelah itu baru kita buat mereka supaya interested.
Oktaviano
Luar biasa penjelasannya mas!
Panduan yang lengkap, saya jadi lebih paham tentang copywriting.
Sering saya baca di internet tapi belum ngeh alias nggak mudeng.. hahaha..
Jadi banyak yang harus saya rubah nih di website saya. Semoga ada peningkatan.. Aamiin.
Nanti klo ada yang kurang jelas ato saya bingung, saya kontak mas Darmawan.
Makasih banyak mas atas sharing ilmunya.
Salam kenal mas
salam sehat bahagia & sukses buat mas Darmawan sekeluarga..